Minggu, 5 Oktober 2025

Tunjangan DPR RI

BEM SI Masih Pertimbangkan Ikut Demo Besar-besaran Besok

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) masih menimbang keikutsertaannya demo akbar besok.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
DEMO BEM SI - Foto dokumentasi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta, Jumat (27/12/2024) lalu. BEM SI masih pertimbangkan ikut demo akbar besok. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Unjuk rasa serentak berbagai elemen masyarakat mulai dari buruh, pelajar, hingga masyarakat sipil rencananya akan digelar pada Kamis (28/8/2025) besok.

Terkait itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) masih menimbang keikutsertaannya.

Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan, mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan situasi pascakejadian represif aparat di Sumatera Utara yang menangkap 44 mahasiswa saat aksi di depan Gedung DPRD Sumut, Selasa (26/8/2025) kemarin.

"Masih dipertimbangkan matang-matang dengan kejadian akhir-akhir ini. Karena kami tetap menjaga massa aksi tetap aman dan tidak ada yang ketangkap dengan terdampak represifnya aparat,” ujar Muzammil kepada Tribunnews.com, Rabu (27/8/2025).

Menurutnya, BEM SI tidak ingin mahasiswa justru menjadi korban kriminalisasi seperti yang dialami di Medan.

"Soal unjuk rasa 28 Agustus, masih tentatif dan terus kami rapatkan,” jelasnya.

Kecam penangkapan

Muzammil mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian Sumut yang menangkap 44 mahasiswa dalam unjuk rasa kemarin.

Ia menyebut tindakan itu bukan hanya kriminalisasi tetapi juga upaya membungkam gerakan mahasiswa.

"Represif kepolisian Sumatera Utara sangat tidak manusiawi. Kami mengecam keras tindakan penangkapan 44 mahasiswa yang sejatinya hanya menyuarakan kepentingan rakyat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Muzammil juga memperingatkan seluruh kepolisian daerah di Indonesia untuk tidak mengulangi tindakan serupa. 

Ia menegaskan represifitas bukan hanya terjadi di Sumatera Utara tetapi juga terlihat dalam aksi mahasiswa di Jakarta, Senin (25/8/2025).

 BEM SI menilai aparat juga menggunakan cara-cara kekerasan dalam membubarkan massa.

"BEM SI mengecam keras segala bentuk represif kepolisian, baik di Sumatera Utara maupun di Jakarta kemarin. Kami memperingatkan kepada seluruh kepolisian daerah di Indonesia: jangan sekali-kali menggunakan cara kekerasan untuk membungkam mahasiswa!" kata Muzamil.

"Jika ini terus berlanjut, maka perlawanan akan semakin membesar dan solidaritas mahasiswa di seluruh tanah air akan menyatu menjadi satu gelombang besar,” pungkasnya.

Mayoritas massa buruh

Demo akbar besok akan didominasi massar buruh.

Mereka dijadwalkan melakukan aksi besar-besaran di depan gedung DPR RI, Jakarta.

Aksi ini dipimpin Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), serta didukung koalisi serikat pekerja lain, dengan tuntutan kenaikan upah minimum 2026 sebesar 8,5 hingga 10,5 persen dan penghapusan sistem outsourcing.

“Demo buruh 28 Agustus 2025 di DPR menuntut kenaikan upah dan penghapusan outsourcing,” kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dikutip dari KompasTV, Rabu (27/8/2025).

Buruh akan membawa enam tuntutan pokok dalam aksi ini:

  1. Menghapus sistem outsourcing.
  2. Menolak kebijakan upah murah.
  3. Menuntut kenaikan upah minimum 2026 sebesar 8,5–10,5 persen.
  4. Mendesak pencabutan PP Nomor 35 Tahun 2021 terkait aturan outsourcing.
  5. Meminta pemerintah menghentikan gelombang PHK dengan membentuk Satgas khusus.
  6. Melaksanakan reformasi pajak, termasuk menaikkan PTKP dari Rp 4,5 juta menjadi Rp 7,5 juta per bulan.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved