Ijazah Jokowi
Abraham Samad Bantah Serang Jokowi, Konten Youtube yang Dibuat Berisi Edukasi
Pembahasan di akun Youtube Abraham Samad Speak Up disebutnya merupakan bagian dari demokrasi, bukan untuk serang Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai terlapor dalam kasus tudingan ijazah palsu Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (13/8/2025).
Menurutnya, kehadiran atas panggilan penyidik untuk memberikan contoh kepada masyarakat bahwa tidak ada satupun warga yang mempunyai privilege terhadap hukum.
"Saya ingin memberi contoh bahwa kita akan patuh menghadapi berbagai macam panggilan yang sifatnya pro-justicia," tuturnya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).
Pembahasan di akun Youtube Abraham Samad Speak Up disebutnya merupakan bagian dari demokrasi.
Di mana masa depan kebebasan berpendapat dan berekspresi dijamin dalam konstitusi.
"Bahwa pemanggilan saya ini adalah sebuah tujuan, proses, ingin mempersempit adanya ruang demokrasi. Ini mengancam demokrasi kita," sebut Abraham.
Baca juga: Jokowi Balas Roy Suryo soal Reuni UGM hingga Tak Pakai Seragam Biru
Abraham pun meminta seluruh pihak agar melihat betul konten Youtube yang dibuatnya bukan untuk menyerang pribadi Jokowi.
"Silahkan Anda lihat. Nonton semuanya. Semua isinya adalah sifatnya edukasi, diskusi yang memberikan orang pencerahan,memberikan jalan, petunjuk kepada masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka yang harus dilindungi oleh hukum," ucap Abraham.
Dia menegaskan bahwa podcast yang dibuat bukan konten-konten yang tidak berpendidikan atau konten-konten yang sifatnya entertain.
Pantauan Tribunnews.com, Abraham Samad ditemani sejumlah tokoh saat hendak masuk ke Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekira pukul 10.32 WIB.
Sejumlah tokoh yang hadir yakni pengacara Todung Mulya Lubis, mantan pimpinan KPK Saut Situmorang, eks Sekretaris BUMN Said Didu, hingga Budayawan Eros Djarot.
Mereka kompak mendampingi Abraham Samad yang mengenakan kemeja berwarna hitam berbalut jas warna mint.

Di sisi lain, Abraham juga didampingi sejumlah warga yang didominasi emak-emak dengan membawa sejumlah poster salah satunya menolak kriminalisasi.
Selain itu ada juga poster bergambar Abraham Samad dengan kata-kata 'berjuang sampai titik darah terakhir, ewako!'.
Abraham Samad juga didampingi tim Lawyer dari YLBHI, Kontras, LBH Pers, IM+57, dan LBH-AP Muhammadiyah.
Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa saksi pelapor Relawan Jokowi Silfester Matutina, Sekjen Peradi Bersatu Ade Darmawan, dan Wakil Ketua Peradi Bersatu Lechumanan pada Senin (4/8/2025).
Penyelidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya pun telah menyita ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo di tahap penyidikan kasus pencemaran nama.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengonfirmasi penyitaan ijazah tersebut.
Ada dua ijazah pelapor yang disita untuk keperluan proses penyidikan.
"Bahwa benar penyidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah melakukan penyitaan terhadap ijazah S1 dan SMA," ucap Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).
Menurutnya, penyitaan ijazah guna kepentingan pemeriksaan atau pengujian di laboratorium forensik dalam tahap penyidikan.
Dua Obyek Perkara
Polda Metro Jaya menangani dua obyek perkara kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo.
Obyek perkara pertama yakni pencemaran nama baik yang dilaporkan Jokowi pada 30 April 2025.
Kemudian obyek perkara kedua penghasutan dan penyebaran berita bohong yang dilaporkan ke sejumlah Polres oleh beberapa pihak.
Kedua obyek perkara tersebut telah naik ke tahap penyidikan.
Polisi masih melakukan pemanggilan kembali kepada para terlapor untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di tahap penyidikan.
Penyidik baru dapat menentukan apakah para terlapor ditetapkan sebagai tersangka.
Profil Abraham Samad
Dr. Abraham Samad, S.H., M.H. adalah sosok yang dikenal luas sebagai aktivis antikorupsi dan pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011–2015.
Ia dikenal vokal, berani, dan konsisten dalam memperjuangkan integritas hukum di Indonesia.
Nama lengkap: Abraham Samad
Lahir: 27 November 1966, Makassar, Sulawesi Selatan
Orangtua: Andi Samad (ayah), Siti Maryam (ibu)
Istri: Indriana Kartika
Anak: Dua orang
Pendidikan: S1, S2, dan S3 Hukum – Universitas Hasanuddin, Makassar. Gelar Doktor diraih tahun 2010 dengan disertasi tentang penanganan kasus korupsi di pengadilan negeri dan pengadilan khusus2
Karier dan Aktivisme:
Advokat sejak 1996, dikenal membela kaum lemah dan kritis terhadap praktik hukum yang tidak adil
Pendiri Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi, LSM yang aktif membongkar kasus korupsi di Sulawesi Selatan
Terpilih sebagai Ketua KPK termuda pada usia 45 tahun, dengan suara terbanyak dalam pemilihan di DPR
Menetapkan tersangka dari kalangan elit, termasuk Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng, menunjukkan keberaniannya menghadapi kekuasaan

Karakter dan Ciri Khas:
Dikenal sebagai sosok berani, lantang, dan kritis
Konsisten menyuarakan pentingnya pendidikan karakter antikorupsi sejak dini
Memiliki gaya komunikasi yang tegas dan penuh semangat
Isu Terkini:
Pada Agustus 2025, Abraham Samad diperiksa oleh Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan fitnah ijazah palsu Presiden Jokowi. Ia hadir sebagai warga negara yang taat hukum, namun menegaskan akan melawan jika hukum digunakan untuk membungkam kebebasan berpendapat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.