Senin, 29 September 2025

OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja

Immanuel Ebenezer Terjaring OTT Jadi Tamparan untuk Prabowo, ICW: Produk Bagi-bagi Kursi Kementerian

Almas mengatakan pihaknya pun menyoroti pemilihan para pembantu Presiden yang hanya mengandalkan janji manis tanpa menimbang rekam jejak.

Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
IMMANUEL EBENEZER - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel mengacungkan dua jempol dan mengepal tangannya ke atas, saat memasuki ruang konferensi pers di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat sore (22/8/2025). Noel diperkenalkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan sertifikasi K3. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Immanuel Ebenezer alias Noel menjadi anggota Kabinet Merah Putih pertama yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi saat menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker).

OTT KPK adalah singkatan dari Operasi Tangkap Tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, yaitu tindakan penegakan hukum di mana KPK menangkap seseorang saat sedang melakukan tindak pidana korupsi atau segera setelahnya.

Baca juga: Siasat Licik Immanuel Ebenezer Cs Peras Pemohon Sertifikasi K3, Bikin Psikologis Korban Tertekan

Terkait itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai hal tersebut menjadi tamparan untuk Presiden Prabowo Subianto.

ICW adalah singkatan dari Indonesia Corruption Watch, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berdiri sejak 21 Juni 1998 di tengah semangat reformasi.

Baca juga: Momen Immanuel Ebenezer Muncul Pakai Rompi Oranye, Awalnya Nangis Lalu Tersenyum dan Kepalkan Tangan

Meski saat ini Noel sudah ditendang dari kabinet, namun tetap saja hal tersebut telah mencoreng nama kabinet.

"Menjadi anggota Kabinet Merah Putih pertama yang tersangkut korupsi di masa jabatan yang sangat singkat, dugaan keterlibatan Immanuel sepatutnya menjadi tamparan bagi Presiden Prabowo Subianto," kata Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Almas Sjafrina dalam keterangannya, Sabtu (23/8/2025).

Dalam hal ini, Almas mengatakan pihaknya pun menyoroti pemilihan para pembantu Presiden yang hanya mengandalkan janji manis tanpa menimbang rekam jejak, kompetensi hingga integritas.

Sehingga, Noel menjadi satu dari sekian contoh pemilihan anggota Pemerintah yang asal-asalan.

"Immanuel Ebenezer sebagai Wamenaker adalah produk bagi-bagi kursi kementerian kepada pendukung Prabowo-Gibran saat Pemilu," tuturnya.

Bagi-bagi kursi kementerian adalah istilah yang merujuk pada praktik pembagian posisi menteri dalam kabinet pemerintahan kepada partai-partai politik pendukung, biasanya setelah pemilu. 

Menurut Almas, komitmen memerangi korupsi sangat penting dimulai dengan melakukan bersih-bersih kementerian dan lembaga negara.

"Presiden seharusnya memilih orang dengan kompetensi dan visi mereformasi, bukan korupsi. Alih-alih melakukan pembenahan terhadap korupsi yang KPK sebut berlangsung lama di Kemnaker, Immanuel justru diduga terlibat dalam pemerasan berjamaah di Kemnaker," ungkap Almas.

Untuk informasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar "Jumat Keramat" dengan menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan, sebagai tersangka.
 
Pria yang akrab disapa Noel itu terjerat dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 

Penetapan status tersangka ini diumumkan langsung oleh Ketua KPK, Setyo Budiyanto, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Jumat (22/8/2025). 

"KPK menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan 11 orang sebagai tersangka, salah satunya IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan) selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI," kata Setyo Budiyanto.

Baca juga: Anggota Komisi III: Kalau Noel Diberi Amnesti, Bertentangan dengan Tujuan Prabowo Berantas Korupsi

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan