Minggu, 5 Oktober 2025

Wacana Pergantian Wapres

Senyum Gibran saat Ajudannya Kena Tegur Try Sutrisno, Apa Kabar Usulan Pemakzulan Wapres ?

Di tengah usulan pemakzulan wapres, Gibran 2 kali salami Try Sutrisno, kali ini ajudannya kena tegur, Gibran hanya tersenyum.

Instagram/gibran_rakabuming/tangkapan layar
GIBRAN-TRY SUTRISNO - Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno menegur ajudan Gibran Rakabuming Raka saat Wapres RI itu berkunjung ke kediamannya di Jakarta. Try menegur ajudan Gibran karena membiarkan sang Wapres masuk ke rumah Try dengan melepaskan sepatu. Gibran menyalami Try Sutrisno sebelum upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025, Senin (2/6/2025). Momen Gibran menyalami Try Sutrisno ini terjadi sebelum digelarnya upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025) pagi. Di tengah usulan pemakzulan wapres, Gibran 2 kali salami Try Sutrisno, kali ini ajudannya kena tegur, Gibran hanya tersenyum. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah usulan pemakzulan wakil presiden (wapres), Gibran Rakabuming Raka dua kali menyalami Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno.

Pertama saat momen istimewa dalam peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni tahun ini.

Setelah mencuatnya usulan pemakzulan, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengunggah foto dirinya yang sedang menyalami Mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno.

Foto tersebut diunggah di akun Instagram resmi @gibran_rakabuming, Senin (2/6/2025). Dalam foto, terlihat Gibran yang mengenakan setelan jas dan peci warna hitam menangkupkan kedua tangannya saat menyalami Try Sutrisno sambil sedikit membungkukkan badannya.

Di sebelah mereka, terlihat Mantan Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Momen Gibran menyalami Try Sutrisno ini terjadi sebelum digelarnya upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025) pagi.

Baca juga: AHY Buka Suara Soal Gestur Dingin Gibran yang Viral: Jangan Terprovokasi

Pada unggahan itu, tersemat caption atau takarir yang berbunyi:

Sebelum upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 bersama Bapak Presiden Prabowo Subianto, Ibu Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, Bapak Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, serta Bapak Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 M. Jusuf Kalla

 

Pertemuan Kedua Gibran dengan Try Sutrisno, Ajudan Gibran Kena Tegur

Pertemuan kedua terjadi pada Rabu (13/8/2025), Wapres Gibran menemui langsung Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno di Jakarta.  Kunjungan ini dalam rangka memberikan undangan HUT ke-80 RI.

Dalam video yang diterima Tribunnews, Gibran tampak datang ke rumah Try Sutrisno
hanya ditemani Paspampres. Begitu tiba di rumah Try, Gibran yang mengenakan kemeja putih langsung memberikan salam hormat dan kemudian mencium tangan mantan Panglima ABRI itu. 

"Terima kasih," ucap Try kepada Gibran dikutip dari Setwapres, Rabu (13/8).

Gibran pun sempat menanyakan kondisi kesehatan Try Sutrisno

"Sehat Pak?" tanya Gibran kepada Try. 

Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno menegur ajudan Gibran Rakabuming Raka saat Wapres RI itu berkunjung ke kediamannya di Jakarta. Try menegur ajudan Gibran karena membiarkan sang Wapres masuk ke rumah Try dengan melepaskan sepatu.
Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno menegur ajudan Gibran Rakabuming Raka saat Wapres RI itu berkunjung ke kediamannya di Jakarta. Try menegur ajudan Gibran karena membiarkan sang Wapres masuk ke rumah Try dengan melepaskan sepatu. (tangkapan layar)

Setelah itu, Gibran dan Try Sutrisno mengobrol dan bercerita. Salah
satu obrolan yang terdengar adalah ketika Try bertemu dengan istrinya Tuti Sutiawati.

Tidak lama, setelahnya, Gibran pamit pergi. Sebelum pulang, Try melihat Gibran tidak menggunakan sepatu. Ia pun mengingatkan kepada ajudan Gibran

"Ini bukan mesjid, ini rumah ya. Enggak boleh lepas sepatu," ucap Try kepada ajudan Gibran

Melihat ajudannya ditegur, Gibran hanya tersenyum dan mengatakan tidak masalah dirinya yang sempat melepas sepatu saat masuk rumah. Sebelum pamit, Gibran memberikan salam hormat kepada Try Sutrisno.

Hubungan Try Sutrisno dengan Gibran sempat menuai sorotan pada April. Ketika itu,
muncul surat dari Forum Purnawirawan TNI. Salah satu poinnya adalah mengusulkan
pergantian Wakil Presiden kepada MPR karena keputusan MK terhadap Pasal 169
Huruf Q Undang-Undang Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang
Kekuasaan Kehakiman.

Try Sutrisno merupakan salah satu pihak yang menandatangani surat itu. Surat ini
sudah disampaikan kepada Prabowo. Namun belakangan, nama Try Sutrisno sudah
tidak dicantumkan lagi dalam surat Forum Purnawirawan TNI.
Meski begitu, Forum Purnawirawan TNI masih meminta pemakzulan Gibran

Dalam surat yang juga sudah dikirimkan ke DPR dan MPR itu tertera tanda tangan empat purnawirawan TNI, yakni Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.

UNDANGAN HUT RI - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Try Sutrisno di Jakarta,  Rabu (13/8/2025). Ia menyerahkan undangan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI.
UNDANGAN HUT RI - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Try Sutrisno di Jakarta, Rabu (13/8/2025). Ia menyerahkan undangan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI. (Setwapres)

Usai pertemuan ini wacana soal pemakzulan Gibran menggema lagi. Wacana pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari kursi Wakil Presiden RI bergaung tak sampai enam bulan dirinya dilantik bersama Presiden RI Prabowo Subianto.

Forum Purnawirawan TNI-Polri telah mengusulkan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI untuk mencopot Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Alasan di balik tuntutan pemakzulan ini adalah keputusan MK terkait Pasal 169 Huruf q Undang-Undang Pemilu dianggap melanggar hukum acara dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.

Selain itu, forum ini juga meminta reshuffle kabinet terhadap menteri-menteri yang diduga terlibat dalam kasus korupsi.

Tuntutan ini, yang turut mencakup perlunya tindakan tegas terhadap aparat negara yang dianggap masih loyal kepada Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), tertuang dalam 8 poin pernyataan sikap para purnawirawan. 

Forum Purnawirawan TNI-Polri yang mengusulkan pencopotan Gibran terdiri dari sejumlah tokoh senior, termasuk 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.

Adapun Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) periode 1988-1993 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno menjadi salah satu purnawirawan yang menandatangani usulan tersebut.

Tokoh-tokoh lain yang turut membubuhkan tanda tangannya adalah Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan.

Kedelapan poin ini ditandatangani pada Februari 2025.

 

Pertemuan Gibran-Try Sutrisno Bisa Redam Usulan Pemakzulan Wapres?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengomentari kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke kediaman Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Adi Prayitno sendiri selain sebagai pengamat politik dirinya merupakan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kunjungan Gibran, putra sulung Joko Widodo (Jokowi) mengenakan kemeja putih lengan panjang menyerahkan undangan upacara peringatan HUT ke-80 RI kepada Try Sutrisno.

Keduanya kemudian berbincang santai mengenai aktivitas masing-masing. Gibran menceritakan sejumlah tugas yang telah dilakukannya sebagai wakil presiden.

Selain itu, ia juga menceritakan kondisi dan kegiatan sang ayah, Jokowi.

KUNJUNGAN - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Try Sutrisno, di Jakarta,  Rabu (13/8/2025). (Setwaptes).
KUNJUNGAN - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Try Sutrisno, di Jakarta, Rabu (13/8/2025). (Setwaptes). (Setwapres)

Lantas, apakah kehadiran Gibran itu bisa meredam isu pemakzulannya yang dilayangkan oleh Forum Purnawirawan TNI?

Sebagaimana diketahui, Try Sutrisno merupakan salah satu purnawirawan TNI yang ikut mengusulkan agar MPR RI mencopot Gibran dari posisi wakil presiden.

Forum Purnawirawan TNI-Polri yang mengusulkan pencopotan Gibran terdiri dari sejumlah tokoh senior, termasuk 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.

Forum itu mengeluarkan deklarasi berisi delapan poin, antara lain penolakan terhadap kebijakan pemerintah terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), tenaga kerja asing, dan usulan reshuffle terhadap menteri-menteri yang diduga terlibat dalam korupsi. 

Kemudian, mereka juga mengusulkan pergantian wakil presiden yang disampaikan kepada MPR, berdasarkan dugaan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan Gibran maju pada Pemilu 2024 lalu melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.

Namun, Adi menyakini bahwa kunjungan ke kediaman Try Sutrisno itu tak akan serta merta menghentikan isu pemakzulan Gibran.

"Forum Purnawirawan itu adalah forum yang menyangkut banyak orang. Artinya apa? Sekalipun Pak Try Sutrisno ada kunjungan semacam ini, tapi belum tentu purnawirawan-purnawirawan yang lain sikap politiknya itu juga akan berhenti terkait dengan isu pemakzulan," ujar Adi Prayitno dalam acara Kompas Petang di Kompas TV, Kamis.

"Mungkin ke depan ini hanya semacam pintu masuk sebenarnya untuk berkomunikasi dengan Forum Purnawirawan yang beberapa waktu lalu mengusulkan isu pemakzulan," sambung dia.

Oleh karena itu, Adi menyebut bahwa pertemuan Gibran-Try Sutrisno merupakan pintu masuk untuk melakukan komunikasi dengan pihak dari Forum Purnawirawan TNI.

Ia menilai, Gibran perlu melakukan pertemuan-pertemuan lanjutan dengan pihak-pihak yang selama ini lantang mengusulkan pemakzulan.

 

Sosok Try Sutrisno, Mantan Panglima ABRI yang Dukung Pencopotan Gibran dari Jabatan Wapres

Try Sutrisno merupakan seorang purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat (AD).

Pria kelahiran Surabaya, 15 November 1935 itu adalah lulusan Akademi Teknik Angkatan Darat pada tahun 1959.

 Selama kariernya, Try Sutrisno diketahui pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat pada 1986-1988 dan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia tahun 1988-1993.

Selain itu, ternyata Try Sutrisno juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden ke-6, dari tahun 1993 hingga 1998.

Perjalanan Karier:

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, pengalaman pertama Try Sutrisno di militer adalah pada tahun 1957, ketika berperang melawan Pemberontakan PRRI.

PRRI merupakan kelompok separatis di Sumatera yang ingin membentuk pemerintahan alternatif selain Presiden Soekarno.

Sementara itu, pengalaman awal Try Sutrisno di ABRI adalah menjalankan tugas di Sumatra, Jakarta, dan Jawa Timur. 

Pada tahun 1972, Try Sutrisno dikirim ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). 

TUNTUTAN GANTI GIBRAN - Foto mantan Panglima ABRI, sekaligus eks Wakil Presiden, Jenderal Purn TNI Try Sutrisno. Sebanyak 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel, mendukung pencopotan Gibran dan sudah membubuhkan tanda tangan.
TUNTUTAN GANTI GIBRAN - Foto mantan Panglima ABRI, sekaligus eks Wakil Presiden, Jenderal Purn TNI Try Sutrisno. Sebanyak 103 purnawirawan jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel, mendukung pencopotan Gibran dan sudah membubuhkan tanda tangan. (Kolase Tribunnews.com)

Kemudian, tahun 1974, Try Sutrisno terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto. 

Setelahnya, Soeharto mulai menyukai Try Sutrisno dan sejak saat itu, karier militer Try Sutrisno meroket.

