Senin, 6 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Pengakuan Teman Sebangku Jokowi saat SMA, Diperiksa di Polresta Solo, Ijazah Miliknya juga Disita

Teman sebangku Jokowi saat SMA, Bambang Surojo, ikut dipanggil penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Solo, berikut pengakuannya.

Penulis: Nuryanti
Editor: Bobby Wiratama
Tribun Solo/Andreas
TEMAN JOKOWI - Sejumlah teman SMA Jokowi ikut diperiksa di Mapolresta Solo pada Rabu (23/7/2025). Teman sebangku Jokowi saat SMA, Bambang Surojo, ikut dipanggil penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Solo, berikut pengakuannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah teman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat SMA, diperiksa penyidik Polda Metro Jaya sebagai saksi terkait kasus tudingan ijazah palsu di Polresta Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025).

Teman sebangku Jokowi saat SMA, Bambang Surojo, ikut dipanggil penyidik Polda Metro Jaya di Polresta Solo.

Jokowi melaporkan total 12 orang terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik atas tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya.

Laporan tersebut diajukan ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2025, dan hingga kini terus berproses di kepolisian.

Bambang Surojo memastikan Jokowi adalah teman semasa SMA-nya.

Dalam pengakuannya, Bambang menceritakan soal sejarah SMAN 6 Solo dan SMPP.

Menurutnya, saat itu, ia dan rekan-rekannya lulus sebagai siswa SMAN 6 Solo. 

Padahal, awal pendaftaran di SMAN 5 Solo yang lokasinya bersebelahan.

"Jadi pada saat itu kami mendaftar sekolah itu di SMA Negeri 5 Surakarta, itu ada 11 kelas."

"Kemudian ada pengembangan sekolah, dari kelas 1 satu sampai 1 enam itu menjadi SMA 5."

"Kelas 1 tujuh sampai kelas 1 sebelas menjadi SMA 6. Dan karena kelas 1 tujuh sampai kelas 1 sebelas masuknya siang, kita menyebutnya SMA 5 siang," tutur Bambang, Rabu, dikutip dari TribunSolo.com.

Baca juga: Soal Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Yakup Hasibuan Akui Belum Dapat Info: Penyidikan Baru Dimulai

Bambang menjelaskan, angkatannya termasuk Jokowi kala itu harus menempuh 7 semester atau 3,5 tahun dari kelas 1 sampai 3 SMA karena adanya perubahan kurikulum.

"Termasuk juga pergeseran waktu yang menjadi tambah 6 bulan sehingga kami menikmati sekolah itu bukan tiga tahun tapi 3 tahun setengah."

"Dan saat itu ada bahasa dulu namanya Catur Wulan, setelah ada pergeseran waktu menjadi Semesteran sehingga kami melakukan ulangan itu per semester."

"Sehingga kami menikmati 7 semester dan kami lulus pada tahun 1980. Lebih tepat lagi di ijazah tertera tanggal 30 April 1980," terang Bambang.

Ijazah Teman SMA Jokowi Disita Penyidik

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved