Muktamar PPP
Politisi Senior PPP Syaifullah Tamliha Kritik Kepemimpinan Mardiono: Mohon Maaf, Anda Gagal
Syaifullah menganggap Mardiono merupakan sosok yang dinilai bertanggungjawab atas kemunduran PPP hingga terlempar dari legislatif
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar muktamar pada 27-29 September 2025 di Jakarta untuk pemilihan calon ketua umum yang baru.
Menjelang muktamar, muncul nama-nama yang akan dicalonkan untuk memimpin berlogo ka'bah tersebut.
Baca juga: VIDEO EKSKLUSIF Asal Bukan Mardiono dan Harapan Ulama: Kontestasi Ketua Umum PPP di Muktamar 2025
Nama-nama itu mengerucut hingga menjadi dua orang yakni Muhammad Mardiono yang saat ini menjadi Plt Ketua Umum PPP dan mantan Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto.
Namun, dari berbagai analisa yang ada, banyak yang tidak mendukung Mardiono untuk menjadi pucuk pimpinan PPP setelah dirinya menjadi Plt Ketua Umum hasil mukernas pada 2022 lalu.
Baca juga: Asal Bukan Mardiono dan Harapan Ulama: Kontestasi Ketua Umum PPP di Muktamar ke-X
Pernyataan itu salah satunya datang dari politisi senior PPP, Syaifullah Tamliha saat wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com di kantor redaksi di Jakarta pada Selasa (22/9/2025).
Syaifullah menganggap Mardiono merupakan sosok yang dinilai bertanggungjawab atas kemunduran PPP hingga terlempar dari legislatif atau yang akrab disebut Senayan.
"Ya plt ketua umum, dia bertanggung jawab saya sudah jelaskan kan, 'tiap-tiap kamu adalah pemimpin, kelak di kemudian hari kamu akan bertanggung jawab atas kepimpinanmu'. Hadis saja sudah (bilang) begitu, berarti kan pemimpin yang salah," kata Syaifullah Tamliha.
Menurutnya, Mardiono pun telah menghilangkan prinsip-prinsip perjuangan partai ketika menjabat sebagai Plt Ketua Umum PPP.
"Pak Mardiono telah menghilangkan prinsip perjuangan partai salah satunya adalah persamaan, keadilan dan kebersamaan, itu di antara 6 prinsip perjuangan partai," tuturnya.
Berikut kutipan Syaifullah Tamliha saat wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com;
Tanya: PPP kenapa jadi kehilangan power saat Pemilu kemarin, lalu jelang muktamar gimana?
Jawab: Pertarungan PPP yang terbesar di Pemilu tahun 2029. Apakah PPP Masih terlempar dari Senayan? Dalam sejarah parlemen Indonesia, partai yang keluar dari Senayan, nggak ada lagi yang akan bisa masuk balik lagi.
Contohnya Partai Bintang Reformasi, itu ketika tereliminasi dari DPR sampai sekarang nggak bisa masuk, yang kedua Partai Bulan Bintang, kurang apa pintarnya Profesor Yusril Ihza Mahendra, juga nggak bisa kembali ke Senayan. Kemudian Ada lagi yang berduit, Ketum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, orang Kalimantan Barat juga sudah dua kali pemilu tidak bisa membawa Partai Hanura kembali ke Senayan.
Nah melihat pelajaran itu, saya sebenarnya sudah pesimis dengan PPP itu. Seandainya Allah tidak mengatakan dalam Al-Quran "Janganlah kamu berputus asa Terhadap Rahmat Ku" mungkin saya sudah pergi dari partai. Mudah-mudahan menjadi lebih baik dan menemukan Ketua Umum Partai Yang lebih baik
Tanya: Yang paling bertanggung jawab atas tidak lolosnya PPP siapa?
Muktamar PPP
Analisis Peluang Mardiono, Amran Sulaiman, hingga Sandiaga Uno Jadi Ketua Umum PPP |
---|
Jelang Muktamar, Hasil Musyawarah Kerja Cabang PPP Kota Cimahi Nyatakan Dukung Mardiono |
---|
Muktamar X PPP Kian Dekat, Nama Mantan Mendag Agus Suparmanto Muncul jadi Calon Ketua Umum |
---|
Dekat dengan Kader, Mardiono Dianggap Layak Lanjutkan Kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan |
---|
Jelang Muktamar X PPP, Sejumlah Calon Ketua Umum Muncul, Mardiono Masih Disebut-sebut akan Maju |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.