Seputar Polri
Kisah Bripka Nasrul Selamatkan Tomat Raksasa Langka di NTT dari Kepunahan
Kisah penyelamatan tomat raksasa langka asli NTT yang sukses dilakukan Bripka Nasrul Ikhwan Ninong di Kecamatan Lasiolat.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah tugasnya sebagai anggota Polsek Lasiolat yang berada di perbatasan NTT-Timor Leste, Bripka Nasrul Ikhwan Ninong justru sukses menjalankan misi yang tak biasa. Ia mampu menyelamatkan warisan pertanian lokal, yakni tomat raksasa langka yang hampir purnah, Tomat Lahurus.
Bripka Nasrul sendiri memang sosok yang mencintai dunia pertanian, yang membuatnya tak hanya berdedikasi dalam tugas kepolisian, tapi juga menjaga warisan leluhur, salah satunya Tomat Lahurus, agar tidak hilang dimakan zaman.
Kisahnya menyelamatkan Tomat Lahurus dimulai di 2022, yang berawal dari lahan-lahan tak produktif di Kecamatan Lasiolat dan kesulitannya menemukan Tomat Lahurus. Dikutip dari Tribrata News, tomat unik ini hanya tumbuh di empat desa di Kecamatan Lasiolat, yakni Meneikun, Lasiolat, Fatulotu, dan Lakanmau.
Menghidupkan kembali budidaya tomat Lahurus bukanlah perkara mudah. Nasrul harus mencari bibit yang sangat langka dan hanya dimiliki oleh petani-petani tua. Awalnya, mereka enggan memberikan bibitnya, karena bibit itu adalah warisan turun-temurun dan sumber penghidupan mereka.
Namun, Nasrul tak menyerah. Dengan hati yang tulus, ia menjelaskan niatnya untuk menyelamatkan tomat Lahurus agar tidak punah dan membantu petani lokal mendapatkan penghasilan lebih baik.
“Saya bilang ke mereka, kalau tidak ada generasi penerus, siapa lagi yang akan menanam tomat Lahurus?” kenangnya.
Membuka Lahan dan Memulai Misi Penyelamatan
Perkataan Nasrul tersebut berhasil menggerakkan hati para petani tua untuk mempercayakan bibit tomat raksasa itu kepadanya. Ia pun langsung bergerak membuka lahan, membersihkan pohon liar dan memulai misi penyelamatan, membudidayakan tomat Lahurus.
Kelangkaan tomat Lahurus sendiri dikarenakan varietas tomat satu ini tidak bisa ditanam di sembarang tempat. Bahkan jika ditanam di luar empat desa yang disebutkan, buahnya tidak akan sebesar aslinya.
Kemudian varietas tomat satu ini hanya bisa dipanen setahun sekali, di bulan Juli. Jika ditanam saat musim hujan, tanaman akan mati karena terlalu sensitif terhadap air. Sementara itu tantangan lainnya adalah bibitnya tidak tahan lama, yang jika disimpan lebih dari setahun, benihnya tak akan tumbuh lagi.
Baca juga: Iptu Hani Purwanto, Bukti Polisi Bisa Jadi Agen Perubahan lewat Pendidikan
Namun, Nasrul tak gentar. Ia terus menanam dan membuktikan bahwa tomat Lahurus bisa menjadi sumber penghidupan baru bagi masyarakat Lasiolat.
Hasil panennya pun terus meningka, dengan tahun 2024 lalu, pendapatan dari tomat Lahurus ini menyentuh di angka Rp10,7 juta.
"Kita harus yakin, kalau kita rajin dan ikhlas, pasti ada jalan," kata Nasrul dilansir dari Tribrata News.
Kini, lima pemuda dari desa setempat juga mengikuti jejak Nasrul untuk budidaya tomat Laharus. Bahkan salah satunya adalah mantan preman yang kini mengolah lahannya sendiri.
Nasrul juga membantu pemasaran tomat Lahurus ke berbagai daerah, seperti Kabupaten Kolaka, Kupang, dan beberapa daerah di luar Pulau Timor. Ia menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok untuk memperkenalkan tomat langka ini ke pasar yang lebih luas.
Kisah penyelamatan tomat langka yang dilakukan Bripka Nasrul membuktikan bahwa anggota polisi bukan hanya bertugas menjaga keamanan. Tapi juga bisa ikut berkontribusi membantu masyarakat menjaga warisan pertanian nenek moyang.
Baca juga: Melayani dengan Hati, Bripka Hery Dedikasikan Diri untuk Warga Terpinggirkan
Seputar Polri
Bripka Abdullah Dirikan Rumah Qur’an Al-Barokah di Jambi, Berantas Buta Aksara Al-Qur’an |
---|
Sinergi Polisi dan Pemerintah Desa Dorong Panggungharjo Jadi Sentra Peternakan |
---|
Aipda Ashobirin Bangun Pos Pustaka Digital di Perbatasan Meranti, Jadi Pusat Literasi Warga |
---|
Ipda Suharno, Mengabdi Lewat Tugas dan Mengajar Ngaji Anak-anak |
---|
Kisah Inspiratif Aiptu Wahyudi: Polisi yang Jadi Kepala Sekolah TK Baitul Izza |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.