15 Jenis Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa, Dimulai 4 Agustus 2025
Ada 15 jenis cek kesehatan gratis untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK yang akan dimulai pada 4 Agustus 2025 di lingkungan sekolah.
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melaksanakan program cek kesehatan gratis untuk anak sekolah mulai 4 Agustus 2025.
Cek kesehatan gratis untuk anak sekolah ditujukan bagi siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan program ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan seluruh penduduk Indonesia memperoleh akses layanan kesehatan.
Program ini akan menjangkau 282.317 satuan pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK, termasuk madrasah, pesantren, serta sekolah rakyat di bawah binaan Kementerian Sosial.
Menkes menjelaskan salah satu inovasi dalam program ini yaitu pemeriksaan kesehatan jiwa anak, dengan mengukur tingkat kecemasan dan depresi agar bisa ditindaklanjuti lebih awal.
Menkes mengatakan banyak anak yang menderita kecemasan karena penggunaan gadget seperti handphone, tablet, komputer, dll.
“Saya juga terkejut, ternyata banyak anak kita memiliki masalah gigi, mata, dan kecemasan akibat penggunaan gadget,” ujar Menkes Budi pada Kamis (31/7/2025), seperti dikutip dari Kemenkes.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes Maria Endang Sumiwi menambahkan bahwa program ini menyasar anak usia 7–17 tahun yang merupakan kelompok usia yang masih menghadapi berbagai tantangan kesehatan.
Data menunjukkan bahwa 1 dari 6 anak usia 13–15 tahun mengalami kelebihan berat badan (overweight), dan 1 dari 6 anak usia 5–14 tahun menderita anemia.
Program ini akan melibatkan 10.000 Puskesmas dan 60.000 puskesmas pembantu.
Tujuh hari sebelum pemeriksaan dimulai, sekolah dan Puskesmas akan melakukan koordinasi dan persiapan teknis, meliputi pembagian kuisioner kepada siswa dan orang tua.
Baca juga: 6 Cara Efektif Menurunkan Risiko Hipertensi, Terapkan Gaya Hidup Sehat dan Batasi Konsumsi Garam
Siswa SMP dan SMA/SMK dapat mengisi kuisioner sendiri, sementara siswa SD akan dibantu oleh orang tua.
Ada 15 jenis pemeriksaan dalam program cek kesehatan gratis bagi siswa.
Untuk siswa SD, akan mendapat 13 jenis cek pemeriksaan, termasuk status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, gigi, mata, telinga, kesehatan mental, dan riwayat imunisasi.
Para siswa jenjang SMP akan mendapat 15 jenis pemeriksaan.
Sementara siswa SMA/SMK mendapat 14 jenis pemeriksaan, dengan penambahan aspek pemeriksaan kesehatan reproduksi.
Setelah pemeriksaan kesehatan, tindak lanjut hasil pemeriksaan dibagi dua, yakni individu dan kelompok.
Anak dengan masalah kesehatan akan dirujuk ke Puskesmas.
Jika ditemukan tren seperti banyak anak yang obesitas atau kurang bugar, sekolah dan Puskesmas akan menyusun program edukasi bersama.
Kemenkes memperkirakan program ini akan selesai pada akhir Desember 2025.
Ada pun jenis pemeriksaan tersebut sebagai berikut:
Anak Sekolah SD (7 - 12 tahun)
- Status Gizi
- Merokok (Kelas 5-6)
- Tingkat Aktivitas Fisik (Kelas 4-6)
- Tekanan Darah
- Gula Darah
- Tuberkulosis
- Telinga
- Mata
- Gigi
- Jiwa dan Hati (Hepatitis B).
Anak Sekolah SMP (13-15 Tahun)
- Status Gizi
- Merokok
- Tingkat Aktivitas Fisik
- Tekanan Darah
- Gula Darah
- Tuberkulosis
- Talasemia (kelainan darah) (kelas 7)
- Anemia Remaja Putri (kelas 7)
Anak Sekolah SMA (16 - 17 tahun)
- Status Gizi
- Merokok
- Tingkat Aktivitas Fisik
- Tekanan Darah
- Gula Darah
- Tuberkulosis
- Anemia Remaja Putri (kelas 10)
- Telinga
- Mata
- Gigi
- Jiwa dan Hati (Hepatitis B dan C).
Manfaat dari program cek kesehatan gratis ini di antaranya memberikan informasi kepada siswa, orang tua dan guru tentang kondisi kesehatan tubuh siswa.
Dengan melakukan pemeriksaan ini, dapat ditemukan penyakit atau gangguan tertentu lebih awal sehingga lebih mudah ditangani dan lebih cepat sembuh.
Selain itu, siswa dan orang tua khususnya dapat mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merawat kesehatan tubuh agar siswa tetap sehat.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.