Jumat, 3 Oktober 2025

Liga Mahasiswa Innovilleague 2025, Cak Imin Minta Mahasiswa Bantu Pengentasan Kemiskinian

Cak Imin berharap gagasan mahasiswa yang menjadi peserta kompetisi dapat menjadi langkah awal pemberdayaan masyarakat

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Handout/IST
Tim Jatinewyork wakil Universitas Padjajaran Bandung tampil sebagai juara Liga Mahasiswa Innovilleague for Student 2025 di Graha Unesa Surabaya (14/8/2025) 

Tema yang diusung adalah Geo-Agro Wellness Bongongoayu: Pengembangan Geowisata Edukatif dan Agrobisnis untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Berkelanjutan.

Sementara tiga finalis berikutnya Tim Mangrovepreneurs dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan ANNEX STIP TEAM (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta dan FORMOSA dari Universitas Sumatera Utara (USU) masing-masing meraih predikat yang tak kalah bergengsi.

ULM dan STIP dinobatkan sebagai tim juara Bidang Gagasan Solutif dan Inovatif Liga Mahasiswa Innovilleague for Student 2025. 

ULM mengetengahkan tema Pemanfaatan Nektar Mangrove Air Tawar (Sonneratia Caseolaris) sebagai genarating income di Desa Mekar Sari.

Sedangkan STIP menyandang gelar tersebut dari hasil karyanya Inovasi Biogrease Hijau dari Minyak Jelantah untuk Pemberdayaan Ibu PKK Desa Paseban melalui Padat Karya Menuju Industri Pelayaran Berkelanjutan.

Sedangkan USU yang mengedepankan tema Tranformasi Ekonomi Desa Pesisir Model Pendekatan Ekonomi Hijau untuk Pemberdayaan dan Pengentasan Kemiskinan Masyarakat Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara meraih gelar Venable Mantione.

Selain Muhaimin, kedelapan finalis ini juga direspon positif Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Daerah Tertinggal dan Daerah Tertentu Prof Dr rer. nat. Abdul Latif.

Saat membuka acara Prof Latif menyambut gembira dan bangga atas prestasi yang telah diraih peserta Liga Mahasiswa ini.

Ia menyebut inilah raihan yang luar biasa atas kepedulian mahasiswa berperan serta memikirkan potensi dan nasib masyarakat desa agar bisa terangkat dari garis kemiskinan.

"Pertama-tama kami banggakan kepada adik-adik mahasiswa yang telah berhasil menyisihkan hampir 1894 mahasiswa. Selamat datang adik adik semua di sini (Unesa)," sambutnya di atas podium.

Prof Latif melihat karya para finalis ini jika diberi sedikit stimulan mereka akan melasat. 

Program ini, menurut dia, sesuai dengan Instruksi Presiden tidak lain untuk mengentas kemiskinan.

"Apa yang dilakukan adik adik atau gagasan ini, sebenarnya kami tidak hanya ingin mengadu atau mengompetisikannya. Tapi lebih luas lagi," jelas Prof Latif.

Dari sini, lanjutnya, mereka sejak dini sudah panya awarness mendefinisikan semua gagasan dan karyanya untuk pemberdayaan masyarakat.

Di tahun berikutnya, ia berharap panitia agar karya ilmiah mereka bisa monetes. Sehingga bisa memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat desa agar segera bisa mengatasi problematikanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved