Program Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis Tak Bisa Berjalan Sendiri, Wamen Pertanian Ajak Swasta Terlibat
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan bahwa keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bergantung dengan pemerintah.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan bahwa keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan aktif dari sektor swasta.
“Kami (pemerintah) tidak bisa berjalan sendiri. Program ini harus ditopang oleh keterlibatan swasta,” ujarnya saat menghadiri penandatanganan kerja sama antara PT Suri Nusantara Jaya (SNJ) dan Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden beberapa waktu lalu.
Kerja sama tersebut meliputi investasi sapi perah, di mana produksi susu segar akan dimanfaatkan untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi penerima manfaat MBG.
Menurut Sudaryono, langkah ini menjadi contoh nyata kontribusi dunia usaha dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung kesehatan generasi mendatang.
“Saya menyampaikan penghargaan kepada PT Suri Nusantara Jaya yang telah mengambil bagian dalam program strategis pemerintah. Ini bukti nyata sinergi pemerintah dan swasta dalam membangun bangsa,” kata Sudaryono.
Target 80 Juta Penerima Manfaat
MBG menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dengan target menjangkau sekitar 80 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Program ini dirancang tidak hanya untuk memperbaiki asupan gizi anak sekolah, tetapi juga menggerakkan rantai pasok pangan nasional, mulai dari petani, peternak, hingga pelaku industri pengolahan.
Founder SNJ Diana Dewi menjelaskan, sejak awal berdiri, perusahaannya memiliki visi mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya melalui pengadaan daging sapi.
“Kini kami berkomitmen memenuhi kebutuhan gizi dan ketahanan pangan melalui penyediaan susu berkualitas dan higienis,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi ini merupakan bagian dari pentaheliks—sinergi antara pemerintah, swasta, akademisi, media, dan masyarakat—yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian target MBG.
Selain berdampak pada pemenuhan gizi, Diana meyakini kerja sama ini akan memberikan efek berganda pada perekonomian, khususnya di sektor peternakan.
“Kita ingin mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, serta memberdayakan peternak rakyat,” katanya.
Sudaryono berharap inisiatif seperti ini menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lain.
Baca juga: Kecam Keras Praktik Pemalsuan Pupuk, Wamentan Sudaryono: Ini Tindakan Zalim dan Harus Diberantas!
“Keterlibatan swasta akan memperkuat kemandirian pangan kita. Semakin banyak yang terlibat, semakin cepat kita mencapai tujuan bersama,” tegasnya.
Program Makan Bergizi Gratis
Kepala BGN Curhat ke DPR soal Program Makan Bergizi Gratis: Sudah 2 Bulan Kami Kerja 15 Jam Sehari |
---|
Anggota DPR Usul Siswa yang Keracunan MBG Terima Santunan dari Pemerintah |
---|
Wadah Makan Program MBG Impor dari China dan Mengandung Minyak Babi, Ini Penjelasan BGN |
---|
Kepala BGN: 7.475 SPPG Sudah Terbentuk, Tak Gunakan Uang Negara |
---|
Siswa Keracunan MBG, Ketua Gugus di Lombok Barat NTB: Kita Tidak Mau Anak Kita Dikasih Makanan Basi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.