Diplomat Muda Tewas di Menteng
Profil Nasir Djamil, Anggota DPR yang Sebut Diplomat Arya Daru Tewas Dibunuh
Anggota DPR RI Nasir Djamil menduga diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan (39) tewas dibunuh.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI Nasir Djamil menduga diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan (39) tewas dibunuh.
Arya ditemukan meninggal di kamar kosnya di kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, dengan kondisi wajahnya terlilit lakban kuning pada hari Selasa, (8/7/2025).
Nasir menilai kematian Arya janggal sehingga menduga diplomat itu dihabisi.
"Ini sebenarnya tantangan dan pembuktian bagi Polri Presisi untuk menyibak tabir gelap kasus kematiannya," kata Nasir dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Senin, (28/7/2025).
"Sebab tentu saja, sangat rapi sebenarnya pelaku itu (melakukan pembunuhan terhadap Arya) karena (kamar dibuat seakan) terkunci dari dalam," katanya.
Anggota DPR itu juga mengklaim memiliki foto yang memperlihatkan kondisi tubuh Arya. Menurutnya ada lebam pada beberapa bagian tubuh diplomat itu.
"Saya mendapatkan foto-foto terkait dengan kondisi korban di mana seluruh jari tangannya itu berwarna biru, kemudian ada lebam di leher, ada lebam di pangkal tangan yang itu menunjukkan bahwa memang spekulasi atau isu-isu bahwa korban bunuh diri itu sangat tidak masuk akal," katanya.
Nasir berharap polisi selalu mengutamakan pendekatan investigasi secara ilmiah guna mengungkap kematian Arya.
Profil Nasir
Nasir dikenal sebagai politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadi legislator dari tahun 2004 hingga sekarang. Pada Pemilu 2024 dia terpilih kembali untuk kelima kalinya.
Dikutip dari laman resmi PKS, Muhammad Nasir Djamil lahir di Kota Medan pada tanggal 22 Januari 1970.
Baca juga: Kompolnas Akui Ada Luka Memar di Wajah Arya Daru, Mengapa Tak Diumumkan ke Publik?
Dia banyak menekuni sejumlah aktivitas sejak masa remaja sebelum akhirnya masuk ke dunia politik Tanah Air.
Nasir pernah menjadi vokalis grup musik aliran slowrock yang benama Nyetanus. Dia sempat mengisi beberapa panggung hiburan di sekolahnya saat SMA.
Pria kelahiran Medan itu tumbuh menjadi pemuda yang mulai mencintai dunia politik. Dia mengawali karier politiknya dengan menjadi anggota DPRD Nanggore Aceh Darussalam (NAD) periode 1999-2004.
Nasir menjadi satu-satunya perwakilan Fraksi PKS di kursi dewan yang menolak pesangon sebesar Rp75 juta ketika meninggalkan kursi DPRD NAD.
Di samping itu, dia menjadi satu-satunya anggota dewan yang berani menolak laporan pertanggungjawaban Gubernur NAD Abdullah Puteh yang terlibat kasus korupsi APBD.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.