BKN: Jumlah ASN Tembus 5,3 Juta Orang, Paling Banyak Guru dan Tenaga Medis
BKN membeberkan data jumlah ASN di Indonesia saat ini yakni mencapai 5,3 juta orang. Adapun paling banyak merupakan guru dan tenaga medis.
TRIBUNNEWS.COM - Plt. Deputi Bidang Penyelenggaraan Layanan Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Kepegawaian Negara (BKN), Aris Windiyanto, membeberkan data jumlah ASN hingga 1 September 2025.
Dalam pemaparannya, total ASN yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 5.359.209 orang.
Sementara, paling banyak berstatus sebagai PNS, yakni mencapai 3.634.413 orang dan sisanya adalah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Di mana 3.634.413 atau 68 persen itu adalah PNS dan PPPK-nya 32 persen atau 1.724.796 dengan kondisi per 1 September 2025. Dan hari ini masih terus berproses pengangkatan PPPK. Kalau (pengangkatan) PNS-nya per hari ini mungkin sudah selesai," ujarnya dalam acara bertajuk BKN Bersama ASN Wujudkan Asta Cita yang dikutip dari YouTube BKN, Rabu (24/9/2025).
Aris mengungkapkan ASN paling banyak bekerja di instansi daerah, yaitu mencapai 4.122.843 orang, sedangkan ASN yang bekerja di instansi pusat sebanyak 1.236.366 orang.
Baca juga: Pemerintah Masih Bahas Nasib ASN Kementerian BUMN Jika Dilebur ke Danantara
Lalu, menurut data yang dipaparkan oleh Aris, pegawai yang paling banyak telah bekerja selama 0-5 tahun di mana hampir 50 persen yaitu sejumlah 2.371.405 orang.
Sementara, terbanyak kedua adalah ASN yang sudah bekerja selama 11-15 tahun yang berjumlah 1.033.098 orang.
Sedangkan, ASN yang sudah bekerja selama lebih dari 30 tahun menjadi paling sedikit yakni hanya 57.030 orang.
Dari segi pendidikan, Aris menuturkan ASN yang paling banyak yakni lulusan S1 atau D4 dengan persentase mencapai 63 persen atau 3.355.200 orang.
Lalu, ASN yang merupakan lulusan S3 menjadi paling sedikit yaitu hanya satu persen atau 49.188 orang.
Selanjutnya, ASN yang menempati jabatan struktural tidak mencapai 10 persen yaitu sebanyak 316.385 orang dan 29 persen atau 1.551.181 orang menjabat sebagai pelaksana.
"Dari jabatan yang struktural hanya enam persen karena administrator atau pengawas sudah relatif dikurangi. Tinggal JPT (Jabatan Pimpinan Tinggi) antara koordinator dan pengawas yang mungkin masih banyak dan di UPT-UPT," jelas Aris.
Aris mengatakan saat ini ASN paling banyak menempati jabatan fungsional yakni mencapai 3.491.633 orang atau 65 persen.
"Di mana yang paling banyak fungsional guru untuk PNS maupun PPPK. Lalu diikuti medis ataupun tenaga kesehatan," tuturnya.
Tentang ASN yang mencapai 5 juta orang, Aris mengatakan dari sisi jumlah dirasa sudah mencukupi melakukan pelayanan publik.
Namun, hal berbeda dapat terlihat ketika berbicara soal sebarannya.
"Di kota-kota atau kabupaten di ibu kotanya (provinsi) mungkin cukup, tetapi di pelosoknya mungkin kurang," tuturnya.
Aris mengatakan demi memeratakan sebaran ASN, dibuatlah aturan bahwa pegawai harus bekerja sesuai dengan penempatan yang dipilih saat mendaftar minimal 10 tahun.
Aturan ini, sambungnya, sudah mulai berlaku sejak tahun 2019 lalu.
Aris juga mengatakan mayoritas ASN saat ini merupakan generasi Y yaitu kelahiran tahun 1977-1994.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.