Rabu, 1 Oktober 2025

Menteri HAM Akui Atmosfer Positif Jelang Pidato Presiden Prabowo di Sidang PBB

Natalius merasakan langsung hal tersebut dalam interkasi langsung dengan warga diaspora Indonesia.

Penulis: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Rizki
JELANG PIDATO PRABOWO - Menteri HAM Natalius Pigai mengakui adanya atmosfer positif yang dirasakan warga menjelang pidato Presiden Prabowo Subianto di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 23 September 2025 di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hak Asasi Manusia (Menteri HAM) Natalius Pigai mengakui adanya atmosfer positif yang dirasakan baik oleh warga diaspora Indonesia di Amerika Serikat maupun para pemimpin internasional menjelang pidato Presiden Prabowo Subianto di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 23 September 2025 di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat.

Natalius merasakan langsung hal tersebut dalam interkasi langsung dengan warga diaspora Indonesia dan para pemimpin dari beberapa negara yang menyebut Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan oleh dunia internasional.

“Atmosfer positif itu sangat dirasakan baik oleh warga diaspora kita maupun komunitas internasional yang saya jumpai di sini. Mereka umumnya menyampaikan rasa bangga pada pemimpin kita dalam hal ini Bapak Presiden yang kini bisa tampil di panggung diplomasi internasional sekaligus menyampaikan posisi Indonesia yang kini sangat diperhitungkan. Jadi ada perasaaan bangga,” ungkap Natalius kepada wartawan langsung dari New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025).

Natalius mengungkapkan beberapa misalnya menyebut kualitas kepemimpinan Presiden Prabowo sebagai sosok patriotik, nasionalis, negarawan, dan intelektual berkelas dunia sehingga dianggap mampu memberi pengaruh positif.

Bukan hanya itu, diantara pemimpin yang hadir menyebut kualitas demokrasi di Indonesia yang semakin maju ikut memberi kontribusi pada pentingnya  peran Indonesia di kancah internasional.

“Momentum ini memang menjadikan Indonesia saatnya naik kelas sebagai pemain penting di tingkat global. Saya sebagai pembantu Presiden merasa bangga bisa menyaksikan langsung dari dekat kesempatan bersejarah ini,” jelas Pigai.

Terkait hal-hal apa saja yang akan disampaikan oleh Presiden Prabowo dalam pidatonya Natalius meminta masyarakat Indonesia untuk sabar sampai waktunya tiba.

 “Kita tunggu saja sama-sama, point-point yang akan disampaikan Bapa Presiden,” tukasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo disambuat antusias WNI di New York Amerika Serikat dan menyampaikan rasa bangga mereka.

Dimas, mahasiswa New York University menyebut momen penyambutan ini menjadi kebanggaan tersendiri.

Menurut Dimas, kesempatan Indonesia berbicara di forum dunia adalah hal yang membanggakan.

“Bangga sih, karena kan denger-denger juga kita urutan ketiga kan. Kita bisa berbicara di depan negara-negara yang penting lainnya, sebagai mahasiswa saya bangga sih,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Felice Nathania Pudya, mahasiswa Columbia University yang menyebut kehadiran Presiden Prabowo di SMU ke-80 PBB sebagai sebuah kehormatan besar bagi Indonesia. Ia menambahkan, posisi Indonesia sebagai pembicara ketiga dalam Debat Umum PBB patut dibanggakan.

“Dari mahasiswa, kami sungguh berterima kasih atas kehadiran Pak Prabowo di New York. Dan kami juga menantikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB. Dan kami selalu mendukung apa pun yang dapat memajukan Indonesia,” ucap Felice.

Prabowo Pidato di Urutan Ketiga

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) malam.

“Sesuai jadwal yang diterima, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat.

Sidang Majelis Umum tahun ini merulamam momentum bagi Indonesia. Menurutnya Indonesia akan menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia. Selain itu juga menegaskan peran Indonesia di level tertinggi forum PBB.

Sidang Umum PBB atau Majelis Umum PBB merupakan forum global untuk membahas isu-isu internasional dan membuat keputusan kolektif. Majelis Umum terdiri dari perwakilan semua 193 negara anggota PBB.

Sidang Umum PBB ke-80 digelar pada 9 hingga 30 September 2025. Sidang ini diadakan setiap tahun di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat.

Dalam Sidang Umum PBB tersebut terdapat sesi debat umum atau General Debate di mana para kepala negara dan pemerintahan dari seluruh dunia berkesempatan untuk berpidato.

Daftar Presiden Indonesia yang Pidato di Sidang Umum PBB.

Sejumlah Presiden Indonesia sebelumnya sudah pernah berpidato di Sidang Umum PBB. Diantaranya yakni, Presiden Soekarno. Soekarno pidato pada Sidang Umum PBB ke-15 pada tahun 1960.

Setelah Soekarno, Presiden Soeharto juga pernah berpidato di Sidang Umum PBB. Soeharto berpidato pada sidang umum PBB ke -47 (1993) dan ke-50 (1995). Kemudian dilanjutkan oleh Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri yang berpidato pada Sidang Umum PBB ke-57 (2002).

Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tercatat paling banyak berpidato pada Sidang Umum PBB. Terakhir SBY berpidato sebelum lengser pada Sidang Ke-69 Majelis Umum PBB 24 September 2014.

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tercatat dua kali berpidato  pada Sidang Umum PBB ke-75 (2020) dan ke-76 (2021).

Namun pidato Jokowi ini dilakukan secara virtual, tidak hadir langsung ke Markas PBB di New York, AS.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved