Demo di Jakarta
GMNI Minta MKD Berhentikan Ahmad Sahroni Sebagai Anggota DPR RI
GMNI meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memberhentikan Ahmad Sahroni sebagai Anggota DPR RI.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memberhentikan Ahmad Sahroni sebagai Anggota DPR RI.
Hal ini buntut pernyataan kontroversialnya terkait rencana demo di DPR beberapa waktu lalu.
GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) adalah organisasi mahasiswa ekstra kampus yang berdiri pada 23 Maret 1954.
Organisasi ini telah melahirkan tokoh-tokoh politik nasional, seperti Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR RI) hingga politisi PDIP Djarot Saiful Hidayat.
"Kami telah berkirim surat ke MKD DPR RI agar menjatuhkan sanksi berat berupa pemberhentian Ahmad Sahroni sebagai anggota DPR RI," ujar Ketua Umum GMNI Muhammad Risyad Fahlefi di sela unjuk rasa di depan DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Risyad menyebut, provokasi dari Sahroni telah melanggar prinsip-prinsip etik sebagai Anggota DPR RI. Antara lain Prinsip Kehormatan serta Prinsip Keadilan dan Kepatutan.
Sementara Sekretaris Jenderal GMNI Patra Dewa, meminta Ahmad Sahroni meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pernyataan provokatifnya.
"MKD tentu harus menjaga agar pernyataan-pernyataan provokatif yang melukai hati rakyat seperti ini tak keluar dari mulut wakil rakyat," katanya
Ia juga menyebut pemecatan Sahroni nantinya akan menjadi evaluasi besar DPR RI agar anggotanya lebih memperhatikan aspek demokrasi dan tak memberikan kesan arogan terhadap rakyat.
Polemik Pernyataan Sahroni
Ahmad Sahroni adalah seorang politikus dan pengusaha Indonesia yang dikenal luas sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, mewakili daerah pemilihan DKI Jakarta III sejak tahun 2014.
Ia mendapat kecaman luas karena pernyataannya yang dianggap merendahkan masyarakat.
Saat kunjungan kerja di Polda Sumut pada 22 Agustus 2025, Sahroni menanggapi kritik publik terkait gaji DPR yang dinilai terlalu tinggi dan tuntutan pembubaran lembaga tersebut.
“Mental manusia yang begitu adalah mental orang tert*l*l sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang t*l*l sedunia.”
Pernyataan ini langsung memicu badai kemarahan di media sosial dan ruang publik, karena dianggap menghina suara rakyat yang sah dalam demokrasi.
Sahroni kemudian menyatakan bahwa ucapannya bukan ditujukan kepada masyarakat secara umum, melainkan kepada pola pikir tertentu yang menurutnya destruktif.
Diganti dari Wakil Ketua Komisi III
Hari ini, Jumat (29/8/2025), Rusdi Massse Mappasessu ditunjuk menjadi Wakil Ketua Komisi III DPR RI menggantikan Ahmad Sahroni.
Rusdi Masse sebelumnya menjabat sebagai anggota Komisi IV DPR RI. Sementara Ahmad Sahroni kini bergeser menjadi anggota Komisi I DPR RI.
Hal itu tertuang dalam Surat Fraksi Partai NasDem bernomor F. NasDem.758/DPR-RI/VIII/2025 bertanggal 29 Agustus 2025, seperti dilihat Tribunnews pada Jumat (29/8/2025).
Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI Ahmad Sahroni.
Dikonfirmasi terpisah, Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengklaim, hal tersebut merupakan rotasi biasa di fraksi.
Baca juga: Ahmad Sahroni Teken Surat Pencopotan Dirinya Sendiri dari Kursi Wakil Ketua Komisi III
"Rotasi rutin, sesuatu yang biasa aja di NasDem," ujar Hermawi.
Demo di Jakarta
3 Fakta Ditemukannya Bima Permana Putra yang Diduga Hilang saat Demo Ricuh di Jakarta |
---|
2 Sosok Dilaporkan Hilang oleh KontraS Ditemukan: Ternyata Penjual Mainan dan Nelayan |
---|
Polisi Temukan Eko Purnomo, Orang yang Dilaporkan Hilang oleh Kontras: Dia Nelayan di Kalimantan |
---|
Prabowo Tak Akan Bentuk Tim Investigasi Independen Demo Berujung Kerusuhan pada Akhir Agustus |
---|
Haris Azhar Minta Polisi Hentikan Kasus Delpedro Marhaen Cs, Ini Alasannya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.