Senin, 6 Oktober 2025

Khutbah Jumat, 29 Agustus 2025: Kehancuran Pasukan Bergajah Menjelang Lahirnya Nabi Muhammad

Teks khutbah berjudul "Kehancuran Pasukan Bergajah Menjelang Lahirnya Nabi Muhammad" untuk shalat Jumat, 29 Agustus 2025.

Penulis: Lanny Latifah
Canva/Tribunnews.com
GRAFIS KHUTBAH JUMAT - Grafis khutbah Jumat dibuat di Canva Premium pada Jumat (29/8/2025). Teks khutbah yang berjudul "Kehancuran Pasukan Bergajah Menjelang Lahirnya Nabi Muhammad" ini bisa dibacakan saat shalat Jumat, 29 Agustus 2025. 

Inilah tanda bahwa makhluk sekalipun tunduk pada kehendak Allah. Sebagaimana firman-Nya:

وما من دابة في الأرض إلا على الله رزقها ويعلم مستقرها ومستودعها.

"Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya." (Q.S. Hud [11]: 6).

Kemudian Allah mengutus burung-burung yang datang berbondong-bondong, disebut thairan ababil, yang membawa batu-batu kecil dari sijjil. Batu itu dilemparkan kepada pasukan Abrahah hingga tubuh mereka hancur luluh, seperti daun yang dimakan ulat. Dengan demikian, Allah menegaskan bahwa siapa saja yang berniat merusak kehormatan Baitullah akan binasa.

Jemaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Imam Ibn Katsir dalam Tafsir Al-Qur'an Al-Azim menjelaskan bahwa peristiwa ini menjadi muqaddimah (pengantar) kelahiran Nabi saw, karena Allah hendak membersihkan Tanah Haram dari kekuatan asing sebelum hadirnya seorang rasul yang membawa cahaya kebenaran. Inilah sunnatullah, bahwa Allah menyiapkan panggung sejarah bagi datangnya Nabi terakhir dengan cara yang penuh keajaiban.

Para ulama juga menegaskan bahwa kisah Ashhäbul Fil bukan sekadar sejarah, melainkan ibrah (pelajaran). Imam Al-Qurtubi berkata dalam tafsirnya:

في هذه الآيَاتِ دليل على أن الله تعالى هو المحافظ على بَيْتِهِ وَأَنَّهُ مَا كَانَ لِأَحَدٍ أَنْ يَمنَعَهُ سِوَاهُ.

"Dalam ayat-ayat ini terdapat dalil bahwa Allah sendirilah yang menjaga rumah-Nya (Kakbah), dan tidak ada seorang pun yang mampu menjaganya selain Dia."

Jemaah Jumat yang dirahmati Allah,

Jika kita renungkan, peristiwa ini mengandung pesan mendalam. Pertama, Allah Maha Kuasa menghancurkan makar manusia, betapapun besar pasukan dan peralatannya. Dalam logika manusia, mustahil Kakbah yang hanya berupa bangunan sederhana dapat bertahan dari pasukan bergajah yang perkasa. Tetapi Allah menunjukkan kuasa-Nya. Hal ini mengingatkan kita bahwa segala bentuk kezaliman dan kesombongan pasti akan hancur.

Kedua, Allah hendak menunjukkan bahwa Kakbah adalah pusat tauhid yang akan dijaga sepanjang masa. Maka lahirlah Rasulullah saw tidak lama setelah itu, yang kelak akan membersihkan Kakbah dari berhala dan mengembalikannya sebagai rumah ibadah yang murni hanya untuk Allah.

Ketiga, umat Islam hari ini harus mengambil pelajaran bahwa siapa saja yang berusaha merusak kehormatan agama, menginjak-injak syiar Islam, atau berlaku sombong dengan kekuatan duniawi, maka akhir yang menanti hanyalah kehancuran.

Imām Al-Ghazālī dalam Iḥyā’ ‘Ulūmiddīn mengingatkan:

العبرة بخوانيم الأمور، فَمَنْ اسْتَعَدَّ بِغَيْرِ اللهِ أَضَلَّهُ الله.

"Pelajaran itu ada pada akhir suatu urusan. Barang siapa mencari kemuliaan bukan dengan Allah, maka Allah akan menyesatkannya. "

Jemaah Jum'at yang dirahmati Allah,

Peristiwa kehancuran pasukan bergajah menjelang kelahiran Nabi saw seakan mengisyaratkan bahwa kegelapan syirik dan kesombongan akan segera digantikan oleh cahaya kenabian. Tidak ada yang mampu menghalangi datangnya rahmat Allah. Allah berfirman:

يريدون ليُطْفِئُوا نُورَ الله بأفواههم ويأبى الله إلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved