Senin, 29 September 2025

Laut China Selatan

Kaji China Grey Zone Strategy, Hasanuddin Wahid Harap Indonesia Lebih Siap Jaga Kedaulatan di LCS

Sekjen PKB M. Hasanuddin Wahid, berharap Indonesia lebih siap menjaga kedaulatan di Laut China Selatan (LCS).

Penulis: Chaerul Umam
Dok untuk Tribunnews.com
LAUT CHINA SELATAN - Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) M. Hasanuddin Wahid, dinobatkan sebagai lulusan terbaik program doktor dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,98 dan predikat magna cum laude, di Universitas UNHAN Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025). Ia berhasil mengkaji disertasinya yang berjudul “Strategi Pertahanan Indonesia dalam Menghadapi China Grey Zone Strategy di Kawasan Laut China Selatan. (HO/ dokumentasi untuk Tribunnews) 

“Melalui penelitian ini, saya berharap Indonesia dapat lebih siap dan sigap dalam menghadapi tantangan grey zone yang semakin kompleks, khususnya dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional di perairan strategis ini,” kata Cak Udin.

Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi pengembangan kajian pertahanan nasional. Pemerintah serta institusi pertahanan diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi dalam merumuskan kebijakan strategis ke depan.

Laut China Selatan

Laut China Selatan (LCS) adalah salah satu wilayah paling strategis dan rawan konflik di dunia.

Setidaknya ada enam negara (China, Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan) mengklaim sebagian wilayah LCS.

Klaim China tumpang tindih dengan ZEE Indonesia di sekitar Kepulauan Natuna.

Kapal asing sering masuk tanpa izin, termasuk untuk illegal fishing, yang merugikan ekonomi dan kedaulatan.

Indonesia bukan pihak klaim langsung, tapi berperan sebagai mediator dan penjaga stabilitas kawasan.

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan