Kemendikdasmen Latih Guru SLB Ajarkan Alquran Isyarat, Dorong Literasi Inklusif untuk Disabilitas
Pelatihan ini sebagai bagian dari komitmen Kemendikdasmen menghadirkan pendidikan yang ramah disabilitas, termasuk dalam hal literasi keagamaan
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus mendorong gerakan literasi yang inklusif dengan menyelenggarakan pelatihan khusus bagi pengajar Alquran Isyarat.
Program Training of Trainer (ToT) ini digelar bekerja sama dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitut Tholibin dan diikuti oleh 40 guru Sekolah Luar Biasa (SLB) dari berbagai daerah.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyebut pelatihan ini sebagai bagian dari komitmen Kemendikdasmen dalam menghadirkan pendidikan yang ramah disabilitas, termasuk dalam hal literasi keagamaan.
“Pelatihan ini adalah terobosan luar biasa dan wujud komitmen kami dalam pendidikan layanan khusus. Literasi tidak hanya soal bahasa umum, tetapi juga mencakup bahasa Alquran, termasuk bagi mereka yang berkebutuhan khusus,” ujar Abdul Mu’ti di Masjid Baitut Tholibin, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025).
Ia menekankan bahwa akses terhadap Alquran harus terbuka bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas yang tidak dapat membaca secara lisan atau visual.
“Menjaga Alquran bukan hanya tugas mereka yang mampu membaca secara lisan, tapi juga mereka yang memiliki keterbatasan. Bahasa isyarat menjadi jembatan penting agar mereka tetap bisa memahami dan mencintai Alquran,” jelasnya.
Baca juga: BAZNAS Perluas Dakwah Inklusif Lewat Pengajaran Al-Qur’an Isyarat di SLB
Abdul Mu’ti berharap pelatihan ini dapat memperluas akses pembelajaran Alquran bagi siswa disabilitas dan memperkuat peran guru SLB sebagai fasilitator literasi spiritual.
“Semoga pelatihan ini bermanfaat, bukan hanya bagi para peserta, tetapi juga bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan bimbingan untuk membaca Alquran dengan bahasa isyarat,” tuturnya.
Pelatihan ini menjadi langkah nyata Kemendikdasmen dalam memperluas makna literasi—bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memahami nilai-nilai spiritual secara inklusif dan berkeadilan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Mutu Pendidikan, TKA Jadi Syarat Seleksi Nasional 2026 |
![]() |
---|
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Pimpinan Komisi X DPR Desak Mendikdasmen Koordinasi dengan BGN |
![]() |
---|
Jadi Syarat Baru SNBP 2026, Pendaftar Program Tes Kemampuan Akademik Mencapai 3,5 Juta Siswa |
![]() |
---|
Seperempat Siswa SD-MI Belum Ikuti PAUD, Kemendikdasmen Dorong Wajib Belajar 13 Tahun |
![]() |
---|
Kemendikdasmen: Masih Ada 233 Ribu Guru PAUD Hingga Menengah Belum S1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.