5 Populer Nasional: Barang yang Disita dari Teman SMA Jokowi, Sosok Kombes Catur
Mulai dari barang teman SMA Jokowi disita polisi hingga sosok Kombes Catur Cahyono merupakan berita populer nasional dalam 24 jam terakhir
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah fakta terkuak dari pengakuan teman semasa SMA Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam menjalani pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya atas kasus tudingan pemalsuan ijazah di Polresta Solo, Kamis (24/7/2025).
Kabar tersebut menjadi berita populer nasional dalam 24 jam terakhir di kanal Tribunnews.
Dalam pemeriksaan itu, barang rekan-rekan sebangku Jokowi disita oleh kepolisian.
Menurut mereka, penyitaan atas kepentingan penyidikan kasus yang kini tengah diproses Polda Metro Jaya.
Kemudian, profil Kolonel Laut (P) Andike Sry Mutia yang memimpin jalannya upacara pelantikan 2.000 Calon Perwira Remaja TNI-Polri kemarin Rabu.
Profil perwira berpangkat melati tiga di pundak itu menjadi populer nasional berikutnya.
Hingga berita sosok pemilik markas Polresta Solo, Kombes Catur Cahyono Wibowo, tempat yang digunakan penyidik Polda Metro Jaya memeriksa Jokowi dan juga teman-temannya.
Berikut rangkumannya kumpulan berita populer nasional Tribunnews dalam 24 jam terakhir:
1. Barang yang Disita
Sejumlah teman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat SMA, diperiksa penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi terkait kasus tudingan ijazah palsu di Polresta Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025).
Teman sebangku Jokowi saat SMA, Bambang Surojo, ikut dipanggil penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Solo.
Baca juga: Pengakuan Teman Sebangku Jokowi saat SMA, Diperiksa di Polresta Solo, Ijazah Miliknya juga Disita
Jokowi melaporkan total 12 orang terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik atas tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya.
Laporan tersebut diajukan ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025, dan hingga kini terus berproses di kepolisian.
Bambang Surojo memastikan Jokowi adalah teman semasa SMA-nya.
Dalam pengakuannya, Bambang menceritakan soal sejarah SMAN 6 Solo dan SMPP.
Menurutnya, saat itu, ia dan rekan-rekannya lulus sebagai siswa SMAN 6 Solo.
Padahal, awal pendaftaran di SMAN 5 Solo yang lokasinya bersebelahan.
2. Pertanyaan Jokowi
Bambang Surojo menceritakan obrolannya ketika bertemu teman semasa Sekolah Menengah Atas (SMA) yakni Joko Widodo (Jokowi), ketika berada di Polresta Solo, pada Rabu (23/7/2025).
Mantan Presiden RI Jokowi diketahui diperiksa Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan pencemaran nama baik atas tudingan ijazah palsu di Polresta Solo, Jawa Tengah.
Selain Jokowi, beberapa teman semasa SMA-nya turut diperiksa dalam kasus ijazah palsu ini. Termasuk Bambang Surojo yang merupakan teman sekolah Jokowi, di SMAN 6 Solo.
Bambang mengatakan, dirinya bersama lima saksi lainnya telah diperiksa kasus dugaan ijazah palsu pada Selasa (22/7/2025), sehari sebelum Jokowi.
Namun, Bambang Surojo menyempatkan diri mendatangi Polresta Solo untuk temannya, Jokowi.
"Sengaja datang mendampingi Jokowi dalam rangka memperkuat apabila ada hal-hal yang diperlukan Pak Jokowi tentang keabsahan ijazah," ucapnya dalam Program On Focus Tribunnews yang tayang di kanal YouTube, Rabu (24/7/2025).
3. Sosok Pemimpin Upacara
Baca juga: Kasus Ijazah Jokowi, Polisi Sita Flashdisk Berisi Tujuh Video Dari Sekjen Peradi Bersatu
Kolonel Laut (P) Andike Sry Mutia memimpin jalannya upacara pelantikan 2.000 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/7/2025) pagi.
Capaja TNI-Polri adalah para taruna dan taruni tingkat akhir dari Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), dan Akademi Kepolisian (Akpol).
Hari ini, ribuan perwira TNI-Polri dilantik langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto sekaligus inspektur upacara.
Sementara yang bertindak sebagai Komandan Upacara, adalah Kolonel Laut (P) Andike Sry Mutia yang menjabat Komandan Resimen Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL).
Sebanyak 2 ribu calon perwira remaja TNI-Polri dilantik setelah mereka mengucapkan sumpah Prasetya Perwira, Rabu ini.
Mereka akan dilantik menjadi perwira pertama di lingkungan TNI dan Polri.
Sebelum dilantik, dua ribu calon perwira remaja TNI-Polri tersebut, telah menerima pembekalan dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
4. Pemilik Markas Polresta Solo
Penyidik Polda Metro Jaya menggunakan Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Solo yang dinakhodai oleh Kapolresta Solo, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, untuk melakukan pemeriksaan terhadap mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kasus tudingan ijazah palsu, Rabu (23/7/2025).
Polresta Solo yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi No.376, Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, menjadi sorotan setelah menjadi lokasi pemeriksaan Jokowi oleh pihak penyidik Polda Metro Jaya.
Dalam kasus ini, Jokowi diperiksa sebagai pelapor atas laporan dugaan pencemaran nama baik yang ia buat di Polda Metro Jaya pada 30 April 2025.
Ada 5 orang terlapor yang diketahui merupakan: mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo; ahli digital forensik, Rismon Sianipar; dokter Tifauzia Tyassuma; aktivis senior, Eggi Sudjana; dan advokat Kurnia Tri Royani. Mereka diduga mempermasalahkan ijazah S1 milik Jokowi.
5. Roy Suryo Sindir Polda Metro Jaya Sowan
Terlapor kasus dugaan pencemaran nama baik atas tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Roy Suryo, menanggapi pemeriksaan terhadap Jokowi yang dilakukan di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025).
Diketahui, Polda Metro Jaya meminjam salah satu ruangan di Polresta Solo untuk melakukan pemeriksaan terhadap Jokowi.
Jokowi melaporkan dugaan pencemaran nama baik atas tudingan ijazah palsu di Polda Metro Jaya pada 30 April 2025 lalu, dengan lima terlapor yang diketahui merupakan Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma, Eggi Sudjana, dan Kurnia Tri Royani.
Jokowi sedianya diperiksa di Polda Metro Jaya pada 17 Juli, namun ditunda karena alasan kesehatan.
Kuasa hukum kemudian mengusulkan pemeriksaan dilakukan di Solo dan diterima penyidik.
Roy Suryo menilai, apa yang dilakukan Polda Metro Jaya sebuah ironi.
Hal itu dikatakan Roy Suryo dalam deklarasi bertemakan 'Tolak Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis, Lawan Kezaliman Rezim Jokowi' di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat.
"Ada yang penting hari ini, hari ini disadari atau tidak, ini adalah Hari Anak Nasional, 23 Juli. Kepada ibu-ibu yang telah membesarkan kita dari kecil," ungkap Roy Suryo, dikutip dari YouTube Kompas TV.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.