Profil dan Sosok
Sosok Hilman Latief, Dirjen PHU Kemenag Diperiksa KPK, Diduga Terima Aliran Dana Korupsi Kuota Haji
Sosok Hilman Latief, Dirjen PHU Kemenag RI yang diperiksa KPK dan diduga menerima aliran dana dari kasus dugaan korupsi kuota haji tambahan 2023-2024.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Tiara Shelavie
Penambahan kuota tersebut didapat setelah pertemuan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dengan otoritas Arab Saudi pada 2023.
Berdasarkan Pasal 64 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, kuota haji harus dibagi 92 persen untuk haji reguler dan 8 persen untuk haji khusus.
Namun, Kementerian Agama RI (Kemenag RI) di bawah Menteri Agama RI 2020-2024 Yaqut Cholil Qoumas diduga membagi kuota ini secara merata (50 persen haji reguler, 50 persen haji khusus).
Pembagian 50:50 tersebut tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Menag Nomor 130 Tahun 2024, yang kemudian menjadi salah satu alat bukti dalam mengusut kasus dugaan korupsi kuota haji karena diduga menyalahi aturan.
Diperkirakan, kerugian negara akibat kasus korupsi kuota haji 2023-2024 mencapai lebih dari Rp1 triliun.
Kasus ini telah ditingkatkan ke tahap penyidikan oleh KPK pada Sabtu (9/8/2025) setelah Yaqut diperiksa selama lima jam oleh KPK dua hari sebelumnya, yakni Kamis (7/8/2025).
Sosok Hilman Latief
Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D merupakan seorang akademisi, peneliti, dan praktisi isu filantropi Islam yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 12 September 1975, dikutip dari muhammadiyah.or.id.
Ia berkarir sebagai pengajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ia pernah menjabat sebagai Wakil Rektor IV Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan AIK UMY untuk periode 2017-2021.
Selain sebagai akademisi, Hilman Latief juga masuk jajaran 13 anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah masa bakti 2022-2027 berdasarkan hasil e-voting yang dilakukan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (19/11/2022)
Pria yang kini berusia 50 tahun tersebut pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut semasa kecil hingga remaja.
Kemudian, ia mengambil kuliah S1 Studi Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Setelah itu, dia menempuh dua kali program S2, yakni S2 bidang Kajian Lintas Agama dan Budaya di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Magister di Department of Comparative Religion, Western Michigan University, Amerika Serikat.
Rampung S2, ia melanjutkan pendidikan S3 di Utrecht University, Belanda untuk gelar Ph.D.
Pasca meraih Ph.D, Hilman melakukan studi post-doctoral dan menjadi peneliti di KITLV, Leiden Belanda dalam proyek riset tentang Citizenship.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.