Senin, 29 September 2025

Reshuffle Kabinet

Hasan Nasbi Sempat Mau Mundur, Lalu Dicopot dari PCO, Pakar: Prabowo Beri Waktu, Demi Jaga Dinamika

Kata pakar, Prabowo memberikan waktu kepada Hasan Nasbi sebelum akhirnya mencopot Kepala PCO dan menunjuk Angga Raka Prabowo sebagai Kepala BKP.

Tribunnews.com/Taufik Ismail
HASAN NASBI DICOPOT - Dalam foto: Hasan Nasbi saat masih menjabat sebagai Kepala PCO di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (30/10/2024). Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menyoroti kronologi Hasan Nasbi yang dicopot Presiden RI Prabowo Subianto dari kursi Kepala PCO (Presidential Communication Office/Kantor Komunikasi Kepresidenan). 

Menurut Efriza, Prabowo memberi waktu Hasan Nasbi sebelum akhirnya dicopot demi menjaga dinamika dalam internal pemerintahan yang dipimpinnya.

Kasus Hasan Nasbi pun disamakan dengan Sri Mulyani Indrawati yang sempat dirumorkan ingin mundur dari jabatan Menteri Keuangan RI (Menkeu) setelah rumahnya dijarah massa di tengah gelombang demonstrasi yang terjadi akhir Agustus 2025 lalu.

Perlu dicatat, kabar Sri Mulyani ingin mundur itu belum terbukti kejelasannya sampai akhirnya ekonom yang juga mantan Direktur Pelaksana IMF itu dicopot dari jabatan Menkeu RI dalam reshuffle pada Senin (8/9/2025) lalu.

"Kita bisa melihat ini menunjukkan bahwa satu sisi, Pak Presiden ini ingin menjaga dinamika di dalam internalnya," ujar Efriza.

"Jadi, kita bisa melihat dua hal yang sama. Mundurnya Hasan Nasbi dengan Sri Mulyani, tapi dua-duanya ditolak oleh Pak Presiden. Tidak lama ataupun dalam jangka waktu tertentu, maka mundurnya mereka itu dipersilakan," katanya.

Kemudian, dengan dicopotnya Hasan Nasbi dari Kepala PCO dan ditunjuknya Angga Raka Prabowo sebagai Kepala BKP, kata Efriza, menandakan bahwa Prabowo ingin memperbaiki komunikasi dengan masyarakat lewat orang-orang yang ia percayai.

"Kalau saya melihat jelas bahwa ini adalah upaya secara politik dan ekonomi yang sedang dibangun oleh Pak Presiden. Pak Presiden Prabowo berusaha berkomunikasi dengan lebih baik kepada masyarakat dengan orang-orang terdekatnya, yang dipercaya untuk menjabat," tutur Efriza.

Meski begitu, Efriza juga memprediksi, nantinya Hasan Nasbi tidak benar-benar di luar lingkaran pemerintahan.

"Kita melihat rasa-rasanya Hasan Nasbi ini tidak 100 persen nanti berada di luar, kemungkinan besar masih membantu Pak Presiden Prabowo entah sebagai apa, dan posisinya tentu bukan lagi di level tertinggi setingkat menteri ataupun di dalam hal ini di dalam lingkup kepresidenan langsung," papar Efriza.

Dalam foto: Hasan Nasbi saat masih menjabat sebagai Kepala PCO di Kantor PCO, Jakarta, Selasa malam (26/8/2025)
Dalam foto: Hasan Nasbi saat masih menjabat sebagai Kepala PCO di Kantor PCO, Jakarta, Selasa malam (26/8/2025) (Tribunnews/Taufik Ismail)

Lika-liku Hasan Nasbi Ditunjuk Jadi Kepala PCO, Ingin Mundur, hingga Akhirnya Dicopot

Hasan Nasbi dilantik sebagai Kepala PCO pada 19 Agustus 2024, setelah sebelumnya sempat dipercaya sebagai Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka untuk pemilihan umum Presiden Indonesia atau Pilpres 2024.

Dalam perjalanan karier sebagai Kepala PCO, Hasan Nasbi sempat menuai sorotan karena pernyataannya soal ancaman teror kepala babi yang diterima jurnalis Tempo, Maret 2025 lalu. 

Saat itu, Hasan Nasbi mengatakan agar kepala babi itu dimasak saja. 
 
"Sudah dimasak saja, dimasak saja," kata Hasan Nasbi kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025). 
 
Hasan menilai teror kepala babi itu bukan menjadi ancaman bagi Francisca. 

Pernyataan yang dia lontarkan dianggap arogan, tidak berempati, tak peka dan terkesan menyepelekan teror tersebut. 

Sebagai Kepala PCO, ia diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan menjadi jembatan antara kekuasaan dan rakyat. 

Koalisi Masyarakat Sipil pun mengecam keras pernyataan Hasan Nasbi tersebut, selain tidak berempati, juga melanggar prinsip kebebasan pers. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan