Senin, 29 September 2025

Pesawat Latih Jatuh di Bogor

Pesawat Jatuh di Bogor, Pilotnya Ternyata Jenderal TNI AU

Pilot itu dikenal publik lewat layar kaca sebagai juru bicara TNI AU. Hari ini, sang jenderal gugur di kokpit pesawat sipil yang jatuh di Bogor.

Penulis: Abdul Qodir
wikipedia
KECELAKAAN PESAWAT - Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto saat masih menerbangkan pesawat tempur F-16. Ia gugur dalam kelakaan pesawat latih FASI di Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 3 Agustus 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Marsma TNI Fajar Adrianto, pejabat aktif TNI AU dan mantan Kadispen AU, gugur dalam kecelakaan pesawat latih sipil di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu pagi. Ia dikenal publik sebagai sosok komunikatif yang kerap tampil di layar kaca mewakili institusi militer, namun tetap aktif terbang sebagai bagian dari pembinaan olahraga dirgantara.

Pesawat Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan registrasi PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB dalam misi latihan profisiensi. Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat hilang kontak dan ditemukan jatuh di ladang dekat TPU Astana, Desa Benteng, Ciampea.

Marsma Fajar bertindak sebagai pilot, didampingi Roni sebagai co-pilot. Keduanya langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto. Fajar dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit, sementara Roni mengalami luka berat dan masih dirawat intensif.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI I Nyoman Suadnyana membenarkan identitas korban.

“Satu gugur atas nama Marsma TNI Fajar Adrianto,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, “Betul, beliau mantan Kadispen. Beliau memang aktif terbang di FASI.”

Baca juga: Pesawat FASI Jatuh di Bogor, Padahal Sudah Dinyatakan Layak Terbang

Dari Duel Udara hingga Layar Televisi

Marsma Fajar bukan sekadar jenderal. Ia adalah penerbang tempur F-16 Fighting Falcon dengan callsign “Red Wolf”, dan pernah terlibat dalam duel udara dengan pesawat F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut AS di atas Pulau Bawean pada 2003.

Ia memimpin Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi pada 2007–2010, dan menjabat sebagai Komandan Lanud Manuhua Biak pada 2017–2019.

Pada 6 Mei 2019, ia dilantik sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU, jabatan yang diembannya hingga 18 November 2020. Sosoknya kerap tampil di layar kaca sebagai juru bicara resmi TNI AU dalam berbagai isu strategis. Sejak 6 Desember 2024, ia menjabat sebagai Kapoksahli Kodiklatau.

Jenderal yang Tak Pernah Lepas dari Langit

PESAWAT JATUH - Sebuah pesawat kecil (capung) dilaporkan jatuh di Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025).
PESAWAT JATUH - Sebuah pesawat kecil (capung) dilaporkan jatuh di Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025). (Ist/Dok Warga/Tribunnews Bogor)

Meski telah menyandang pangkat Marsekal Pertama (setara Brigjen) sejak 2019, Fajar tetap aktif membina olahraga dirgantara. Ia dikenal sebagai mentor dan pelatih di lingkungan FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU.

“Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” kata Nyoman.

Jenazah Marsma Fajar kini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi militer.

TNI AU telah menurunkan tim investigasi dan mengamankan lokasi kejadian. Duka mendalam menyelimuti tubuh TNI AU atas gugurnya salah satu putra terbaiknya—jenderal yang tak pernah berhenti terbang demi langit Indonesia.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan