Kolaborasi Dunia Pendidikan Dorong Lapangan Kerja Baru untuk Anak Muda
Berdasarkan data BPS, jumlah angkatan kerja pada Februari 2025 mencapai 153,05 juta orang, bertambah 3,67 juta dibanding tahun sebelumnya
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dunia kerja di Indonesia tengah menghadapi tantangan yang kian beragam.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja pada Februari 2025 mencapai 153,05 juta orang, bertambah 3,67 juta dibanding tahun sebelumnya.
Meski pertumbuhan ini menunjukkan semakin banyaknya tenaga kerja potensial, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) masih berada di angka 4,76 persen.
Baca juga: Klaim Angka Pengangguran Terbuka Turun, Istana Bandingkan Perbedaan Data IMF dan BPS
Kondisi tersebut menjadi pengingat bahwa menciptakan peluang kerja baru, khususnya bagi generasi muda, membutuhkan langkah-langkah nyata.
Praktisi pendidikan Pierre Senjaya mengungkapkan bahwa pendidikan seharusnya tidak berhenti pada pembekalan pengetahuan akademis semata.
“Pendidikan bukan hanya soal membekali siswa dengan pengetahuan, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi kebutuhan pasar kerja,” ujarnya di sela penandatanganan kerja sama antara Yayasan Kasih Abadi—yang menaungi Sekolah Stella Maris—dengan Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta seperti dikutip, Jumat (15/8/2025).
Menurut Pierre, bendahara Yayasan Kasih Abadi pendidikan dan ketenagakerjaan adalah dua pilar yang saling menguatkan.
Karena itu, dunia pendidikan perlu merancang program yang relevan dengan perkembangan global namun tetap berpihak pada kemajuan bangsa.
“Di tengah cepatnya perkembangan teknologi dan globalisasi, lulusan sekolah maupun universitas harus memiliki keterampilan yang benar-benar dibutuhkan industri,” tambahnya.
Kerja sama antara Yayasan Kasih Abadi dan UKI ini meliputi sejumlah program, seperti pelatihan keterampilan berbasis industri, pengembangan kurikulum inovatif, penelitian bersama terkait isu strategis ketenagakerjaan dan ekonomi nasional, hingga peningkatan kapasitas akademik melalui riset dan pengabdian masyarakat.
Rektor UKI, Prof. Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA., menilai kolaborasi ini sebagai langkah penting untuk menjawab tantangan dunia kerja yang terus berubah.
“Kolaborasi ini sejalan dengan visi UKI untuk menjadi universitas unggul yang berkontribusi langsung pada pembangunan nasional. Sinergi dengan Sekolah Stella Maris akan membuka peluang besar bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi dunia kerja di Indonesia,” jelasnya.
Lebih dari sekadar menyiapkan lulusan untuk bekerja, inisiatif ini juga diharapkan dapat melahirkan wirausaha muda yang mampu membuka lapangan kerja baru.
Hal ini selaras dengan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan inovasi teknologi, sehingga generasi muda tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta kesempatan bagi banyak orang.
Baca juga: Tingkat Pengangguran Terbuka Lulusan SMK Alami Tren Penurunan, Per Agustus 2023 Tercatat 9 Persen
Pierre Senjaya adalah seorang pengusaha sekaligus praktisi pendidikan asal Indonesia yang dikenal aktif dalam berbagai organisasi, serta berkiprah di dunia wirausaha dan pendidikan. Kiprahnya mencakup sektor bisnis, sosial, hingga pengembangan sumber daya manusia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Badan Pusat Statistik (BPS)
angkatan kerja
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
SDG09-Industri, Inovasi dan Infrastruktur
10 Kota dengan SDM Paling Tinggi di Indonesia, Yogyakarta Juara 1 |
![]() |
---|
10 Provinsi dengan Jumlah SMK Terbanyak Tahun 2024: Jabar Urutan Pertama, Ada Daerahmu? |
![]() |
---|
10 Provinsi dengan Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Mana Saja? |
![]() |
---|
10 Provinsi dengan Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor Tertinggi di Indonesia, Sumut Nomor 1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.