Senin, 29 September 2025

Muktamar PPP

Politisi Senior PPP Syaifullah Tamliha Kritik Kepemimpinan Mardiono: Mohon Maaf, Anda Gagal 

Syaifullah menganggap Mardiono merupakan sosok yang dinilai bertanggungjawab atas kemunduran PPP hingga terlempar dari legislatif

|
TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
JELANG MUKTAMAR PPP - Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha seusai diwawancarai secara khusus di Studio Tribun Network, Jakarta, Selasa (23/9/2025). Syaifullah Tamliha berbicara mengenai sejarah berdirinya partai berlambang Ka'bah ini dan menyoroti dinamika yang terjadi menjelang Muktamar yang kesepuluh. Ada dua nama yang muncul sebagai calon ketua umum, yaitu Agus Suparmanto dan Muhamad Mardiono. TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE 

Jawab: Ya Plt Ketua Umum, dia bertanggung jawab saya sudah jelaskan kan, 'tiap-tiap kamu adalah pemimpin, kelak di kemudian hari kamu akan bertanggung jawab atas kepimpinanmu', Hadis saja sudah begitu Berarti kan pemimpin yang salah. 

Kita waktu itu masih ada harapan besar karena pak Mardiono dalam laporan kekayaannya punya harta 1,2 triliun. Tapi kenapa sana saksi cuma 25 ribu. Sementara partai lain sudah 300 ribu. Kalau kurang-kurang iman saksi kita di TPS bisa dibeli orang. Saya tidak mau nunjuk partai mana, ya.

Beliau mengaku sebagai orang latar belakang tentara dan pernah di dalam rapat DPP yang saya hadiri ketika dia menjadi Plt ketua umum, partai harus tunduk kepada satu komando. Dari ucapannya itu berarti sudah hilang 6 prinsip perjuangan partai. Salah satunya kan persamaan, keadilan, dan kebersamaan.

Kemudian putusan ada di tingkat atas. Itu berarti tidak ada musawarah. Itu juga hilang prinsip perjuangan partai. Yang paling penting lagi adalah masuk PPP itu prinsipnya adalah prinsip ibadah, bukan mencari yang lain.

Tanya: Jelang muktamar PPP, muncul sejumlah nama yang akan jadi calon Ketum, udah ada kandidat pastinya?

Jawab: Saya update, calon ketua umum yang akan berlaga hanya ada dua. Mardiono dari internal partai, dan Agus Suparmanto dari eksternal partai. 

Kita akan lihat dinamikanya, dari deklarasi-deklarasi yang terjadi dalam sepekan ini, ada deklarasi Mardiono dan ada deklarasi Agus Suparmanto.

Tanya: Dari dua nama, siapa yang paling cocok menahkodai PPP ke depan?

Jawab: Minta maaf, Pak Mardiono, menurut saya, sudah gagal membawa PPP ke Senayan, mesti ada pembaharuan. Ya, pembaharuan itu, kalau calonnya Agus Suparmanto itu sebagai saingannya Mardiono, itu menurut saya pilihan yang terbaik yang mesti disambut baik. Bukan dihalang-halangi dengan aturan yang textbook itu.

AD/ART bukan kitab suci yang tidak bisa diubah-ubah oleh manusia. Saatnya lah kalau PPP ingin, saatnya bagi PPP untuk mengkoreksi diri. Kita sudah pernah punya pengalaman, ada yang gagal membawa ke Senayan. Masa kita masih memilihnya pas muktamar, itu akan menentukan. 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan