Senin, 29 September 2025

Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF BEM SI KERAKYATAN: Jangan Cuma Omon-omon, Bongkar Aktor Demo Makar

BEM SI tantang Prabowo buktikan tudingan makar. Siapa aktor di balik demo ricuh? Jangan cuma omon-omon!

|
TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
AKSI UNJUK RASA - Koordinator Isu Politik dan Demokrasi BEM SI Kerakyatan Raul Zikra saat diwawancarai secara khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Raul mengungkapkan apa saja yang menjadi kegelisahan mahasiswa yang disampaikan saat melakukan pertemuan dengan DPR RI. TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut aksi demonstrasi berujung ricuh di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025 sebagai tindakan yang mengarah ke makar menuai respons dari kalangan mahasiswa.

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan menantang pemerintah untuk membuktikan tudingan tersebut dan mengungkap aktor di baliknya.

“Kalau memang ini ditunggangi, atau dibilang pihak asing dan sebagainya, coba buktikan. Jangan cuma omon-omon,” tegas Koordinator Isu Politik dan Demokrasi BEM SI Kerakyatan, Raul Zikra, dalam wawancara eksklusif bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, di studio Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Kamis (2/9/2025).

Pernyataan Raul mencerminkan keresahan mahasiswa terhadap tuduhan makar yang dinilai belum disertai bukti konkret.

Di tengah meningkatnya tensi politik dan kericuhan di sejumlah daerah, BEM SI Kerakyatan menegaskan bahwa gerakan mereka tetap berada dalam koridor konstitusional. 

Mereka menuntut transparansi, akuntabilitas, dan pembuktian yang sah dari pemerintah, bukan sekadar retorika yang berpotensi membungkam suara publik.

Baca juga: Rieke Diah Pitaloka Blak-blakan Sebut DPR RI Bisa Dibubarkan: Semua Balik Lagi ke Konstitusi

Berikut petikan wawancara selengkapnya dengan Raul Zikra:

 
Apa benar perwakilan BEM SI Kerakyatan bertemu dengan DPR dan pihak Istana, lalu ada gunanya nggak?

Raul Zikra: Kalau dibilang ada gunanya ya, bahwa pada hari ini ke-chaos-an terjadi dan sebagainya akibat pemimpin negara ini enggak becus dalam memimpin negara ini. Saya rasa fungsinya tetap ada ataupun kehadirannya ada, tapi fungsinya mungkin melenceng. Kami sebagai mahasiswa melihatnya, kami dibutuhkan hanya pada saat pemilu. Ketika sudah memimpin, kebijakan-kebijakan yang dibuat itu tidak berpihak pada rakyat.

 
Bakal ada efeknya nggak pertemuan itu, atau malah cuma buang-buang waktu aja?

Raul Zikra: Kami ikhtiar dalam perjuangan kami. Entah apapun bentuknya, mau itu rapat dengar pendapat ataupun audiensi, kami akan melakukan ikhtiar tersebut dan akan melakukan setiap langkah-langkah ataupun bentuk-bentuk perlawanan. Jadi, kalau bicara ada gunanya dan sebagainya, mari kita lihat hasilnya. Kami sudah menyampaikan beberapa tuntutan. Kalau memang itu nggak dilakukan, kami akan turun aksi ke jalan lagi dan melakukan parlementer jalanan.

 
Kemarin batal demo tanggal 2 September kenapa?

Raul Zikra: Kami melihat situasi dan kondisi bangsa saat itu. Terjadi kerusuhan di mana-mana, dan akhirnya penyampaian pendapat kepada pemerintah nggak tersampaikan dengan baik. Kami akhirnya kembali ke kampus, ke ruang akademik.

 
Benar tidak anggapan jika BEM SI Kerakyatan tidak jadi demo karena ada kekhawatiran ditunggangi penumpang gelap?

Raul Zikra: Kekhawatiran pasti ada. Karena setiap aliansi atau BEM punya massa aksinya sendiri dan tanggung jawab terhadap mereka. Kami khawatir, ketika terjadi chaos, kami nggak bisa mengamankan teman-teman kami sendiri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan