Senin, 29 September 2025

Muktamar PPP

Dihadiri Taj Yasin Hingga Romahurmuziy, PPP Versi Ketum Agus Suparmanto Gelar Tasyakuran

PPP versi Agus Suparmanto gelar tasyakuran di Ancol, elite hadir, tapi sengketa hasil Muktamar X masih membelah kepemimpinan partai.

Tribunnews.com/Rahmat Fajar Nugraha
MUKTAMAR PPP — Ratusan kader PPP mengenakan jas hijau menghadiri tasyakuran atas terpilihnya Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum periode 2025–2030 dalam Muktamar X PPP di Discovery Hotel Ancol, Jakarta Utara, Minggu (28/9/2025). Sejumlah tokoh PPP turut hadir, termasuk Taj Yasin Maimoen, Arwani Thomafi, dan Muhammad Romahurmuziy, di tengah sengketa hasil Muktamar X. 

Ringkasan Utama

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Agus Suparmanto menggelar tasyakuran di Discovery Hotel Ancol, Jakarta Utara, Minggu (28/9/2025). Acara ini menjadi penanda konsolidasi kubu yang mengklaim Agus sebagai ketua umum sah hasil Muktamar X, di tengah konflik internal dan klaim kepemimpinan ganda.

  
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Agus Suparmanto menggelar tasyakuran di Discovery Hotel Ancol, Jakarta Utara, Minggu (28/9/2025), sebagai bentuk syukur atas terpilihnya Agus sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030.

Acara ini berlangsung di tengah konflik internal menyusul hasil Muktamar X PPP yang menghasilkan dua klaim kepemimpinan.

Pantauan Tribunnews, acara dimulai sekitar pukul 16.30 WIB dan dihadiri sejumlah tokoh PPP, di antaranya Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi, dan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy. Ratusan kader memenuhi ruangan dengan mengenakan atribut hijau khas partai.

“Ini bukan sekadar syukuran, tapi penegasan arah baru PPP,” ujar Romahurmuziy dalam sambutannya.

Sebelumnya, Agus Suparmanto terpilih sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030 dalam Sidang Paripurna VIII Muktamar X yang digelar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (27/9/2025) malam. Sidang tersebut dipimpin oleh Qoyum Abdul Jabbar dan menetapkan Agus melalui mekanisme aklamasi, setelah mayoritas peserta menyatakan dukungan tanpa keberatan atau usulan calon lain.

Namun, hasil Muktamar X PPP masih menyisakan sengketa.

Sebab, pada sesi pembukaan yang dipimpin oleh Amir Uskara, Muhammad Mardiono dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum PPP melalui mekanisme aklamasi. Amir langsung mengetuk palu sebagai tanda pengesahan, dan menyatakan muktamar telah ditutup. Kubu Mardiono kemudian menolak keberlakuan sidang lanjutan yang digelar setelahnya, dengan alasan forum resmi telah berakhir dan keputusan sudah diambil.

“Pimpinan sidang yang sah sudah menetapkan Pak Mardiono. Setelah itu, muktamar ditutup,” ujar Wakil Sekjen PPP Rapih Herdiansyah.

Baca juga: Baru Mendarat di Indonesia, Prabowo Langsung Ajak Menteri Rapat soal MBG di Bandara

Sebaliknya, kubu Agus menyebut aklamasi Mardiono tidak sah karena hanya berdasarkan absensi, bukan kehadiran fisik peserta.

“Sidang kami tetap berjalan, peserta muktamirin suka cita, ini fakta yang berbicara,” kata Qoyum.

Ketua SC Muktamar X PPP, Ermalena, menyebut pencalonan Agus Suparmanto menyalahi AD/ART partai karena belum pernah menjabat satu tingkat di bawah ketua umum. Namun, kubu Agus tetap melanjutkan konsolidasi dan mengklaim dukungan mayoritas peserta muktamar.

Tasyakuran di Ancol menjadi penanda awal konsolidasi PPP versi Agus Suparmanto. Meski berlangsung meriah dan dihadiri elite partai, legitimasi kepemimpinan masih menunggu pengakuan administratif dari Kementerian Hukum dan HAM.

PPP kembali menghadapi ancaman dualisme, seperti yang pernah terjadi dalam sejarah partai berlambang Kabah ini.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan