Senin, 29 September 2025

Raja Juli Minta Maaf Soal Kegaduhan Foto Main Domino

Raja Juli Antoni menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang muncul setelah beredarnya foto dirinya bermain domino

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews/Taufik Ismail
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, (9/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Prabowo Subianto, Komisi IV DPR RI, dan masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang muncul setelah beredarnya foto dirinya bermain domino bersama tersangka pembalakan liar.

Permintaan maaf itu disampaikan Raja Juli saat hendak mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/9/2025).

“Dari hati terdalam, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada Presiden Prabowo, kepada Komisi IV sebagai mitra kerja saya, dan terutama kepada masyarakat Indonesia atas kericuhan yang terjadi karena foto tersebut,” ujarnya.

Raja Juli mengaku peristiwa itu menjadi pelajaran penting baginya sebagai pejabat publik untuk lebih peka terhadap kondisi sosial dan persepsi publik.

“Saya berharap ini menjadi pelajaran bagi saya untuk lebih hati-hati, lebih aspiratif, dan lebih mampu membaca sensitivitas masyarakat,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi saat dirinya menghadiri pertemuan di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), memenuhi undangan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding. 

Baca juga: Abdul Karding Bantah Reshuffle Gara-gara Fotonya Main Domino Bareng Raja Juli dan Aziz Wellang Viral

Menurutnya, suasana saat itu ramai, dan ia sempat diajak bermain domino oleh sejumlah orang yang hadir.

“Saya hanya bermain dua kali putaran, lalu pamit pulang. Saya tidak tahu siapa yang duduk di kiri dan kanan saya saat itu,” jelas Raja Juli.

Belakangan, ia baru mengetahui bahwa salah satu orang yang bermain bersamanya adalah Aziz Wellang, yang disebut sebagai tersangka pembalakan liar.

Raja Juli menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pelanggaran hukum, termasuk pembalakan liar. 
Ia juga menyayangkan pemberitaan media yang menurutnya tidak melakukan konfirmasi langsung di lokasi kejadian.

“Saya menghargai kerja cepat media, tapi saya berharap akurasi dan fairness tetap dijaga dalam setiap pemberitaan,” tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan