Korps Marinir TNI AL Akan Dipimpin Pangkormar Berpangkat Jenderal Bintang Tiga, Tambah 5 Batalyon
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan rencana pengembangan Korps Marinir dalam waktu dekat. Marinir akan dipimpin Pangkormar .
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan rencana pengembangan Korps Marinir dalam waktu dekat.
Ali mengatakan nantinya, jabatan orang nomor satu di Korps Marinir akan diubah dari Komandan Korps Marinir (Dankormar) yang berpangkat Mayjen (Mar) menjadi Panglima Korps Marinir (Pangkormar) berpangkat jenderal bintang 3 atau Letjen (Mar).
Ia juga menjelaskan pengembangan organisasi tersebut sudah disiapkan sejak lama.
"Dankormarnya akan menjadi sebutannya bukan menjadi Dankormar lagi, tapi menjadi Pangkormar. Dan dijabat oleh Perwira Bintang Tiga (Letjen)," ungkap Ali usai media gathering di Kesatrian Marinir Hartono Cilandak Jakarta pada Kamis (24/7/2025).
"Marinir nanti mungkin akan tambah lima batalyon lagi," ujar dia.
Baca juga: Brigjen Marinir Pardosi: Laut Papua Adalah Jalur Strategis, Harus Dikelola Bangsa Indonesia
Peresmian hal tersebut rencananya akan digelar pada 10 Agustus 2025 di Pusdik Passus Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
17 Perwira Tinggi
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) TNI Endi Supardi mengungkapkan setidaknya akan ada 17 jabatan Perwira Tinggi di lingkungan Korps Marinir dalam pengembangan organisasi tersebut.
Selain pangkat jabatan Dankormar yang akan dinaikan satu tingkat lebih tinggi, orang nomor dua di Korps Marinir saat ini yakni Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) juga nanti akan berubah menjadi Kepala Staf (Kas) Kormar dengan pangkat Mayor Jenderal (Mar).
Baca juga: Viral Eks Marinir TNI Gabung Operasi Militer Rusia, TB Hasanuddin: Kalau Masih WNI Harusnya Dicabut
Kemudian, Komandan Pasukan Marinir (Pasmar) 1, 2, dan 3 juga akan naik menjadi Mayor Jenderal (Mar).
Di dalam organisasi tersebut, lanjut dia, nantinya jabatan para asisten yang sekarang dijabat perwira menengah berpangkat Kolonel akan naik menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) (Mar).
Begitu juga Komandan Komando Latihan (Dankolat) Marinir yang tadinya berpangkat Kolonel akan menjadi Brigjen (Mar).
"Jadi secara keseluruhan InsyaAllah mungkin nanti akan berubah akan ada penaikan pangkat kurang lebih ada 17 Pati nanti akan berada di Korps Marinir," ujar dia.
Menurutnya, dengan pengembangan organisasi itu sendiri Korps Marinir tidak menambah kekuatan, namun hanya mengubah struktur organisasi.
Hal itu, kata dia, karena jumlah prajurit Korps Marinir sejak awal sudah terpenuhi yakni sekitar 37 ribu personel.
"Jadi sudah setingkat atau selevel atau setara dengan teman-teman dari Kostrad," ungkapnya.
Terkait penambahan lima batalyon baru, kata Endi, pihaknya fokus pada pembentukan batalyon infanteri.
Rencananya, lima batalyon tersebut akan ditempatkan di Jakarta, Surabaya, Ambon, Lampung, dan IKN Nusantara.
"Masalah di Natuna ini masih ada pertimbangan di sana kita sudah ada satu kompi satgas sifatnya. Memang kita berharapnya berdiri satu batalyon organik, cuma masih kita perhitungkan karena ini kan jauh dari induk pasukan, masalah logistik dan lain-lain perlu pertimbangan yang matang, termasuk prosesnya ini kan memerlukan anggaran yang cukup lumayan," ungkapnya.
"Tapi dari kemampuan ini sebagai mata dan telinga kita, mengamankan pulau terluar kita di utara di samping pulau-pulau yang lain yang kita sudah ada," ujar dia.
Penambahan Alutsista
Konsekuensi dari pengembangan organisasi tersebut, kata dia, akan ada penambahan sejumlah alutsista yang sudah direncanakan jauh sebelumnya dalam rencana strategis (Renstra).
"Nanti kita akan penambahan tank BMP-3F (tank amfibi), kemudian ada penambahan roket yang sekarang grade 70 mungkin dengan generasi terbarunya, termasuk tadi yang disampaikan Bapak KSAL mungkin ada penambahan coastal defense akan mungkin dengan kekuatan 4 baterai (satuan setingkat kompi dalam struktur artileri), 1 baterainya ada 6 unit. Jadi akan ditempatkan di tiap Pasmar," ucap dia.
"Ini dalam rangka karena kita melihat sekarang perangnya ini kan begitu mengikuti teknologi yang cukup tinggi apabila kita tidak menyesuaikan itu maka kita akan tertinggal jauh ini untuk menyesuaikan kekuatan kita supaya kita jauh lebih siap," katanya.
Kendaraan amfibi adalah kendaraan yang dapat beroperasi di darat maupun di atas atau di bawah air.
Korps Marinir TNI
Korps Marinir TNI AL adalah sebuah unit pasukan Tentara Nasional Indonesia yang menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar strategis, pembinaan potensi maritim, serta pembinaan kekuatan dan kesiapan operasi satuan Marinir untuk menjadi kekuatan pertahanan keamanan dalam rangka OMP dan OMSP.
OMP kepanjangan dari Operasi Militer untuk Perang, yakni operasi untuk menghadapi agresi negara lain.
Sementara OMSP kepanjangan dari Operasi Militer Selain Perang, yakni operasi untuk mengatasi berbagai ancaman selain perang, seperti bencana alam, terorisme, dan menjaga keamanan dalam negeri.
Saat ini, Korps Marinir TNI memiliki tiga divisi, yaitu:
- Pasukan Marinir 1 di Cilincing, Jakarta Utara
- Pasukan Marinir 2 di Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur
- Pasukan Marinir 3 di Klaurung, Sorong, Papua Barat Daya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.