Senin, 29 September 2025

Seputar Polri

Bertugas untuk Negara, Merangkai Kata: Kisah Briptu Alim Menjadi Penulis

Briptu Alim membuktikan bahwa kesibukan tugas tidak menjadi penghalang untuk mengasah bakat dan minat

Editor: Content Writer
Istimewa
POLISI BERBAKAT - Di balik rutinitasnya sebagai anggota kepolisian, Briptu Muhammad Alim Al Azhari, atau yang akrab disapa Alim, membuktikan bahwa kesibukan tugas tidak menjadi penghalang untuk mengasah bakat dan minat. Personel Polres Pringsewu yang saat ini bertugas di Satuan Tahanan dan Barang Bukti itu dikenal memiliki talenta luar biasa di bidang penulisan novel. 

TRIBUNNEWS.COM - Di balik rutinitasnya sebagai anggota kepolisian, Briptu Muhammad Alim Al Azhari, atau yang akrab disapa Alim, membuktikan bahwa kesibukan tugas tidak menjadi penghalang untuk mengasah bakat dan minat. Personel Polres Pringsewu yang saat ini bertugas di Satuan Tahanan dan Barang Bukti itu dikenal memiliki talenta luar biasa di bidang penulisan novel.

Sejak lulus sebagai bintara Polri tahun 2014, Alim mampu menjaga keseimbangan antara tanggung jawabnya sebagai polisi dan kecintaannya pada dunia literasi. Hingga kini, ia telah menerbitkan tiga novel yang mendapat sambutan positif dari para pembaca. Karya-karyanya menjadi bukti nyata kreativitas dan ketekunan, sekaligus sumber inspirasi bagi rekan sejawat maupun masyarakat umum.

Dalam wawancara pada Kamis (6/6), Alim mengisahkan bahwa minatnya pada penulisan sudah muncul sejak duduk di bangku SMA. Saat itu ia mulai menulis lagu dan membentuk band bernama "Funboy" bersama tiga kakak kelasnya. Dari proses menulis lagu, ia kemudian mencoba menuangkan ide ke dalam bentuk novel. Selepas SMA, ia sempat menyelesaikan dua naskah, namun tidak sampai diterbitkan. “Setelah tamat SMA, saya sempat membuat dua naskah novel, tapi tidak diterbitkan karena tidak tahu caranya dan hanya menulis sekadar iseng,” ujarnya.

Baca juga: Polisi Pastikan Tidak Ada Potensi Ledakan Susulan di Pamulang Tangsel, Warga Diminta Tenang

Titik balik terjadi pada tahun 2021, ketika Alim kembali serius menulis dan memutuskan untuk menerbitkan karyanya. Dalam tiga tahun terakhir, ia berhasil meluncurkan tiga novel yang mendapat atensi luas. Novel debutnya, Setelah D Minor, bertema romantis dan mampu menyentuh hati banyak pembaca. Disusul Kartel, bergenre aksi dengan kisah penuh intrik dan ketegangan. Novel ketiganya, Hantunya Gak Ada Tapi Serem, menghadirkan nuansa horor yang sukses membuat pembacanya merasakan kengerian mendalam.

Karya-karya tersebut tidak hanya tersedia secara digital, tetapi juga dapat ditemukan di toko buku besar seperti Gramedia.

Alim, yang lahir pada 1995, merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Ayahnya berprofesi sebagai guru, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Dukungan penuh dari keluarga serta tekad kuat membuatnya mampu menjalankan dua peran: sebagai penegak hukum sekaligus penulis.

Kisah Briptu Muhammad Alim Al Azhari menjadi bukti bahwa kerja keras dan konsistensi mampu membuka jalan bagi seseorang untuk mengembangkan bakat, meski berada di tengah tanggung jawab berat. Ia adalah contoh nyata bahwa setiap individu menyimpan potensi luar biasa yang bisa digali dan diwujudkan.

Rekomendasi untuk Anda
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan