Brigjen Marinir Pardosi: Laut Papua Adalah Jalur Strategis, Harus Dikelola Bangsa Indonesia
Kehadiran Lantamal X di bawah jajaran Koarmada III telah memperkuat sinyal ketegasan negara terhadap wilayah laut Papua.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komitmen menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali ditegaskan oleh TNI Angkatan Laut, khususnya melalui kehadiran aktif Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) X Jayapura.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Muhammad Ali, menegaskan bahwa di garis depan, TNI Angkatan Laut berdiri kokoh menjaga laut dan harga diri bangsa.
Di bawah komando Brigjen TNI Marinir F.J.H Pardosi, Lantamal X menunjukkan kekuatan negara di wilayah perairan timur Indonesia.
“Papua adalah Indonesia. Itu bukan sekadar slogan, itu harga mati. Siapapun yang mencoba merongrong, memecah belah, atau mengusik keutuhan Papua, baik melalui gerakan separatis, infiltrasi asing, maupun propaganda global, harus sadar, bangsa ini tidak akan tinggal diam,” kata Brigjen Pardosi, Rabu (9/7/2025).
Dalam waktu empat bulan terakhir, kehadiran Lantamal X di bawah jajaran Koarmada III telah memperkuat sinyal ketegasan negara terhadap wilayah laut Papua.
Tidak hanya menghadirkan armada pertahanan, namun juga membangun kepercayaan masyarakat serta mempertegas posisi Indonesia di kawasan Pasifik.
“Laut Papua bukan wilayah abu-abu yang bisa ditawar-tawar. Laut Papua adalah kepentingan nasional, jalur strategis, dan benteng pertahanan yang tak boleh diserahkan kepada siapa pun selain bangsa Indonesia sendiri,” ujarnya.
Brigjen Pardosi juga menyoroti kerja sama maritim antara Indonesia dan Seychelles sebagai bagian dari penguatan jaringan maritim global.
Kolaborasi ini disampaikan saat kunjungan Duta Besar dan Utusan Khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito, ke Papua pada 17–19 April 2025 lalu.
“Indonesia tidak berjalan sendiri. Kita membangun jejaring maritim global, memperkuat ekonomi biru, meningkatkan kesejahteraan rakyat pesisir, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan maritim yang disegani di kawasan Pasifik,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut sepenuhnya sejalan dengan agenda besar pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Semua ini sejalan dengan visi besar Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, yang salah satunya adalah memantapkan sistem pertahanan nasional serta mendorong kemandirian bangsa di bidang pangan, energi, air, ekonomi hijau, ekonomi kreatif, dan ekonomi biru,” katanya.
Lebih dari sekadar sumber daya alam, wilayah laut Papua disebut sebagai kawasan strategis dalam konteks geopolitik.
Letaknya sebagai gerbang menuju Pasifik menjadikannya target berbagai kepentingan asing.
“Jangan pernah lupa, wilayah perairan Papua bukan sekadar soal potensi alam, tapi juga soal geopolitik,” ujarnya.
Brigjen Pardosi memastikan bahwa TNI AL akan terus menjaga setiap jengkal perairan Indonesia, baik dari ancaman terbuka maupun tersembunyi.
“Papua adalah Indonesia. Lautnya, rakyatnya, budayanya, semuanya adalah bagian dari kekuatan besar Nusantara," pungkasnya.
Kronologi Pengantin Baru Tewas di Tangan 2 Pria, Polres Tanah Laut Cek Jejak Digital |
![]() |
---|
Kaji China Grey Zone Strategy, Hasanuddin Wahid Harap Indonesia Lebih Siap Jaga Kedaulatan di LCS |
![]() |
---|
Rekrutmen PLN Group 2025 untuk Putra-Putri Asli Papua, Cek Syarat dan Jurusan yang Dibuka |
![]() |
---|
Bahlil Lahadalia Ungkap Sulitnya Penyelamatan 7 Pekerja Freeport: Harus Gali Lumpur di Bawah Tanah |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Wilayah Jayapura Papua Jumat, 19 September 2025: Hujan Pagi hingga Siang Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.