Senin, 29 September 2025

Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pemerintah Cermat Kelola Tata Niaga Beras Nasional

Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa’adah menilai, berkurangnya pasokan beras premium di sejumlah ritel modern bisa menjadi peluang petani tradisional

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Handout/IST
TATA KELOLA BERAS - Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa’adah mengingatkan pemerintah untuk cermat dalam mengelola tata niaga beras nasional. Hal itu disampaikannya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (17/8/2025). (HO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Rina Sa’adah menilai, berkurangnya pasokan beras premium di sejumlah ritel modern bisa menjadi peluang bagi penggilingan padi skala kecil dan pasar tradisional. 

Meski demikian, ia menegaskan pemerintah harus berhati-hati agar momentum ini tidak justru berdampak negatif terhadap perekonomian.

Hal tersebut disampaikan Rina menanggapi isu kelangkaan beras premium yang tengah dirasakan masyarakat.

"Selama ini, penggilingan besar menikmati keunggulan economies of scale, yakni kemampuan menekan biaya produksi per unit karena kapasitas yang besar. Kondisi ini sering membuat penggilingan kecil terpinggirkan," ujar legislator Fraksi PKB tersebut, kepada wartawan Minggu (17/8/2025).

Ia menilai, kembalinya penggilingan kecil dalam rantai pasok beras akan membuka distribusi manfaat ekonomi yang lebih merata kepada petani dan pedagang pasar tradisional. 

Namun, Rina mengingatkan adanya sejumlah potensi masalah, seperti inefisiensi produksi, fluktuasi harga, hingga ketidakseragaman kualitas beras.

"Pemerintah perlu menaruh perhatian pada tiga hal pokok. Pertama, mendukung modernisasi penggilingan kecil agar mampu menghasilkan beras dengan mutu yang lebih seragam. Kedua, menjaga stabilitas harga gabah dan beras melalui cadangan pemerintah serta intervensi tepat waktu. Ketiga, memastikan distribusi dan logistik berjalan efisien agar stok beras melimpah dapat tersalurkan merata ke seluruh daerah," ujarnya.

Lebih lanjut, wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jawa Barat X itu menekankan pentingnya tata kelola yang seimbang. 

Menurutnya, efisiensi yang dihasilkan penggilingan besar harus tetap berjalan, tetapi penggilingan kecil juga perlu diberi ruang agar manfaat ekonomi tidak hanya terpusat.

“Dengan pengawasan ketat dan tata kelola yang baik, kita dapat menyeimbangkan efisiensi penggilingan besar dan pemerataan manfaat penggilingan kecil. Tujuannya jelas yaitu harga beras yang stabil, petani yang sejahtera, serta daya beli masyarakat yang tetap terjaga,” pungkas Rina.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan