Selasa, 7 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

TPUA Serahkan Bukti Tambahan ke Bareskrim Polri Untuk Kuatkan Tudingan Ijazah Jokowi Palsu

TPUA menyerahkan bukti-bukti tambahan yang diklaim bisa menguatkan tudingan ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) palsu.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ abdi
KASUS IJAZAH JOKOWI - Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menyerahkan bukti tambahan ke Biro Wassidik Bareskrim Polri untuk menguatkan gelar perkara khusus pada Senin (14/7/2025). Ada tiga bukti yang diserahkan dengan harapan agar laporan naik ke penyidikan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menyerahkan bukti-bukti tambahan yang diklaim bisa menguatkan tudingan ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) palsu.

Bukti tersebut diserahkan ke Biro Wassidik Bareskrim Polri untuk diteliti berkaitan dengan gelar perkara khusus yang dilakukan beberapa waktu lalu dengan harapan kasus yang dilaporkan pihak TPUA naik ke penyidikan.

"Jadi harapannya, setelah dengan bukti yang diajukan sekarang ini, adalah peningkatan proses tersebut bisa ke penyidikan, dan ditemukan nanti tersangkanya," kata Wakil Ketua TPUA, Riza Fadillah kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (14/7/2025).

Ada 3 bukti penguat yang diserahkan kepada pihak Mabes Polri berupa tayangan video di antaranya video podcast 'topi merah' dengan Refly Harun di RH Channel soal ketidak identikan ijazah Jokowi yang menguat ke arah palsu.

Kedua, video podcast Darmawan Sepriyosa dengan mantan Intel BIN Kol (purn) Sri Radjasa Chandra dalam acara "madilog" di salah satu media soal investigasi pembuatan dokumen palsu di Pasar Pramuka Pojok yang memperkuat dugaan pembuatan ijazah palsu Jokowi antara 2012-2014.

Baca juga: Kasus Ijazah Jokowi, Eks Wamen Paiman Minta Polisi Tangkap Roy Suryo: Saya Dizalimi

Ketiga, tayangan QNC Opposite Channel mengenai keterlibatan tim inti pembuat ijazah palsu Joko Widodo yakni David Agus Yunanto, Anggit Nugroho, Mohamad Isnaeni, Widodo, Eko Sulistyo, Sigit Widyawan, dan Paiman Rahardjo.

"Nah ini maksudnya, pihak Bareskrim teliti, nama-nama sudah disebut sebagai petunjuk, teliti, selidiki, gitu," jelasnya.

"Untuk itu, maka gak bisa dihentikan sekarang dong. Informasinya kita sampaikan saat ini, maka saat ini juga Bareskrim harus melakukan tindak lanjut penyelidikan, maka tidak boleh dihentikan," sambungnya.

Baca juga: Menelusuri Tuduhan Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Pemilik Kios Pasang Peringatan

Kubu Roy Suryo dan Jokowi Saling Klaim

Sebelumnya, Pakar Telematika Roy Suryo cs sudah memaparkan analisis teknis terkait temuannya soal kasus ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) saat gelar perkara khusus di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Dalam hal ini, Roy Suryo berharap temuan yang sudah dipaparkan bisa diterima dan mengubah hasil penyelidikan yang saat ini dihentikan lantaran Bareskrim Polri menyebut ijazah tersebut asli.

"Insyaallah, kita hanya bisa berharap. Kita manusia, manusia itu kan tidak mungkin sempurna, jadi kita hanya berdoa dengan bantuan media semuanya. Moga-moga apa yang saya persembahkan untuk TPUA, apa yang kami persembahkan untuk ini bisa diterima dan bisa mengubah apa yang kemarin terjadi," kata Roy kepada wartawan.

Dia bahkan mendoakan pihak-pihak terkait yang tak berada di kubunya dalam mengikuti gelar perkara khusus tersebut bisa diberikan petunjuk yang baik oleh Tuhan.

"Tapi tentu itu semua, kita juga harus mohon doa. Moga-moga mereka semua yang ada di ruangan diberikan hidayah oleh Allah SWT," ungkapnya.

Adapun analisis teknis yang dibeberkan Roy Suryo yakni ijazah yang diperiksa menggunakan metode error level analysist alias ELA hingga membandingkan logo hingga foto di ijazah Jokowi dengan ijazah lain.

Sementara, Kubu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) mengklaim penyelidikan kasus tudingan ijazah palsu oleh Bareskrim sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved