Minggu, 5 Oktober 2025

Paradoks Gen Z di Dunia Modern, Terdidik tapi Tidak Siap Kerja?

Generasi Z Hadapi Tantangan Dunia Kerja, TBIG Dorong Kolaborasi Pendidikan dan Industri. Terutama lewat CSR.

Kompas.com/TribunJateng
GEN Z - Generasi Z Hadapi Tantangan Dunia Kerja, TBIG Dorong Kolaborasi Pendidikan dan Industri. Terutama lewat CSR. 

TRIBUNNEWS.COM - Lahir antara tahun 1997 hingga 2012, Generasi Z kini mulai memasuki dunia kerja.

Melek teknologi, berjiwa wirausaha, dan sadar sosial, mereka menghadirkan perspektif segar dalam lingkungan kerja modern, namun, di balik potensi besar tersebut, muncul tantangan yang signifikan.

Menurut survei yang ditayangkan British Council, salah satu organisasi budaya Inggris yang bergerak di bidang pendidikan, per tahun 2024 menunjukkan bahwa 41 persen pemimpin bisnis menilai lulusan Gen Z belum siap memasuki dunia kerja.

Dan ironisnya, 51 persen dari Gen Z sendiri merasa pendidikan yang mereka terima belum cukup mempersiapkan mereka menghadapi tantangan profesional.

Salah satu isu paling mencolok adalah kekurangan keterampilan lunak (soft skills) seperti komunikasi, kolaborasi, dan motivasi kerja.

“Sekitar 70 persen pemimpin bisnis menyebut kemampuan komunikasi lulusan Gen Z masih rendah,” ungkap laporan tersebut.

Salah satu pengaruh terbesarnya adalah pandemi global.

Banyak Gen Z terpaksa beralih ke pembelajaran daring, sementara itu, mereka yang bekerja terpaksa beralih ke kerja jarak jauh.

Kurangnya interaksi tatap muka dan ketergantungan pada platform digital ini mungkin telah memengaruhi kemampuan mereka untuk menjalani interaksi interpersonal tradisional di tempat kerja. 

Lantas ketika Gen Z memasuki dunia kerja tanpa soft skill yang penting, hal itu dapat menghambat komunikasi, kolaborasi, dan pembangunan hubungan yang efektif.

Hal ini seringkali berdampak pada keterlibatan, produktivitas, dan kinerja, tidak hanya bagi Gen Z, tetapi juga tim mereka.   

Baca juga: 16,16 Persen Gen Z Pengangguran: Jadi Tantangan Serius, Pengembangan Soft Skill Jadi Asa

Mengapa Soft Skill Kurang Berkembang?

Pengamat Pendidikan Doni Koesoema menjelaskan bahwa sistem pendidikan formal masih terlalu fokus pada capaian akademik dan kurang memberi ruang pada pengembangan kecerdasan emosional dan keterampilan interpersonal.

“Saya masih menjumpai mahasiswa dari kelompok usia ini yang memiliki daya juang tinggi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa resiliensi dan daya tahan juga menjadi tantangan bagi generasi ini,” ujar Doni kepada Tribunnews.com, saat dikonfirmasi September lalu.

Ia menilai, banyak Gen Z yang tumbuh dalam keluarga yang sejahtera dan cenderung dimanjakan.

Terutama, banyak Gen Z yang dimanjakan oleh orang tua.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved