PSI Gelar Pemilu Raya
Kader PSI Setuju Jokowi Jadi Dewan Pembina PSI: Harga Diri Partai dan Jokowi
Sekretaris DPD PSI Sintang kalbar, Stefhanus, mengaku setuju jika Jokowi masuk ke dalam jajaran Dewan Pembina Partai
Penulis:
Rifqah
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sekretaris DPD Sintang, Kalimantan Barat, Stefhanus, sangat setuju jika mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam jajaran Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Apalagi, kata Stefhanus, Ketua Umum (Ketum) PSI merupakan putra bungsu Jokowi sendiri, yakni Kaesang Pangarep.
Menurut Stefhanus, hal itu menjadi harga diri partai dan Jokowi juga.
“Kalau saya lebih dari setuju (Jokowi jadi Dewan Pembina PSI), karena bagaimanapun ini anak dia yang ketum kan,” kata Stefhanus kepada Tribunnews.com, di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kecamatan Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
“Terlepas dia (Jokowi) ada di dewan pembina atau tidak, ya artinya kan ini harga diri partai ya, harga diri Pak Jokowi juga kan, jadi sangat wajar lah,” sambungnya.
Kabar Jokowi bakal mengisi posisi khusus di PSI pada gelaran Kongres PSI di Kota Solo, Jawa Tengah itu, sebelumnya disampaikan oleh Ketua DPD PSI Sukoharjo, Farid Muhananto.
Namun, saat Jokowi menghadiri Kongres PSI di Gedung Graha Saba Buana, Surakarta, pada Sabtu (19/7/2025), tidak ada pengumuman apapun.
Kendati demikian, ketika Jokowi menghadiri Kongres PSI pada Sabtu lalu, dia memberikan pernyataan bahwa ia akan mendukung PSI secara penuh dan bekerja sekeras-kerasnya untuk itu.
Jokowi mengatakan, logo baru PSI yang bergambar gajah itu merupakan lambang dari ilmu pengetahuan yang anggotanya adalah kader-kader yang cerdas.
“Gajah ini adalah lambang ilmu pengetahuan. Anggotanya, kadernya adalah kader-kader yang cerdas, anggota-anggota yang cerdas. Gajah juga melambangkan kebijakan. Gajah itu kuat dan besar. Oleh sebab itu, saya akan full mendukung PSI. Saya akan bekerja keras untuk PSI,” ujarnya membeberkan alasan mendukung PSI berdasarkan filosofi gajah yang kini menjadi logo PSI.
Pernyataan tersebut kemudian langsung disambut meriah oleh peserta-peserta kongres yang meneriakkan nama Jokowi secara spontan.
Baca juga: Kader PSI Senang Kaesang Jadi Ketum Lagi, Optimis Partai Bisa Masuk Parlemen
Dalam acara tersebut, Jokowi juga menaksir suara PSI akan meningkat 3 kali lipat dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2029.
Asalkan, para kader partai tersebut melakukan ‘pekerjaan-pekerjaan rumahnya’ untuk menyiapkan mesin partai dalam rangka menghadapi kontestasi elektoral berikutnya.
“Sekarang, sudah ada 181 anggota DPRD, baik provinsi, kabupaten, maupun kota. hItungan saya di 2029 mungkin bisa 3 kali lipat,” ucapnya.
“Insyaallah, asal semuanya manajemennya disiapkan mulai dari sekarang. Siapa yang (nyalon) di kota, siapa yang di provinsi, siapa yang di pusat. Betul-betul disiapkan sejak dini. Sehingga, calon, calegnya, itu mempersiapkan diri mulai dari sekarang,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa kenaikan suara yang diprediksi terjadi dalam Pemilu 2029 bukanlah kiprah gemilang terakhir yang akan diraih oleh PSI.
Dia merasa, partai yang kini dipimpin oleh anak bungsunya itu akan menjadi lebih besar lagi pada tahun 2034.
“Tapi, jangan tergesa-gesa. Ada step-stepnya. Belum (besar) di 2029, feeling saya akan mulai di 2034 dengan catatan semuanya, mesinnya, semuanya bekerja keras,” tegasnya.
Sebelumnya, Kongres PSI mengumumkan bahwa Kaesang menang dalam Pemilihan Raya PSI 2025 dan menjadi ketua umum (ketum) partai tersebut setelah mengalahkan lawan-lawannya, yaitu pasangan nomor urut 1 Ronald Aristone Sinaga dan pasangan nomor urut 3 Agus Herlambang Mulyono.
Dalam waktu dekat, Kaesang sebagai Ketum PSI yang baru diharapkan menyusun struktur partai berlogo gajah itu sebelum memulai kepengurusannya setelah terpilih.
Ketua Dewan Pembina Sebut PSI Gulung Tikar Bila Keluarga Jokowi Tidak Bergabung
Ketua Dewan Pembina PSI, Jeffrie Geovanie, menceritakan perjalanan panjang mengajak keluarga Jokowi untuk terlibat dalam partai yang kini telah mengganti logonya menjadi gambar gajah itu.
“Percaya sama saya, sewaktu-waktu saya bilang, dan itu tidak akan lama, 5 atau 10 tahun ke depan, orang yang kita idam-idamkan itu, orang yang kita anggap sebagai inspirasi kita dalam berpolitik, yaitu Pak Joko Widodo pasti akan menjadi bagian dari keluarga besar kita,” serunya disambut tepuk tangan dan sorakan kader-kader yang hadir dalam Kongres PSI, Sabtu.
Selain itu, Jeffrie juga mengungkapkan masa-masa sulit PSI ketika belum berhasil menggandeng Kaesang Pangarep sebagai ketua umum.
Dia mengatakan, jika PSI gagal menggandeng keluarga Jokowi, maka partai tersebut akan kalah dalam pemilihan umum (pemilu) dan menggulung tikar.
“Saya pernah menyampaikan kepada teman-teman semua ketika itu, Raja Juli Antoni, Grace (Natalie), (Andi) Saiful Haq, Endang Tirtana. Kalau kalian nggak dapat anaknya Pak Jokowi, atau menantunya Pak Jokowi, atau Pak Jokowi sendiri, partai kita akan turun perolehan suaranya dan itu adalah tahun terakhir kita ber-PSI,” ujarnya.
Bahkan, Jeffrie menyebut bahwa para kader harus mengebumikan PSI jika gagal mengajak keluarga Jokowi masuk ke dalam partainya.
“(Jika gagal), kita harus melakukan pemakaman terhadap PSI. Karena, kita harus percaya partai kalau didirikan kemudian suaranya menurun itu kita harus mengambil Kesimpulan bahwa publik, masyarakat nggak percaya terhadap kita,” terusnya.
(Tribunnews.com/Rifqah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.