Senin, 29 September 2025

Kabinet Prabowo Gibran

Pakar Komunikasi Politik Sebut Seskab Teddy sebagai Figur Sentral Komunikasi Prabowo dan Kabinet

Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Presiden Prabowo Subianto, semakin mencuri perhatian publik.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar akun YouTube KompasTV
SEKRETARIS KABINET - Teddy Indra Wijaya saat dilantik sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab). Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, mengamini Teddy sebagai tokoh kunci akselerasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

"Karena saya melihat bagaimana sigapnya Letkol Teddy mempersiapkan semua hal-hal yang terkait dengan tugas Presiden. Itu yang terlihat di ruang publik, yang tidak terlihat pasti lebih kompleks lagi. Tugas yang dilakukan tidak gampang," tuturnya.

Emrus pun melihat Teddy sebagai sosok yang selalu bersama presiden dari segala aspek yang positif. Ditekankannya, tugas untuk menjadi seorang Teddy bukanlah hal yang mudah.

"Bapak Teddy berperan sebagai sosok yang melindungi Presiden dari berbagai kemungkinan yang kurang baik. Tugasnya super extra ordinary, begitu berat tugasnya, begitu hebat dia," katanya.

Emrus juga tak melihat yang dilakukan Teddy melebihi seorang wakil presiden (wapres). Sehingga tidak bisa dikatakan Seskab rasa wapres, karena yang dilakukan Teddy kembali lagi tugasnya.

"Jadi tergantung daripada job description, daripada wapres itu. Bukan berarti kalau tugas Bapak Teddy itu lebih banyak diberikan oleh Presiden Prabowo kepada Bapak Teddy, dan lebih mempercaya Bapak Teddy dari siapapun. Itu adalah hak prorokatif daripada Presiden Prabowo Subianto. Bukan berarti menganggap bahwa Pak Gibran tidak berperan. Tidak. Karena memang ada job description," katanya.

Adapun tugas seorang wapres, menurut Emrus, jika melihat konstitusi, tugas pokok daripada wapres menjalankan tugas presiden jika memang presiden berhalangan tetap.

"Itulah menjadi tugas pokoknya sehingga tidak sempat ada kekosongan jabatan presiden kita. Karena presiden kita tidak boleh kosong satu detik pun, bahkan satu sekund di bawah detik. Tidak boleh. Maka dibuatlah wakil presiden," imbuhnya.

Emrus Sihombing adalah seorang akademikus dan pakar komunikasi politik asal Indonesia yang dikenal luas sebagai analis tajam dalam isu-isu komunikasi publik dan dinamika politik nasional.

Emrus menempuh pendidikan komunikasi dari jenjang S1 hingga S3, dengan gelar doktor dari Universitas Padjadjaran yang ia raih dengan predikat cumlaude.

Selain di dunia akademik, ia juga pernah terlibat langsung sebagai juru bicara UU Cipta Kerja di Kemenko Perekonomian dan menjadi anggota panitia seleksi KPK.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan