Pesawat Latih Jatuh di Bogor
Pesawat Jatuh di Bogor, Pilotnya Ternyata Jenderal TNI AU
Pilot itu dikenal publik lewat layar kaca sebagai juru bicara TNI AU. Hari ini, sang jenderal gugur di kokpit pesawat sipil yang jatuh di Bogor.
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Marsma TNI Fajar Adrianto, pejabat aktif TNI AU dan mantan Kadispen AU, gugur dalam kecelakaan pesawat latih sipil di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu pagi. Ia dikenal publik sebagai sosok komunikatif yang kerap tampil di layar kaca mewakili institusi militer, namun tetap aktif terbang sebagai bagian dari pembinaan olahraga dirgantara.
Pesawat Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan registrasi PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam misi latihan profisiensi. Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat hilang kontak dan ditemukan jatuh di ladang dekat TPU Astana, Desa Benteng, Ciampea.
Marsma Fajar bertindak sebagai pilot, didampingi Roni sebagai co-pilot. Keduanya langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto. Fajar dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit, sementara Roni mengalami luka berat dan masih dirawat intensif.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI I Nyoman Suadnyana membenarkan identitas korban.
“Satu gugur atas nama Marsma TNI Fajar Adrianto,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, “Betul, beliau mantan Kadispen. Beliau memang aktif terbang di FASI.”
Baca juga: Pesawat FASI Jatuh di Bogor, Padahal Sudah Dinyatakan Layak Terbang
Dari Duel Udara hingga Layar Televisi
Marsma Fajar bukan sekadar jenderal. Ia adalah penerbang tempur F-16 Fighting Falcon dengan callsign “Red Wolf”, dan pernah terlibat dalam duel udara dengan pesawat F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut AS di atas Pulau Bawean pada 2003.
Ia memimpin Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi pada 2007–2010, dan menjabat sebagai Komandan Lanud Manuhua Biak pada 2017–2019.
Pada 6 Mei 2019, ia dilantik sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU, jabatan yang diembannya hingga 18 November 2020. Sosoknya kerap tampil di layar kaca sebagai juru bicara resmi TNI AU dalam berbagai isu strategis. Sejak 6 Desember 2024, ia menjabat sebagai Kapoksahli Kodiklatau.
Jenderal yang Tak Pernah Lepas dari Langit

Meski telah menyandang pangkat Marsekal Pertama (setara Brigjen) sejak 2019, Fajar tetap aktif membina olahraga dirgantara. Ia dikenal sebagai mentor dan pelatih di lingkungan FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU.
“Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” kata Nyoman.
Jenazah Marsma Fajar kini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi militer.
TNI AU telah menurunkan tim investigasi dan mengamankan lokasi kejadian. Duka mendalam menyelimuti tubuh TNI AU atas gugurnya salah satu putra terbaiknya—jenderal yang tak pernah berhenti terbang demi langit Indonesia.
Marsma Fajar Adriyanto
pilot gugur
pesawat jatuh
pesawat FASI jatuh
Ciampea
Bogor
Pilot F16
Kecelakaan pesawat
Kadispenau
Kadispen AU
TNI AU
Pesawat Latih Jatuh di Bogor
Kisah Marsma Fajar, Pernah Duel Udara dengan Pesawat Tempur AS Saat Berpangkat Kapten di Bawean |
---|
Hadi Tjahjanto Sempat Tak Percaya Marsma Fajar Tewas Akibat Kecelakaan Pesawat, Ini Alasannya |
---|
Wakasau Kenang Sosok Almarhum Marsma Fajar, Penerbang Pesawat Tempur F-16 yang Periang |
---|
Kondisi Penerbang FASI yang Kecelakaan Bersama Marsma Fajar Sudah Siuman: Belum Bisa Bekomunikasi |
---|
KSAD Maruli Berduka soal Insiden yang Timpa Marsma Fajar, Minta Jadi Pelajaran untuk Prajurit TNI |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.