Ijazah Jokowi
Dituding Bukan Alumni UGM oleh Penggugat Ijazah Jokowi, Mulyono Tertawa dan Acungkan Jempol
Mulyono, seorang peserta reuni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 beberapa hari lalu, dituding bukan alumni UGM.
Mengenai ijazah Jokowi yang diduga palsu, Mulyono juga tidak terlalu ingin ikut campur. Menurutnya, ijazah adalah urusan pribadi masing-masing.
Adapun pertemuan Mulyono dengan Jokowi pada acara reuni itu memunculkan tawa dari para peserta lantaran Mulyono adalah nama masa kecil Jokowi.
Jokowi memilih hanya tersenyum dan melontarkan gurauan.
“Jangan nambah masalah lagi. Sudah, Hari Mulyono dimasalahin almarhum, ya tambah lagi Mas Mulyono,” ujar Jokowi disambut gelak tawa para peserta reuni.
Taufiq: Mulyono bukan alumni UGM
Menurut Taufiq, Mulyono sebenarnya adalah seorang calo tiket di Terminal Tirtonadi Solo.
Baca juga: Pengakuan Teman Jokowi dari Kaltim: Jokowi Lulus UGM, IPK Lebih Tinggi dari Saya
Klaim itu disampaikan Taufiq lewat video yang diunggah di kanal YouTube Muhammad Taufiq & Partners Law Firm, Minggu malam, (28/7/2025).
Ketika dihubungi Tribun Solo, Taufiq mengaku telah melakukan penyelidikan ke Terminal Tirtonadi guna mendalami sosok Mulyono.
"Saya sudah investigasi, menghubungi pentolan Terminal Tirtonadi. Singkat kata, yang bersangkutan namanya Wakidi, bukan Mulyono. Dia itu calo tiket," kata Taufiq yang dalam YouTube itu didampingi Andhika, rekannya yang sesama pengacara, dikutip dari TribunSolo.com.

Taufiq menyebut kawan Jokowi lainnya yang bernama Bambang Saptono juga bukan lulusan UGM.
"Saya kenal sama Bambang karena dia pernah jual tanah ke saya. Dia bukan alumni UGM, dia lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS (Universitas Sebelas Maret)," kata Taufiq.
Taufiq dikenal sebagai seorang pengacara yang menggugat keaslian ijazah Jokowi ke Pengadilan Negeri Solo.
Gugatan itu dimasukkan tanggal 14 April 2025. Namun, gugatan ini akhirnya digugurkan oleh PN Surakarta tanggal 10 Juli 2025.
Dalam putusan sela perkara dengan nomor 99/Pdt.G/2025/PN Skt itu, Majelis Hakim menyatakan PN Solo tidak berwenang memeriksa perkara tersebut.
Taufiq adalah lulusan program Doktor Ilmu Hukum dari UNS dan pernah menjadi Ketua DPC PERADI Surakarta periode 2007–2011.
Taufiq juga dikenal sebagai orang di balik Muhammad Taufiq & Partners Law Firm atau MT & P, salah satu firma hukum terkenal di Solo. Dalam firma itu Taufiq menjabat sebagai managing partner.
(Tribunnews/Febri/Tribun Solo/Aji Bramastra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.