Pada tahun 1978, Try Sutrisno diangkat menjadi Kepala Staf di KODAM XVI/Udayana. 

Setahun kemudian, ia menjadi Panglima KODAM IV/Sriwijaya, di mana ia memulai kariernya. 

Sebagai Pangdam, Try Sutrisno pindah untuk menekan tingkat kejahatan serta menghentikan penyelundupan timah. 

Dia bahkan berpartisipasi dalam kampanye lingkungan untuk mengembalikan gajah Sumatera ke habitat alami mereka.

Pada 1982, Try Sutrisno kemudian dipindahkan ke Jakarta dan diangkat menjadi Panglima KODAM V/Jaya.

Masa-masa ketika menjabat Pangdam V/Jaya itu, menjadi salah satu masa kelam dalam hidup Try Sutrisno

Dia bersama Panglima ABRI saat itu, Benny Moerdani, adalah tokoh utama dalam tragedi Tanjung Priok 1984.

Sampai saat ini belum ada data pasti terkait jumlah korban dalam tragedi itu. 

Dari pemerintah mengklaim ada 28 orang yang tewas dalam kerusuhan tersebut, tapi dari pihak korban tetap bersikeras bahwa jumlah korban yang tewas ada 700 orang.

Meski demikian, karier Try Sutrisno terus berkembang hingga pada 1985, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). 

Hanya berselang setahun, pada 1986, ia diangkat sebagai KSAD dan menjabat selama dua tahun.

Setelah lengser, pada 1988, ia kemudian diangkat menjadi Panglima ABRI, di mana jabatan ini merupakan puncak kariernya di militer.

Masa jabatannya sebagai Panglima ABRI akhirnya berakhir pada 1993.

Sebagai Panglima ABRI, Sutrisno menghabiskan banyak waktu untuk menumpas pemberontakan di seluruh Indonesia. 

 

Diangkat Jadi Wapres Soeharto

Pada tahun yang sama, yakni 1993, Try Sutrisno diangkat menjadi wakil presiden mendampingi Soeharto.

Sebagai wakil presiden yang ke-6, Try Sutrisno mendampingi Soeharto sampai 1998, sebelum posisinya digantikan oleh B. J. Habibie menjelang reformasi.

Saat itu, disebutkan bahwa Soeharto merasa tidak senang pada Wakil Presidennya. 

Soeharto hanya menunjukkan sedikit hal dan bahkan tidak berkonsultasi dengan wakilnya dalam proses pembentukan kabinet.

Pada tahun 1998, Try Sutrisno terpilih menjadi Ketua Persatuan Purnawirawan ABRI (Pepabri) dan berhasil membuat Pepabri bersatu menjadi satu di bawah kepemimpinannya.

Meskipun suasana lazim pada waktu itu setiap cabang dari Angkatan Bersenjata memiliki persatuan purnawirawan mereka sendiri. 

Try Sutrisno menyelesaikan masa jabatannya di posisi ini pada tahun 2003.

Meskipun jabatan sebagai wakil presiden telah selesai, Try Sutrisno tidak serta merta melepaskan perhatiannya terhadap keadaan bangsa.

Dia masih tetap aktif menyoroti kinerja pemerintahan.

Sebagai contoh, ketika masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Try Sutrisno membentuk forum Gerakan Nusantara Bangkit Bersatu, pada 2005.

Forum tersebut beranggotakan Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Megawati Soekarnoputri, dan beberapa tokoh lain.

Tujuannya adalah untuk memprotes kebijakan SBY mengenai Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan wacana kenaikan harga BBM yang direalisasikan.

Namun, konflik itu akhirnya bisa diredam ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan duduk permasalahan yang sebenarnya.

(tribun network/fik/dod/thf)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Try Sutrisno Tegur Ajudan Gibran: Dek, Ini Rumah Ya, Bukan Masjid, Enggak Boleh Lepas Sepatu

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pertemuan Gibran-Try Sutrisno Dinilai Tak Serta Merta Redam Usulan Pemakzulan Wapres

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved