Senin, 6 Oktober 2025

Kasus Dugaan Korupsi di Kemendikbud

Nadiem Makarim Tersangka, Ayahnya Dikenal Sebagai Pejuang Antikorupsi, Anggota Komite Etik KPK

Ayah Nadiem Makarim, Nono Anwar Makarim bukan orang sembarangan, dikenal sebagai praktisi hukum, anggota DPR dan anggota Komite Etik KPK.

ist/Tribunnews.com/Tribun News Maker/Makarim.com dan Kompas.com/Kristianto Purnomo
NONO NADIEM MAKARIM - Foto kolase Nono Anwar Makarim dan Nadiem Makarim. Sosok ayah Nadiem Makarim, Nono Anwar Makarim yang merupakan anggota DPR di zaman Orde Baru, sekaligus praktisi hukum ternama di Indonesia bahkan pernah menjabat Komisi Etik KPK. 

Sebelum melanjutkan pendidikan ke Amerika, Nono Makarim menempuh kuliah di Universitas Indonesia.

Pada 1966, ia bergabung dengan Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA) dan sejak 1958 hingga 1974 menjabat sebagai pemimpin redaksi Harian KAMI, sebuah media mahasiswa yang vokal mengkritisi isu-isu politik.

Namun, akibat peristiwa Malari 1974, surat kabar ini akhirnya dibredel oleh pemerintah.

Nadiem Makarim, Nono Anwar Makarim dan Hotman Paris Hutapea
Nadiem Makarim, Nono Anwar Makarim dan Hotman Paris Hutapea (Kolase TribunNewsmaker.com / dokumentasi)

Dalam dua tahun sejak berdirinya, Makarim & Taira S sudah dipercaya menangani klien-klien besar seperti Bank Panin, Bata, Citibank, American Express, dan ICI. 

Prestasi tersebut menjadikan firma hukum ini sebagai panutan bagi banyak kantor hukum baru di Indonesia.

Sebelum populer sebagai pengacara selebritas, Hotman Paris sempat menghabiskan waktu 20 tahun bekerja di kantor hukum Makarim & Taira S. Melalui akun Instagram pribadinya, ia sering membagikan momen kenangan saat masih menjadi pengacara muda, termasuk saat berada di Sydney bersama ratusan pengacara asing lainnya.

Selain berkarier di dunia hukum, Nono Makarim juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial.

Sejak 2011, ia dipercaya menjadi anggota Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lembaga yang bertugas meneliti dugaan pelanggaran kode etik internal. 

Nono menamatkan pendidikan hukumnya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta pada 1973, yang kemudian dilanjutkan ke Harvard University, Amerika Serikat (1973-1974).

Pada 1975, ia berhasil meraih gelar master hukum (LLM) dari Harvard Law School.

Sama dengan Nadiem Makarim, yang juga merupakan alumni Universitas Indonesia dan Harvard University namun dengan jurusan yang berbeda.

Sebagai pendiri Makarim and Tiara Consellor At Law, Nono sempat menjadi atasan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Dalam sebuah postingannya di Instagram, Hotman membagikan momen-momen saat dirinya bekerja di Makarim & Taira S selama 20 tahun.  

Nama Nono Anwar Makarim sempat masuk sebagai anggota Komite Etik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada 2011 silam.

Bersama Buya Syafii Maarid, Nono menjadi bagian dari lembaga anti-rasuah itu menggantikan dua pimpinan KPK sebelumnya, yakni Busyro Muqooddas dan Haryono Umar. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved