Senin, 29 September 2025

Bendera One Piece

Bendera One Piece Marak, Sosiolog: Jika Negara Represif Justru Akan Jadi Simbol Perlawanan

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, mengomentari maraknya pengibaran bendera anime One Piece jelang HUT ke-80 RI.

TribunJatim.com/Istimewa
ONE PIECE - Bendera bajak laut One Piece berkibar di atas atap rumah milik A (26), warga Kecamatan Kerek, Tuban, sebelum akhirnya diturunkan. Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, mengomentari maraknya pengibaran bendera serial anime asal Jepang, One Piece, jelang HUT ke-80 RI. 

Misalnya, ada gerakan yang mengajak lebih baik mengibarkan bendera One Piece daripada bendera merah putih. 

"Kalaupun ada penindakan, itu yang tadi saya jelaskan berkali-kali. Kalau ada pihak-pihak yang menggeser makna dari ekspresi itu. Misalnya dengan mengimbau supaya lebih baik mengibarkan ini bukan ini (merah putih)," kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).

Ia menyebut, sebagai WNI, ajakan itu tentu membuat banyak pihak merasa terusik.

Apalagi, bendera merah putih adalah bendera sakral yang pengibarannya bisa dilakukan secara sah selepas memperoleh kemerdekaan pada 80 tahun yang lalu.

"Kita semua ini kan anak bangsa Indonesia, warga bangsa Indonesia. Saya kira teman-teman juga pasti merasa terusik, ya," ucap Prasetyo. 

Atas dasar itu, Prasetyo meminta semua pihak untuk menunjukkan semangat kebersamaan pada bulan kemerdekaan, serta saling bekerja sama, bersatu, bergotong royong, dan meningkatkan rasa optimisme.

Di sisi lain, pihaknya bakal berusaha memperbaiki kebijakan-kebijakan yang belum sempurna dengan mencari jalan keluar masalah satu per satu meskipun membutuhkan waktu.

"Bahwa ada masalah, iya. Kita tidak menutupi itu. Semua masalah, satu persatu coba kita cari jalan keluar. Pola-pola penyelesaian masalah seperti hari ini, kalau saudara-saudara perhatikan, ini menjadi gaya baru. Bahwa antara pemerintah, DPR, dengan seluruh stakeholder masyarakat, kita duduk bersama, kita cari jalan keluar. Kan emang semangatnya, semangat itu," ujar Prasetyo.

Polisi Ancam Akan Bertindak Tegas

Terpisah, Wakil Kepala Kepolisian (Polda) Banten Brigjen Pol Hengki menegaskan pengibaran bendera One Piece tidak dapat dibenarkan, apalagi dalam konteks peringatan HUT ke-80 RI.

Hengki mengatakan, Indonesia telah merdeka sehingga masyarakat harus bersyukur dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang jiwa raga demi meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Masyarakat kita ini sudah merdeka, kita harus bersyukur para pendahulu kita sudah berjuang jiwa raga. Mereka (para pahlawan) telah berjuang untuk mempertahankan RI merdeka," ujarnya saat meninjau pembagian beras di Desa Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (2/8/2025).

"Harapannya semua merah putih dikibarkan," sambungnya.

Hengki lantas berujar, saat ini di wilayah hukum Polda Banten tidak ada pengibaran bendera tersebut.

"Gak ada, di Banten semua merah putih," tegasnya.

Jika terdapat masyarakat Banten yang terbukti melakukan pengibaran bendera One Piece, jelas Hengki, maka pihaknya bakal melakukan penindakan tegas.

"Kalau terbukti dia melakukan pelanggaran (pengibaran bendera One Piece), dia tidak (mengibarkan bendera) merah putih tentu kita akan tindak tegas," tandasnya.

(Tribunnews.com/Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan