Senin, 29 September 2025

Muktamar PPP

Saling Klaim Ketua Umum PPP Mardiono vs Agus Suparmanto, Pengamat: Tidak Ada yang Diuntungkan

Menurut Adi Prayitno, saling klaim Ketua Umum PPP terpilih bukanlah kabar yang bagus, khususnya bagi konstituen partai berlambang kakbah tersebut.

DOK. Humas Tim Pemenangan Mardiono via Kompas.com
DUALISME KETUM PPP - Dalam foto: Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025). Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menanggapi munculnya saling klaim Ketua Umum terpilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) antara Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto dalam Muktamar X PPP yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu-Minggu (27-28/9/2025). 

Sebab, dualisme akan menghambat penghimpunan kekuatan politik di tubuh PPP, terutama dalam rangka persiapan untuk Pemilu 2029.

Jika tidak segera diselesaikan, maka dualisme ini malah membuat PPP terlalu larut dalam konflik, hingga tujuan untuk lolos ke parlemen pada Pemilu 2029 nanti terkesampingkan.

"Tentu harus ada upaya-upaya yang konkret dan solutif untuk mempertemukan kedua kubu ini, terutama untuk mencari jalan keluar," tutur Adi.

"Kira-kira apa yang terbaik supaya konfliknya ini tidak berkepanjangan, supaya dualismenya ini tidak akut, hingga menyebar luas dan itu saja akan kontra-produktif; bagaimana penguatan dan konsolidasi yang akan dilakukan di semua level itu akan terhambat secara signifikan," jelasnya.

"Karena kalau kita melihat kecenderungan, kalau ini tidak ada antisipasi yang cukup serius, maka konfliknya akan cukup mengganggu bagaimana menghadapi tahapan-tahapan pemilu di 2029. Misalnya, di tahun 2027 itu sudah akan ada verifikasi partai politik yang akan ikut pemilu," ujar Adi.

"Kalau tidak disegerakan solusinya, bukan tidak mungkin, justru PPP itu hanya larut dalam konflik klaim kemenangan, siapa yang paling absah. Tapi mereka lupa, bahwa sebenarnya PR terbesarnya adalah bagaimana mempersiapkan PPP itu lolos ke parlemen di 2029," tegasnya.

Adi pun mengimbau, seharusnya suasana muktamar digunakan untuk mengutamakan kepentingan bersama partai.

"Ini yang saya kira mumpung masih dalam suasana muktamar, maka rasa persaudaraan, rasa persatuan seperti tagline PPP itu memang harus diletakkan di atas segala-galanya dibandingkan dengan kepentingan-kepentingan yang lain," jelasnya.

Untuk diketahui, muktamar adalah sebuah pertemuan atau konferensi besar yang diadakan oleh suatu organisasi atau kelompok untuk membahas isu-isu penting, berbagi pengetahuan, memperkuat jaringan, dan mengambil keputusan penting.

Biasanya, muktamar dihadiri oleh anggota atau delegasi dari organisasi tersebut, dan dapat melibatkan pembicara tamu, ahli industri, atau pemangku kepentingan lainnya.

Muktamar diadakan oleh berbagai jenis organisasi, seperti lembaga pemerintah, partai, badan amal, asosiasi profesi, atau perusahaan.

Acara ini biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga satu minggu, tergantung pada kompleksitas dan skala topik yang dibahas.

Saling Klaim Sama-sama Terpilih secara Aklamasi

Hingga artikel ini ditulis pada Minggu (28/9/2025) malam, dualisme atau saling klaim antara Muhammad Mardiono dan Agus Suparmanto saling klaim sebagai Ketua Umum PPP terpilih periode 2025-2030 belum terlihat penyelesaian resminya.

Pada Sabtu (27/9/2025) kemarin, pelaksanaan Muktamar X PPP sempat diwarnai kericuhan dan adu jotos antara sesama kader.

Setelah tensi acara sempat memanas itu, Mardiono diklaim telah terpilih secara aklamasi (pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat terhadap suatu usul tanpa melalui pemungutan suara).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan