PSI Gelar Pemilu Raya
Kader PSI Setuju Jokowi Jadi Dewan Pembina PSI: Harga Diri Partai dan Jokowi
Sekretaris DPD PSI Sintang kalbar, Stefhanus, mengaku setuju jika Jokowi masuk ke dalam jajaran Dewan Pembina Partai
Penulis:
Rifqah
Editor:
Bobby Wiratama
Dia merasa, partai yang kini dipimpin oleh anak bungsunya itu akan menjadi lebih besar lagi pada tahun 2034.
“Tapi, jangan tergesa-gesa. Ada step-stepnya. Belum (besar) di 2029, feeling saya akan mulai di 2034 dengan catatan semuanya, mesinnya, semuanya bekerja keras,” tegasnya.
Sebelumnya, Kongres PSI mengumumkan bahwa Kaesang menang dalam Pemilihan Raya PSI 2025 dan menjadi ketua umum (ketum) partai tersebut setelah mengalahkan lawan-lawannya, yaitu pasangan nomor urut 1 Ronald Aristone Sinaga dan pasangan nomor urut 3 Agus Herlambang Mulyono.
Dalam waktu dekat, Kaesang sebagai Ketum PSI yang baru diharapkan menyusun struktur partai berlogo gajah itu sebelum memulai kepengurusannya setelah terpilih.
Ketua Dewan Pembina Sebut PSI Gulung Tikar Bila Keluarga Jokowi Tidak Bergabung
Ketua Dewan Pembina PSI, Jeffrie Geovanie, menceritakan perjalanan panjang mengajak keluarga Jokowi untuk terlibat dalam partai yang kini telah mengganti logonya menjadi gambar gajah itu.
“Percaya sama saya, sewaktu-waktu saya bilang, dan itu tidak akan lama, 5 atau 10 tahun ke depan, orang yang kita idam-idamkan itu, orang yang kita anggap sebagai inspirasi kita dalam berpolitik, yaitu Pak Joko Widodo pasti akan menjadi bagian dari keluarga besar kita,” serunya disambut tepuk tangan dan sorakan kader-kader yang hadir dalam Kongres PSI, Sabtu.
Selain itu, Jeffrie juga mengungkapkan masa-masa sulit PSI ketika belum berhasil menggandeng Kaesang Pangarep sebagai ketua umum.
Dia mengatakan, jika PSI gagal menggandeng keluarga Jokowi, maka partai tersebut akan kalah dalam pemilihan umum (pemilu) dan menggulung tikar.
“Saya pernah menyampaikan kepada teman-teman semua ketika itu, Raja Juli Antoni, Grace (Natalie), (Andi) Saiful Haq, Endang Tirtana. Kalau kalian nggak dapat anaknya Pak Jokowi, atau menantunya Pak Jokowi, atau Pak Jokowi sendiri, partai kita akan turun perolehan suaranya dan itu adalah tahun terakhir kita ber-PSI,” ujarnya.
Bahkan, Jeffrie menyebut bahwa para kader harus mengebumikan PSI jika gagal mengajak keluarga Jokowi masuk ke dalam partainya.
“(Jika gagal), kita harus melakukan pemakaman terhadap PSI. Karena, kita harus percaya partai kalau didirikan kemudian suaranya menurun itu kita harus mengambil Kesimpulan bahwa publik, masyarakat nggak percaya terhadap kita,” terusnya.
(Tribunnews.com/Rifqah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.