Amnesty Internasional Menilai Pidato Presiden Prabowo di PBB Tak Selaras dengan Kebijakan Indonesia
Pidato Presiden Prabowo yang menawarkan 20.000 pasukan Indonesia untuk misi kedamaian tak sejalan dengan kebijakan dalam negeri.
"Presiden dengan lantang membicarakan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh penjajah. Begitu pun pelanggaran HAM yang terjadi di luar negeri seperti Palestina. Namun ironisnya diam dalam membicarakan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh negara di Indonesia," tandasnya.
Isi Pidato Prabowo dan Trump di Sidang PBB
Dalam pidatonya di Markas Besar PBB, New York, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya solidaritas global dan penolakan terhadap politik blok.
Ia menyatakan, “Indonesia percaya bahwa kerja sama antarbangsa adalah kunci untuk menghadapi tantangan umat manusia.”
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan prinsip nasionalisme dalam pidatonya dengan pernyataan, “The future does not belong to globalists. The future belongs to patriots.”
Gaya retoris Trump dinilai lebih keras dan berfokus pada pencapaian domestik Amerika Serikat.
Meski gaya keduanya berbeda, Trump secara terbuka memuji pidato Prabowo.
Dalam pernyataan yang disampaikan usai sidang, Trump mengatakan, “You did a great job,” dan menyebut Prabowo sebagai pemimpin yang berani karena menyampaikan pidato dengan gebrakan meja yang tegas.
Sebagai informasi, Prabowo mendapat urutan ketiga dalam daftar pembicara Sidang Majelis Umum ke-80 PBB.
Pidatonya berlangsung di tengah sorotan dunia terhadap isu geopolitik, krisis kemanusiaan, dan ketegangan antarnegara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.