Selasa, 7 Oktober 2025

Tempat Peristirahatan Terakhir Yurike Sanger Berdampingan dengan Makam Tokoh Nasional di Tanah Kusir

Suasana haru menyelimuti pemakaman mendiang Yurike Sanger, istri ketujuh Presiden pertama RI Soekarno, di TPU Tanah Kusir,

Tribunnews.com/Alfarizy
YURIKE SANGER - Pemakaman Yurike Sanger, istri ketujuh Presiden pertama RI Soekarno, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (6/10/2025). Dia meninggal di usia 80 tahun usai berjuang melawan kanker payudara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana haru menyelimuti pemakaman mendiang Yurike Sanger, istri ketujuh Presiden pertama RI Soekarno, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (6/10/2025). 

Almarhumah dimakamkan di area perintis dan pejuang kemerdekaan, Blad 5, berdampingan dengan makan tokoh nasional lainnya.

Pemakaman berlangsung sederhana dan khidmat, dihadiri keluarga, kerabat, dan sejumlah tokoh yang mengenal sosok Yurike semasa hidupnya. 

Prosesi pemakaman dipimpin secara rohani Kristen, dengan iringan doa dan nyanyian rohani.

Salah satu putra Yurike, Lintar Wardana, menyebut sang ibu sebagai sosok pejuang yang tidak pernah menyerah melawan penyakit kanker payudara yang dideritanya sejak 2013.

"Buat kami, seperti tadi yang sempat diomongin sama kakak-kakak kami, Mama itu buat kamu adalah pejuang hidup. Dia seorang fighter,” ujar Lintar di lokasi pemakaman.

Yurike disebut telah divonis dokter hanya bertahan enam bulan ketika pertama kali didiagnosis kanker payudara. Namun, ia mampu bertahan hingga 12 tahun lamanya.

"Dia terus fight, dia terus punya iman. Tadi kata pendeta juga, dia beriman terus sehingga bisa menjalankan hidup sampai saat ini, sampai Tuhan panggil," lanjut Lintar.

Putrinya, Eka Putri, yang mendampingi Yurike selama dirawat di Amerika Serikat, menceritakan sang ibu sempat mengalami serangan dada pada 15 September lalu dan akhirnya meninggal dunia di San Gorgonio Memorial Hospital, California, 17 September 2025 waktu setempat.

"Mama saya bilang, saya tidak akan pernah mau menyerah, tapi semua tergantung kepada Tuhan. Subuh-subuhnya hari Selasa dia masuk ICU, dan hari Rabu jam 7.30 pagi waktu Amerika, Tuhan panggil Mama saya,” tutur Eka.

Eka juga menegaskan, keinginan terakhir Yurike adalah dimakamkan di Indonesia, tanah kelahirannya.

"Keinginan terakhirnya adalah dia mau kembali ke Indonesia. Karena dia tetap mencintai Indonesia. Dia masih warga negara Indonesia dan tidak pernah melepaskan status kewarganegaraannya,” ucap Eka.

Sementara itu, Tri Wahyudi, salah satu putra lainnya, mengenang sang ibu sebagai sosok mandiri yang tetap aktif bepergian hingga usia senja.

“Mama kalau ke Amerika–Indonesia itu terbang sendiri, benar-benar mandiri sekali. Dari muda memang suka traveling, jalan-jalan,” ujarnya.

Yurike Sanger dikenal sebagai istri ketujuh Soekarno yang dinikahi pada 6 Agustus 1964 di Istana Negara. Ia meninggal dunia di usia 80 tahun setelah berjuang panjang melawan kanker payudara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved