Jawab Sindiran Sarang Pengangguran, Ryan Haroen: HIPMI Ruang Inklusif Belajar Jadi Pebisnis Hebat
Ketua Umum HIPMI Jaya, Ryan Haroen, menegaskan bahwa organisasinya tetap konsisten dalam misinya mencetak pengusaha tangguh.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum HIPMI Jaya, Ryan Haroen, menegaskan bahwa organisasinya tetap konsisten dalam misinya mencetak pengusaha tangguh, menyusul pernyataan reflektif Pendiri HIPMI, Abdul Latief, yang menyebut bahwa “HIPMI memang sarang pengangguran, tapi HIPMI mengubah pengangguran menjadi pebisnis.”
Pernyataan itu disampaikan Abdul Latief dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) HIPMI Jaya 2025 yang berlangsung di Fairmont Hotel Jakarta pada Jumat (25/7/2025).
Ryan merespons pandangan miring yang menyebut HIPMI sebagai organisasi yang diisi oleh para pengangguran.
Menurutnya, justru dari beragam latar belakang itulah HIPMI mampu mencetak wirausahawan yang kuat dan berdaya saing.
“Keunikan HIPMI justru terletak pada kemampuannya dalam mengolah potensi beragam tersebut menjadi kekuatan ekonomi baru,” ujar Ryan, kepada wartawan Selasa (29/7/2025).
Ia mengidentifikasi empat tipe umum anak muda yang bergabung dalam HIPMI, termasuk anak pejabat, anak pengusaha, mereka yang sejak awal ingin menjadi wirausahawan, dan mereka yang tidak mendapat akses ke jalur profesional formal.
Menanggapi hal itu, Ryan Haroen menyatakan bahwa pernyataan Abdul Latief adalah refleksi sekaligus tantangan untuk menjaga relevansi HIPMI sebagai lembaga pencetak pemimpin bisnis yang mandiri.
“Apa yang disampaikan oleh Bapak Abdul Latief bukan sekadar refleksi, tapi juga tantangan bagi kami untuk menjaga relevansi HIPMI sebagai ruang pembelajaran dan pembentukan karakter pengusaha sejati. HIPMI Jaya adalah sekolah kepemimpinan yang melatih anggotanya menjadi pelaku ekonomi yang tahan banting, berpikir strategis, dan berpihak pada kepentingan nasional,” ujar Ryan.
Ia menambahkan bahwa HIPMI Jaya kini bersifat inklusif dan terbuka bagi siapa pun yang memiliki semangat untuk belajar dan berkembang menjadi wirausahawan.
“Kami percaya siapa pun yang memiliki semangat dan kemauan belajar bisa tumbuh menjadi pengusaha sukses. HIPMI hadir untuk membuka pintu itu, mempertemukan potensi dan peluang, serta membentuk karakter pemimpin yang adaptif terhadap tantangan zaman,” ucapnya.
Senada dengan itu, Ketua Panitia Penyelenggara Rakerda HIPMI Jaya 2025, Roby Sugama, mengatakan bahwa semangat mencetak pengusaha pejuang menjadi dasar utama penyusunan agenda Rakerda tahun ini.
“Kami melihat HIPMI bukan sekadar organisasi, tapi ekosistem pembentukan karakter. Rakerda ini kami siapkan sebagai panggung regenerasi, dialog, dan konsolidasi ide. Ucapan Pak Latief membuka mata kita bahwa HIPMI harus terus menjadi rumah bagi anak muda yang ingin membuktikan diri melalui karya dan usaha,” ujar Roby.
Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Silmy Karim, yang hadir dalam Rakerda, juga membagikan pengalamannya sebagai bagian dari HIPMI Jaya periode 2005–2011.
Dia menekankan bahwa HIPMI memberikan banyak bekal kepemimpinan yang berguna dalam karier profesional.
Empat Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG |
![]() |
---|
Global Sources Indonesia 2025 Hadirkan Helmy Yahya, Theo Derick, Samuel Christ, & Leo Giovanni |
![]() |
---|
Lapangan Kerja Sulit, JK Ungkap Banyak Sarjana Jadi Pengemudi Ojol |
![]() |
---|
Sandiaga Uno: Kepemimpinan Visioner Tak Hanya Kejar Profit, Tapi Harus Berdampak |
![]() |
---|
Apindo Ungkap Tiga 'PR' Berat Menanti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.