Sejarah Hari Ini
Sejarah Hari Kereta Api Nasional 2025 dan HUT ke-80 KAI, Delapan Dekade Perkeretaapian Indonesia
Sejarah Hari Kereta Api Nasional diperingati setiap tanggal 28 September dan HUT ke-80 KAI menandai delapan dekade perjalanan panjang kereta api.
Operasional kereta api difokuskan untuk kepentingan perang, termasuk pembangunan lintas Saketi–Bayah dan Muaro–Pekanbaru untuk pengangkutan batu bara.
Namun, Jepang juga membongkar rel sepanjang 473 km untuk dikirim ke Burma.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api dari Jepang dilakukan secara bertahap.
Puncaknya terjadi pada 28 September 1945, ketika Kantor Pusat Kereta Api di Bandung berhasil direbut dan dikelola oleh bangsa sendiri.
Momen ini menjadi dasar penetapan Hari Kereta Api Nasional dan berdirinya DKARI. Meski Belanda sempat kembali dan membentuk SS/VS (gabungan SS dan perusahaan swasta), akhirnya seluruh aset perkeretaapian diserahkan kepada Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949.
Transformasi kelembagaan terus berlangsung. DKARI berganti menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950, lalu menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) tahun 1963.
Pada 1971, statusnya berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), kemudian menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991.
Akhirnya, pada tahun 1998, lahirlah PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai bentuk modernisasi dan komersialisasi layanan kereta api nasional.
Dalam perjalanannya, PT KAI membentuk tujuh anak perusahaan untuk mendukung layanan dan diversifikasi usaha, yakni KAI Services, KAI Bandara, KAI Commuter, KAI Wisata, KAI Logistik, KAI Properti, dan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Di sisi lain, regulasi perkeretaapian juga mengalami pembaruan, mulai dari pembentukan Direktorat Perkeretaapian hingga pengesahan Perpres No. 10 Tahun 2005 yang menetapkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian sebagai lembaga eselon I di bawah Kementerian Perhubungan.
Periode Sejarah Perusahaan Perkeretaapian Indonesia
- 1864 - 1864: Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM)
- 1864 - 1864: Staatssporwegen (SS)
- 1864 - 1864: Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS)
- 1864 - 1864: Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS)
- 1864 - 1864: Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM)
- 1864 - 1864: Malang Stoomtram Maatschappij (MS)
- 1864 - 1864: Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM)
- 1864 - 1864: Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM)
- 1864 - 1864: Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM) -
- 1864 - 1864: Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM)
- 1864 - 1864: Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS)
- 1864 - 1864: Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS)
- 1864 - 1942: Deli Spoorweg Maatschappij (DSM)
- 1942 - 1945: Rikuyu Sokyoku (Dinas Kereta Api)
- 1945 - 1950: Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI)
- 1950 - 1963: Djawatan Kereta Api (DKA)
- 1963 - 1971: Perusahaan Nasional Kereta Api (PNKA)
- 1971 - 1991: Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA)
- 1991 - 1998: Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA)
- 1998 - sekarang: PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Meski telah mengalami berbagai transformasi, tantangan perkeretaapian Indonesia masih besar. Infrastruktur yang menua, keterbatasan modernisasi, dan persaingan dengan moda transportasi lain membuat kereta api belum sepenuhnya menjadi tulang punggung transportasi nasional.
Padahal, dari sisi efisiensi energi dan rendahnya emisi karbon, kereta api jauh lebih unggul dan berpotensi menjadi moda utama yang berkelanjutan.
Baca juga: Rangkaian HUT ke-80, KAI Siapkan 31 Lokasi Donor Darah dan 18 Lokasi Kesehatan Gratis
Sejarah Hari Kereta Api Nasional bukan hanya tentang rel dan lokomotif, tetapi tentang perjuangan, kemandirian, dan harapan bangsa. Dari rel pertama di Kemijen hingga layanan KRL Jabodetabek, kereta api telah menjadi saksi perjalanan Indonesia menuju masa depan.
Di usia ke-80 tahun PT KAI, mari kita jadikan momentum ini sebagai refleksi dan dorongan untuk terus membenahi, mengembangkan, dan menghidupkan kembali semangat transportasi publik yang menghubungkan negeri.
Memasuki usia ke-80 tahun pada 2025, PT KAI telah menjelma menjadi perusahaan transportasi modern yang tidak hanya mengelola layanan kereta api antarkota, tetapi juga KRL, LRT, dan logistik berbasis rel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.