Kamis, 2 Oktober 2025

Eks Pejabat BIN Kumpul, Hendropriyono: Indonesia Jangan Sampai Seperti Suriah, Sudah Ada Gejalanya

Sejumlah mantan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar acara temu kangen dalam rangka HUT RI ke-80 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

|
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
HO/Dok. Tim OSO
MANTAN PEJABAT BIN - Sejumlah mantan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar acara temu kangen dalam rangka HUT RI ke-80 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (12/8/2025). 

Hendropriyono dikenal dekat dengan Presiden Megawati Soekarnoputri dan mendukung Presiden Jokowi di Pilpres 2019 lalu.

Bagaimana perang saudara di Suriah terjadi?

Konflik Suriah terjadi di tahun 2011.

Pemicunya disebabkan gerakan pro-demokrasi yang terinspirasi oleh Arab Spring.

Provokasi dan hoaks terjadi di media sosial hingga muncul gerakan dari kelompok pemberontak yang memprovokasi rakyat.

Pemerintahan Suriah saat itu rezim Bashar al-Assad menanggapi demonstrasi damai dengan kekerasan brutal berupa penembakan, penangkapan, dan penyiksaan.

Protes berubah menjadi perang saudara ketika kelompok oposisi bersenjata mulai terbentuk.

Oposisi muncul dari berbagai faksi, termasuk kelompok moderat dan ekstremis seperti Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang dulunya cabang al-Qaeda.

ISIS kemudian mengambilalih Suriah namun Amerika Serikat dan sekutunya melancarkan serangan mendukung kelompok oposisi.

Pada November 2024, HTS dan sekutunya melancarkan serangan mendadak ke Aleppo dan Damaskus.

Pemerintahan Assad tumbang pada 8 Desember 2024 dan  dilaporkan melarikan diri ke Rusia.

Perang saudara ini diperkirakan menewaskan lebih dari 500.000 orang sejak 2011 dan jutaan lainnya mengungsi.

Saat ini Suriah mulai tenang namun kerap masih terjadi bentrok kecil-kecilan di wilayah perbatasan.

Baca juga: Putin Bangun Hubungan Baru dengan Suriah, Rusia Move On dari Rezim al-Assad

Tujuan acara kumpul-kumpul eks BIN

Sementara itu, Sekretaris Panitia Chairoel Jul Naro mengatakan acara tersebut murni merupakan ajang silaturahim para tokoh yang telah lama tidak bertemu.

"Jadi kami ini sebenarnya temu kangen orang yang lama terpisah, bercerai-berai. Sekarang kami kumpulkan keping per keping. Jadi seperti malam ini," ucap Chairoel.

Chairoel menegaskan acara temu kangen tersebut tak membahas politik sedikitpun.

 "Kami tidak ada sama sekali bicara perkara politik," ujarnya.

Chairoel juga mengajak seluruh masyarakat memberikan kesempatan pada Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk bekerja.

"Kalau kami ya, melihat. Ini begini ya, Pak Prabowo ini kita mesti kasih kesempatan pada beliau. Kita enggak boleh menghujat-hujat beliau itu," ungkapnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved