Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pemerintah Cermat Kelola Tata Niaga Beras Nasional
Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa’adah menilai, berkurangnya pasokan beras premium di sejumlah ritel modern bisa menjadi peluang petani tradisional
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa’adah menilai, berkurangnya pasokan beras premium di sejumlah ritel modern bisa menjadi peluang bagi penggilingan padi skala kecil dan pasar tradisional.
Meski demikian, ia menegaskan pemerintah harus berhati-hati agar momentum ini tidak justru berdampak negatif terhadap perekonomian.
Hal tersebut disampaikan Rina menanggapi isu kelangkaan beras premium yang tengah dirasakan masyarakat.
"Selama ini, penggilingan besar menikmati keunggulan economies of scale, yakni kemampuan menekan biaya produksi per unit karena kapasitas yang besar. Kondisi ini sering membuat penggilingan kecil terpinggirkan," ujar legislator Fraksi PKB tersebut, kepada wartawan Minggu (17/8/2025).
Ia menilai, kembalinya penggilingan kecil dalam rantai pasok beras akan membuka distribusi manfaat ekonomi yang lebih merata kepada petani dan pedagang pasar tradisional.
Namun, Rina mengingatkan adanya sejumlah potensi masalah, seperti inefisiensi produksi, fluktuasi harga, hingga ketidakseragaman kualitas beras.
"Pemerintah perlu menaruh perhatian pada tiga hal pokok. Pertama, mendukung modernisasi penggilingan kecil agar mampu menghasilkan beras dengan mutu yang lebih seragam. Kedua, menjaga stabilitas harga gabah dan beras melalui cadangan pemerintah serta intervensi tepat waktu. Ketiga, memastikan distribusi dan logistik berjalan efisien agar stok beras melimpah dapat tersalurkan merata ke seluruh daerah," ujarnya.
Lebih lanjut, wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jawa Barat X itu menekankan pentingnya tata kelola yang seimbang.
Menurutnya, efisiensi yang dihasilkan penggilingan besar harus tetap berjalan, tetapi penggilingan kecil juga perlu diberi ruang agar manfaat ekonomi tidak hanya terpusat.
“Dengan pengawasan ketat dan tata kelola yang baik, kita dapat menyeimbangkan efisiensi penggilingan besar dan pemerataan manfaat penggilingan kecil. Tujuannya jelas yaitu harga beras yang stabil, petani yang sejahtera, serta daya beli masyarakat yang tetap terjaga,” pungkas Rina.
Bapanas: Bantuan Pangan Beras Lanjut di Oktober–November 2025 |
![]() |
---|
DPR Tidak Akomodir Tambahan Anggaran Bapanas Sebesar Rp 22,53 Triliun |
![]() |
---|
Pemerintah Perpanjang Bantuan Pangan Beras 10 Kg Berlaku Oktober-November |
![]() |
---|
Pengakuan Warga yang Konsumsi Diduga Beras Oplosan: Rasanya Aneh, Kenyal Seperti Plastik |
![]() |
---|
Akademisi Sebut Strategi Pemerintah Dalam Penyaluran SPHP Mampu Kendalikan Harga Beras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.