Jumat, 3 Oktober 2025

Fundamental Ekonomi RI Masih Kokoh, Ekonom Sarankan Pemerintah Bentuk Komite Stabilitas Sektor Riil

Fakhrul Fulvian, berpendapat bahwa saat ini data-data menunjukkan fundamental ekonomi kuat dan membentuk Komite Stabilitas Sektor Rill.

Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
FUNDAMENTAL EKONOMI - Suasana gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa inflasi Indonesia pada bulan Agustus tercatat sebesar 2,30% secara tahunan (year-on-year/y-y), sementara neraca perdagangan bulan Agustus menunjukkan surplus sebesar USD 4,17 miliar.  

TRIBUNNEWS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa inflasi Indonesia pada bulan Agustus tercatat sebesar 2,30 persen secara tahunan (year-on-year/y-y), sementara neraca perdagangan bulan Agustus menunjukkan surplus sebesar USD 4,17 miliar. Angka ini mencerminkan kuatnya fundamental ekonomi dalam negeri ditengah banyaknya goncangan yang sedang terjadi.

Kepala Ekonom, Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian, berpendapat bahwa saat ini memang data-data masih menunjukkan fundamental ekonomi kuat.

Selain data tersebut, kondisi likuiditas juga sangat baik untuk menjaga nilai tukar rupiah dengan permintaan terhadap surat berharga syariah Negara (SUKUK) pada lelang kemarin mencapai Rp41.8 triliun. Angka ini naik dibandingkan permintaan di lelang Sukuk sebelumnya yang sebesar Rp33.1 triliun. 

"Ini menunjukkan bahwa kondisi tubuh sektor keuangan kuat. Tapi jangan lupa, bahwa sektor keuangan yang kuat harus menyokong sektor rill. Gejolak yang terjadi dalam masyarakat saat ini, terjadi karena tidak terhubungnya sektor keuangan yang kuat dan stabil dengan kondisi sektor rill dibawah," jelas Fakhrul.

"Selanjutnya, kita tetap utamakan keamanan, ketertiban dan stabilitas harga. Walau data inflasi melandai, kita harus perhatikan harga beras yang merangkak naik. Faktor Suplai dan distribusi juga harus diperhatikan dan direncanakan. Harga yang terkendali dimulai dari kebijakan yang tepat ketika musim panen," tambah Fakhrul. 

Baca juga: Ekonom Nilai Fundamental Ekonomi Indonesia Masih Kuat di Tengah Ketidakpastian Global

Terkait dengan berbagai fenomena yang ada, Fakhrul menyarankan pemerintah untuk membentuk Komite Stabilitas Sektor Rill mengingat konsep yang sama sudah berhasil dilaksanakan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dengan tujuan yakni: deteksi dini dan koordinasi, menjaga stabilitas sistem keuangan, crisis management protocol serta, koordinasi kebijakan fiskal, moneter, prudensial. 

Untuk Komisi Stabilitas Sektor Rill, Fakhrul berpandangan bahwa tugasnya bisa mencakup deteksi dini guncangan pasokan dan produksi, koordinasi kebijakan sektor riil, stabilisasi harga dan pasokan barang penting, serta komunikasi publik dan ekspektasi.

Fakhrul berpandangan, keberhasilan dalam Tim Penanggulangan Inflasi Daerah menunjukkan bahwa koordinasi untuk perekonomian bisa dilakukan dan harus direplikasi didalam bidang lain untuk memastikan sektor rill tidak turun jauh ketika terjadi goncangan.

“Jadi, kita bisa memprediklsi dan mengantisipasi goncangan sebelum itu terjadi,” ujar Fakhrul.

Fakhrul menjelaskan, di beberapa negara, konsep seperti Komite Stabilitas Sektor rill ini sudah ada. Terkait ini, Jepang memiliki Council on Economic and Fiscal Policy (CEFP), sementara Korea memiliki Presidential Committee on Supply Chain Stability. 

"Ini hal penting yang harus kita pertimbangkan, disaat sulitnya kita meningkatkan sisi permintaan dari perekonomian," ujar Fakhrul.

"Anggota dari komite ini nantinya adalah Kementrian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, KADIN, Kementrian Keuangan, dan perwakilan pengusaha dan perbankan. Ini nantinya akan menjadi inisiasi penting juga untuk meningkatkan prospek FDI ke industri dalam negeri," tambahnya.

Untuk pasar keuangan sendiri, Fakhrul memandang, kondisi sudah membaik. Namun, untuk pasar saham menembus kembali diatas 8,000 diperlukan kembalinya momentum perekonomian, rasa aman dan optimisme.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved