Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi Prabowo usai Pidatonya di Sidang Umum PBB Dipuji Donald Trump

Prabowo Subianto menanggapi pujian yang disampaikan Presiden AS Donald Trump atas atas pidatonya dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB.

Tangkapan Layar di YouTube Sekretariat Presiden
PRESIDEN PRABOWO - Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi pujian yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas atas pidatonya dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, Selasa (23/9/2025) waktu setempat. Dalam forum terbatas bertajuk Multilateral Meeting on the Middle East yang digelar di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan PBB, Trump menilai pidato Prabowo penuh ketegasan dan energi.  

TRIBUNNEWS.COM - Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi pujian yang disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas atas pidatonya dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, Selasa (23/9/2025) waktu setempat.

Dalam forum terbatas bertajuk Multilateral Meeting on the Middle East yang digelar di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan PBB, Trump menilai pidato Prabowo penuh ketegasan dan energi. 

Ia bahkan menyoroti gestur Prabowo yang mengetukkan tangan ke meja sebagai simbol keberanian dalam menyuarakan keadilan.

"Beliau (Donald Trump) kan humoris ya," ucap Prabowo dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/9/2025).

Lebih lanjut, Prabowo mengaku tak sadar ketika mengetukkan tangan ke meja saat menyampaikan pidato.

"Saya saya sebetulnya enggak terlalu sadar bahwa saya itu ya (mengentakkan meja), mungkin itu gaya saya saja," tuturnya.

Sebelumnya, Donald Trump berkelakar kepada Presiden Prabowo yang mengentakkan meja berkali-kali saat pidato di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB.

“Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Terima kasih banyak,” ujar Trump, seperti dikutip dari video resmi Sekretariat Presiden.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump secara langsung di hadapan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif.

Respons Trump sontak menjadi sorotan, mengingat gaya komunikasi Prabowo yang dinilai menggugah perhatian forum internasional.

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdamaian global, khususnya dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Baca juga: Prof Harris Arthur: Pidato Prabowo di PBB, Simbol Kepercayaan Diri Bangsa dan Diplomasi Kebenaran

Ia menyampaikan keprihatinan atas konflik dan krisis kemanusiaan yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia.

“Dunia kita saat ini diwarnai oleh konflik, ketidakadilan, dan ketidakpastian yang semakin mendalam. Setiap hari kita menyaksikan penderitaan, genosida, dan pengabaian terang-terangan terhadap hukum internasional dan kemanusiaan,” kata Prabowo.

Presiden RI juga mengutip pernyataan Sekjen PBB António Guterres bahwa dunia tidak boleh menyerah pada harapan dan idealisme.

Ia mengajak semua negara untuk memperkuat multilateralisme dan institusi global demi mewujudkan perdamaian.

Prabowo secara khusus menyinggung perjuangan bangsa Palestina yang hingga kini belum mendapatkan keadilan.

Ia meminta PBB menolak doktrin Thucydides yang menyatakan bahwa yang kuat berbuat semaunya, sementara yang lemah menanggung akibat.

“Kita harus menolak doktrin ini. PBB ada untuk menolak doktrin ini. Kita harus berdiri untuk semua, yang kuat dan yang lemah. Kebenaran tidak boleh hanya benar. Kebenaran harus benar,” tegasnya.

Indonesia, menurut Prabowo, siap meningkatkan kontribusi nyata dalam misi perdamaian dunia.

Ia menyatakan kesiapan untuk mengerahkan hingga 20.000 personel ke wilayah konflik seperti Gaza, Ukraina, Sudan, dan Libya, jika diminta oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB.

“Jika dan ketika Dewan Keamanan dan Majelis Umum ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra dan putri kita untuk menjaga perdamaian,” ujarnya.

Selain kontribusi pasukan, Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mendukung secara finansial misi besar PBB dalam mewujudkan perdamaian global.

“Kami akan mengambil bagian dari beban ini, tidak hanya dengan putra dan putri kami. Kami juga siap berkontribusi secara finansial,” pungkasnya.

Gestur mengetuk meja yang dilakukan Prabowo bukan sekadar ekspresi, tetapi mencerminkan semangat baru diplomasi Indonesia yang lebih tegas dan berani di panggung global.

Pidato tersebut menempatkan Indonesia sebagai suara lantang dari Global South, menuntut keadilan dan perdamaian di tengah dominasi kekuatan besar. 

(Tribunnews.com/Deni/Taufik)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved