Ijazah Jokowi
Sama-sama Bahas Jokowi, Apa Beda Buku Jokowi Undercover dan Jokowi's White Paper?
Dua buku terkait Jokowi turut beredar sekarang yaitu Jokowi Undercover dan Jokowi's White Paper. Apa beda dari kedua buku tersebut? Berikut ulasannya.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pakar telematika, Roy Suryo, baru saja merilis buku berjudul Jokowi's White Paper di coffee shop University Club (UC) di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta pada Senin (18/8/2025).
Buku tersebut tak hanya ditulis Roy Suryo, tetapi juga oleh pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa, dan ahli digital forensik sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Sianipar.
Pada peluncuran tersebut, Dokter Tifa menyebut akan ada dua versi dari buku setebal 700 halaman tersebut, yakni collectible dan ekonomis.
Untuk versi collectible akan dijual seharga Rp500 ribu, sedangkan versi ekonomis bakal dibanderol dengan harga Rp250 ribu.
Hal yang membedakan dari dua versi tersebut adalah jenis kertas yang digunakan.
"Kita buat cetak ada dua versi, yaitu edisi collectible, yaitu full colours dan 700 halaman lalu penuh dengan gambar-gambar warna-warni, kertasnya premium. Kita jual seharga Rp500 ribu."
"Lalu ada versi yang lebih ekonomis agar semua masyarakat bisa memiliki, kertasnya paper black and white. Itu saja bedanya, kertasnya standar, kita jual Rp250 ribu," jelas Dokter Tifa, dikutip dari YouTube Refly Harun.
Baca juga: Jokowis White Paper, Buku yang Ditulis Roy Suryo cs tentang Dugaan Kepalsuan Ijazah Jokowi Dirilis
Di sisi lain, buku yang membahas sosok yang sama yakni Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) juga sempat terbit pada 2016 silam, berjudul Jokowi Undercover.
Buku tersebut merupakan karya dari warga Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bernama Bambang Tri Mulyono.
Namun, buku karyanya itu justru membuatnya dibui setelah divonis tiga tahun penjara oleh hakim dari Pengadilan Negeri (PN) Blora.
Sama-sama membahas soal sosok Jokowi, apa yang membedakan dua buku tersebut?
Jokowi Undercover: Tuding Jokowi Palsukan Data saat Nyalon dan Tuduh Kampung Halaman Orang Tuanya Sarang PKI
Buku berjudul lengkap Jokowi Undercover: Melacak Jejak Sang Pemalsu Jatidiri tersebut dibuat oleh Bambang Tri sejak 2014.
Adapun isi dari buku tersebut merupakan tuduhan terkait pemalsuan data Jokowi saat mencalonkan diri sebagai Presiden RI tahun 2014.
Dalam buku tersebut, terlampir dokumen terkait Jokowi saat mencalonkan Pilpres yang disebut oleh Bambang Tri adalah, salah. Namun, belum terbukti terkait keakuratan dan keabsahan dokumen tersebut.
Tak sampai di situ, Bambang Tri juga menuliskan Jokowi merupakan anak dari tokoh organisasi komunis di Indonesia, Partai Komunis Indonesia (PKI). Tuduhan tersebut berdasarkan foto yang memperlihatkan seseorang mirip dengan wajah Jokowi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.