Siapkan Kejutan di Mubes ke-10, MKGR Undang Tamu Istimewa
MKGR akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-10 pada 29–30 Agustus 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Organisasi masyarakat Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), salah satu ormas pendiri Partai Golkar, akan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-10 pada 29–30 Agustus 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta.
Bendahara Umum MKGR, Dyah Roro Esti, menyampaikan bahwa agenda utama Mubes kali ini adalah pemilihan ketua umum baru, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
“Dalam satu periode atau lima tahunan, kami melaksanakan pemilihan ketua umum baru.
Mubes ini menjadi momentum penting untuk itu,” ujar Roro saat konferensi pers di Kantor DPP MKGR, Jakarta Pusat, Rabu (27/8/2025).
Roro juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengundang Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, beserta jajaran DPP Golkar untuk hadir dalam pembukaan Mubes.
“Kami berharap beliau dan jajaran Golkar bisa hadir. Sekitar seribu tamu undangan telah kami siapkan untuk sesi pembukaan,” katanya.
Menariknya, Roro menyebut akan ada tamu spesial yang turut hadir dalam Mubes ke-10 ini.
Namun, ia memilih untuk merahasiakan identitas sosok tersebut.
“Tamu spesialnya nanti bisa dilihat langsung. Karena ini kejutan, biar jadi surprise untuk semua,” ucapnya sambil tersenyum.
Baca juga: Adies Kadir Didukung Kembali Jadi Ketua Umum MKGR, Kepri Bakal Solid
Sekilas Sejarah MKGR
MKGR didirikan pada 3 Januari 1960 oleh Mayjen TNI (Purn) R.H. Sugandhi.
Berdiri secara sederhana, organisasi ini lahir tanpa seremoni besar, hanya dihadiri dua tokoh: Thoyib Pardjojo, seorang petani bunga dari Kebon Jeruk, dan Abas Tarwi, anggota polisi berpangkat Bintara.
Sejak awal, MKGR telah melalui berbagai dinamika sosial-politik di Indonesia, termasuk menghadapi pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Bersama KOSGORO dan SOKSI, MKGR tergabung dalam kekuatan Tri Karya yang aktif membendung ideologi komunis.
Ketiga ormas ini kemudian berkolaborasi dengan pimpinan TNI AD, tokoh pemuda, agamawan, guru, cendekiawan, buruh, dan petani untuk membentuk front anti-komunis.
Puncaknya, pada 20 Oktober 1964, R.H. Sugandhi bersama sejumlah tokoh nasional mendirikan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar).
Pada tahun 1969, MKGR resmi menjadi salah satu dari tujuh kelompok induk organisasi Golkar, bersama KOSGORO, SOKSI, GAKARI, Profesi, Ormas Hankam, dan Karya Pembangunan.
Stok BBM SPBU Swasta Kosong, Bahlil: Yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak Harus Dikontrol Negara |
![]() |
---|
Sosok Desy Yanthi Anggota DPRD Kota Bogor Bolos Kerja 6 Bulan: Politikus Golkar, Alasannya Sakit |
![]() |
---|
Sosok Desy Yanthi Utami, Anggota DPRD Kota Bogor yang 'Bolos' 6 Bulan, BK DPRD Bogor: Alasan Sakit |
![]() |
---|
Tambang Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Mohon Dihentikan, Pak |
![]() |
---|
Misbakhun Tekankan Pentingnya Merangkul Semua Pihak dalam Pengurus SOKSI 2025–2030 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.