Demo di Jakarta
Sopir Rantis Brimob Ngaku Tak Lihat Affan Kurniawan, Praktisi Hukum: Nggak Mungkin Blind Spot
Praktisi Hukum menilai posisi Affan Kurniawan seharusnya terlihat dari kejauhan karena lampu rantis cukup terang.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Salma Fenty
"Ini untuk mendapatkan gambaran dan kesesuaian data, dengan lebar jalan sekian, dengan kondisi seperti itu, kemudian dengan dimensi mobil seperti itu, dengan jarak pandangnya berapa meter, dengan cahaya lampu, itu kan bisa diukur, kira-kira apakah keberadaan korban itu masih termasuk dalam jangkauan penglihatan driver," papar Sigit.
Bripka Rohmat sebelumnya mengungkapkan alasannya terus menerobos jalan sekalipun melindas Affan karena saat kejadian, menurutnya, kondisi jalan sangat penuh dengan massa. Apalagi, saat itu massa juga menyerang dengan batu hingga bom molotov.
"Jadi itu di jalan kan pertigaan, di kiri ada massa, di kanan massa, di depan massa dekat pom bensin. Itu mobil kalau saya berhentikan, habis pak. Pasti habis karena mereka sudah nyerang pakai batu, pakai cone block, pakai bom molotov," ujarnya.
"Saya harus berjuang terus, pokoknya harus selamat ini. Lima menit telat, habis kita pak. Soalnya massa sudah banyak gitu," tambahnya.
Praktisi Sebut Driver Rantis Seharusnya Sudah Terlatih
Menurut Sigit, driver Rantis juga tidak bisa sembarangan dan seharusnya sudah dilatih dengan sedemikian rupa.
Jadi semestinya telah mengetahui kondisi medan hingga spesifikasi mobil Rantis yang dikendari.
Selain itu, sopir Rantis pastinya juga dibekali dengan berbagai keterampilan dan kemampuan menghadapi situasi genting dan memiliki rencana cadangan yang bisa diambil sebagai langkah pencegahan ketika kondisi darurat.
"Logikanya kan driver ini tidak sekali dua kali mengendarai, karena mengendarai atau mengemudikan mobil jenis Rantis ini nggak bisa sembarangan bisa mengakses, pasti ada anggota tersendiri yang sudah dilatih dengan sedemikian rupa, sudah mengetahui spesifikasi mobil yang dikendarai, dan pasti sudah menguasai segala medan karena sudah dilatih," ujarnya.
"Sehingga si driver ini pasti sudah dibekali dengan berbagai keterampilan dan skill, atau mungkin ada plan A, plan B ketika ada situasi seperti ini, seperti ini, itu kan bisa diambil, dilakukan pencegahan," tambah Sigit.
Sekali lagi, atas kejadian ini, Sigit pun berharap penyidik bisa melakukan olah TKP agar bisa diperoleh data yang maksimal dan adil untuk ke depannya.
"Saya berharap nanti penyidik bisa melakukan proses olah TKP ya dengan melibatkan mobil Rantis juga agar mendapatkan kesesuaian data yang maksimal, yang fair, untuk kemudian bisa menjerat pelaku ini dengan tindak pidana," ucapnya.
Hingga kini, kasus tewasnya Affan ini masih terus diselidiki dan perkembangan terbaru, polisi menemukan unsur pidana pada kasus tewasnya Affan dan akan segera dilakukan gelar perkara.
Video tewasnya Affan, sebelumnya beredar di media sosial. Tampak korban dilindas oleh kendaraan taktis saat polisi menghalau massa demonstran di kawasan Rumah Susun Bendungan HIlir II, Jakarta Pusat.
Awalnya Rantis tersebut tengah melaju sambil membubarkan sejumlah orang yang disebut tengah melakukan demo ricuh.
Ketika massa berhamburan, terlihat ada korban dari kelompok massa itu dalam kondisi terjatuh, tetapi rantis Polri itu tak menghentikan lajunya hingga melindas pria berjaket ojol tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.