Sabtu, 4 Oktober 2025

Yusron Ihza Mahendra Luruskan Sejarah G30S: Episode Penggulingan Bung Karno dan Pembunuhan Kennedy

Yusron  membeberkan jika novel yang dikarangnya ini akan menarik untuk dibaca oleh semua kalangan.

|
Foto Tangkapan Layar
WAWANCARA KHUSUS - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra (kiri) wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta, Kamis (2/10/2025). /Youtube: Tribunnews.com 

Berarti kurang lebih 3 bulan untuk 1 novel itu pun sudah terhitung editing percetakan dan sebagainya. jadi mungkin 1 novel itu kurang lebih 3 bulan itu saya bisa tulis.

Jadi sebenarnya ini boleh dikatakan adalah the true story yang tentu tidak 100 persen juga namanya novel pasti ada fiksinya kan the true story yang dinovelkan, cerita benar yang dinovelkan, jadi bukan novel yang karang-karang. Saya tidak bisa membelokkan perisian jadi begini kok, jadi mengikuti alur itu.

Tanya: Pak Yusron menyebutnya peristiwa gerakan 30 September 1965 itu bukan peristiwa tunggal. Jawab: Jadi begini sebelum saya menjawab ini saya ingin mengatakan bahwa latar belakangnya itu dulu sejak tahun 65 sampai tahun 98 kita itu kan dipatok harus berbicara mengikuti kebenaran tunggal versi pemerintah, siapa yang pernah ngomong di luar itu kan.

Saya melihatnya ini bukan peristiwa tunggal bahkan kalau dikaitkan dengan novel yang pertama orang heran kenapa jadi trilogy itu ada sambungannya. jadi di dalam novel yang saya tulis dengan mengikuti data-data yang ada mudah-mudahan saya tidak salah itu bahwa Amerika ada dibelakang semua ini, CIA ada dibelakang semua ini, dibelakang semua peristiwa ini.

Tanya: Apa hubungannya pembunuhan Presiden F Kennedy di Dallas tahun 1963 dengan apa yang terjadi, kok ada Irian Baratnya, kemudian ada hubungannya dengan gerakan G30

Ini satu paket. kebetulan saya waktu jadi Duta Besar di Tokyo, Caroline Kennedy adalah Dubes Amerika untuk Jepang, saya Dubes Indonesia untuk Jepang, beda-beda tipis lah mungkin Caroline lebih tua 3 atau 4 bulan dari saya. Mungkin 6-8 kali ada ketemu dengan Caroline biasa ngobrol dan segala macam.

Nah saya katakan satu paket jadi G30S itu satu paket dengan pembunuhan Kennedy. Nah itu di dalam novel Iran Barat ini. Walaupun tadi novel ini ada dari 3, kalau yang indah itu yang Irian Barat karena ada kisah cinta ada sedikit adegan tempat tidur walaupun kita elegan terakhir ini dua tokoh menikah di gereja Katedral, itu fiksinya. Kennedy itu punya idealisme yang amat tinggi, dia ingin mengakhiri perang dia mengakhiri perang dan mau mengakhiri perang Vietnam.Bung Karno bagaimana, yaudah lah Bung Karno itu bisa aku selesaikan dengan diplomasi kata Kennedy kan.

Tanya: Soal tambang emas?

Jadi ini kan kita bicara politik saya juga mantan politisi kok, ujung-ujungnya orang tetap berpikir duit juga. Walaupun apalah masalah untuk kepentingan pribadi atau tidak itu urusan lain. Kennedy mau kasih Papua ke Indonesia dan itu terjadi pada lawan-lawan Kennedy tidak welcome. kalau Papuanya bagi mereka itu sulit juga tapi walhasil dikasihkan ke Indonesia, ke Bung Karno tapi tinggal masalahnya itu adalah bagaimana menjinakan Bung Karno ini.

Tanya: Jadi Amerika punya kepentingan kepada pertambangan emas di Irian barat, maka ini perlu orang untuk memuluskan?

Pak Harto itu berani memberikan kontrak kepada Frepord itu sebelum Papua itu resmi menjadi milik Indonesia. Itu jelas.

Pak Harto itu masih sebagai pejabat presiden belum presiden, Bung Karno masih hidup, dia mengeluarkan itu silahkan di cek di novel itu, kurang lebih kurang dari satu bulan kalau gak salah atau kurang lebih tiga bulan sejak jadi pejabat presiden itu dia membuat, mengeluarkan kontrak karya untuk Freepord.

Tanya: Jadi posisi dia sebagai pejabat presiden, Presiden Soekarno masih ada dan belum menjadi diserahkan kedalutannya?

Nanti kalau orang Papua mengatakan kami tidak mau ikut Indonesia ya tidak ikut kita kan. pertanyaan yang penting disini adalah kok Pak Harto berani melanggar perjanjian PBB kalau gak ada siapa di belakangnya, apa berani ya itulah Amerika itu yang berada di belakang itu.

Jadi saya enggak percaya sehebat-hebatnya Pak Harto kalau sendiri enggak didukung Amerika langgar perjanjian PBB, enggak mungkin. jadi kelihatan itu benang merah antara Kennedy dengan G30S.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved